#45 ARTI ASMAUL HUSNA AL WASI`U

Al Wasi`u artinya Yang Maha Luas. Allah B yang menciptakan dunia dan seluruh isinya, kekuatan dan kekuasaan-Nya tak terbatas, meliputi segalanya.
AL-WÂSI`U
45.
AL-WÂSI`U
الْوَاسِعُ
Yang Maha Luas
Al Wasi`u artinya maha luas yang kekuasaan-Nya tidak berbatas. Demikian pula kekuatan, kemampuan, dan kerajaan-Nya tidak terbatas.
  • Al-Baqarah (2) : 115 [1]
  • Al-Baqarah (2) : 247 [2]
  • Al-Baqarah (2) : 261 [3]
  • Al-Baqarah (2) : 268 [4]
  • Ali-`Imran (3) : 73 [5]
  • An-Nisa (4) : 130 [6]
  • Al-Ma'idah (5) : 54 [7]
  • An-Nur (24) : 32 [8]
  • An-Najm (53) : 32 [9]

lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh

Wallâhu A`lam Bish Showâb


DALIL AL-WASI`U AYAT AL-QUR'AN

[1] QS. Al-Baqarah (2) : 115
QS. Al-Baqarah (2) : 115
وَلِلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ١١٥
wa lillâhil-masyriqu wal-maghribu fa ainamâ tuwallû fa tsamma waj-hullâh, innallâha wâsi`un `alîm
Hanya milik Allah timur dan barat. Ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
[2] QS. Al-Baqarah (2) : 247
QS. Al-Baqarah (2) : 247
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اللّٰهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوْتَ مَلِكًاۗ قَالُوْٓا اَنّٰى يَكُوْنُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ اَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِۗ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَالْجِسْمِۗ وَاللّٰهُ يُؤْتِيْ مُلْكَهٗ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ٢٤٧
wa qôla lahum nabiyyuhum innallâha qod ba`atsa lakum thôlûta malikâ, qôlû annâ yakûnu lahul-mulku `alainâ wa naḫnu aḫaqqu bil-mulki min-hu wa lam yu'ta sa`atam minal-mâl, qôla innallâhashthofâhu `alaikum wa zâdahû basthotan fil `ilmi wal-jism, wallâhu yu'tî mulkahû may yasyâ', wallâhu wâsi`un `alîm
Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana (mungkin) dia memperoleh kerajaan (kekuasaan) atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi mereka) menjawab, “Sesungguhnya Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kepadanya kelebihan ilmu dan fisik.” Allah menganugerahkan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas (kekuasaan dan rezeki-Nya) lagi Maha Mengetahui.
[3] QS. Al-Baqarah (2) : 261
QS. Al-Baqarah (2) : 261
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ٢٦١
matsalulladẓîna yunfiqûna amwâlahum fî sabîlillâhi kamatsali ḫabbatin ambatat sab`a sanâbila fî kulli sumbulatim mi'atu ḫabbah, wallâhu yudhô`ifu limay yasyâ', wallâhu wâsi`un `alîm
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.
[4] QS. Al-Baqarah (2) : 268
QS. Al-Baqarah (2) : 268
اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًاۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌۖ٢٦٨
asy-syaithônu ya`idukumul-faqra wa ya'murukum bil-faḫsyâ', wallâhu ya`idukum maghfiratam min-hu wa fadhlâ, wallâhu wâsi`un `alîm
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.
[5] QS. Ali `Imrân (3) : 73
QS. Ali `Imrân (3) : 73
وَلَا تُؤْمِنُوْٓا اِلَّا لِمَنْ تَبِعَ دِيْنَكُمْۗ قُلْ اِنَّ الْهُدٰى هُدَى اللّٰهِۙ اَنْ يُّؤْتٰىٓ اَحَدٌ مِّثْلَ مَآ اُوْتِيْتُمْ اَوْ يُحَاۤجُّوْكُمْ عِنْدَ رَبِّكُمْۗ قُلْ اِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللّٰهِۚ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌۚ٧٣
wa lâ tu'minû illâ liman tabi`a dînakum, qul innal-hudâ hudallâhi ay yu'tâ aḫadum mitsla mâ ûtîtum au yuḫâjjûkum `inda rabbikum, qul innal-fadhla biyadillâh, yu'tîhi may yasyâ', wallâhu wâsi`un `alîm
Janganlah kamu percaya selain kepada orang yang mengikuti agamamu.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya petunjuk (yang sempurna) itu hanyalah petunjuk Allah. (Janganlah kamu percaya) bahwa seseorang akan diberi seperti apa yang diberikan kepada kamu atau mereka akan menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah. Dia menganugerahkannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”
[6] QS. An-Nisâ' (4) : 130
QS. An-Nisâ' (4) : 130
وَاِنْ يَّتَفَرَّقَا يُغْنِ اللّٰهُ كُلًّا مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَكَانَ اللّٰهُ وَاسِعًا حَكِيْمًا١٣٠
wa iy yatafarraqô yughnillâhu kullam min sa`atih, wa kânallâhu wâsi`an ḫakîmâ
Jika keduanya bercerai, Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari keluasan (karunia)-Nya. Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Mahabijaksana.
[7] QS. Al-Mâ'idah (5) : 54
QS. Al-Mâ'idah (5) : 54
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَنْ يَّرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَسَوْفَ يَأْتِى اللّٰهُ بِقَوْمٍ يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهٗٓۙ اَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۖ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَاۤىِٕمٍۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ٥٤
yâ ayyuhalladẓîna âmanû may yartadda mingkum `an dînihî fa saufa ya'tillâhu biqoumiy yuḫibbuhum wa yuḫibbûnahû adẓillatin `alal-mu'minîna a`izzatin `alal-kâfirîna yujâhidûna fî sabîlillâhi wa lâ yakhôfûna laumata lâ'im, dẓâlika fadhlullâhi yu'tîhi may yasyâ', wallâhu wâsi`un `alîm
Wahai orang-orang yang beriman, siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
[8] QS. An-Nûr (24) : 32
QS. An-Nûr (24) : 32
وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ٣٢
wa angkiḫul-ayâmâ mingkum wash-shôliḫîna min `ibâdikum wa imâ'ikum, iy yakûnû fuqorâ'a yughnihimullâhu min fadhlih, wallâhu wâsi`un `alîm
Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
[9] QS. An-Najm (53) : 32
QS. An-Nûr (53) : 32
اَلَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ اِلَّا اللَّمَمَۙ اِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِۗ هُوَ اَعْلَمُ بِكُمْ اِذْ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاِذْ اَنْتُمْ اَجِنَّةٌ فِيْ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْۗ فَلَا تُزَكُّوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰىࣖ٣٢
alladẓîna yajtanibûna kabâ'iral-itsmi wal-fawâḫisya illal-lamama inna rabbaka wâsi`ul-maghfirah, huwa a`lamu bikum idẓ ansya'akum minal-ardhi wa idẓ antum ajinnatun fî buthûni ummahâtikum, fa lâ tuzakkû anfusakum, huwa a`lamu bimanittaqô
(Mereka adalah) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji. Akan tetapi, mereka (memang) melakukan dosa-dosa kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dia lebih mengetahui dirimu sejak Dia menjadikanmu dari tanah dan ketika kamu masih berupa janin dalam perut ibumu. Maka, janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia lebih mengetahui siapa yang bertakwa.

Post a Comment

أحدث أقدم