Di dalam Al-Qur'an maupun hadits, seringkali kita menemukan perumpamaan-perumpamaan yang Allah B sampaikan terhadap dunia dan manusia.
Misalnya saja, dunia ini tidak lebih berharga daripada sayap nyamuk, dunia ini lebih hina daripada bangkai anak kambing. Atau manusia yang tidak bertaqwa lebih buruk daripada hewan ternak.
Allah B Yang Maha Mulia tidak butuh pada manusia. Kitalah manusia, makhluk ciptaan yang selalu membutuhkan pertolongan Allah B. Semoga kita senantiasa dihindarkan dari kesombongan sekecil apa pun.
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
QS. Al-Baqarah (2) : 26
Allah B berfirman :
Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil daripada itu. Adapun orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang disesatkan-Nya. Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu, selain orang-orang fasik.
Misalnya saja, dunia ini tidak lebih berharga daripada sayap nyamuk, dunia ini lebih hina daripada bangkai anak kambing. Atau manusia yang tidak bertaqwa lebih buruk daripada hewan ternak.
Allah B Yang Maha Mulia tidak butuh pada manusia. Kitalah manusia, makhluk ciptaan yang selalu membutuhkan pertolongan Allah B. Semoga kita senantiasa dihindarkan dari kesombongan sekecil apa pun.
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
REFERENSI AYAT AL-QUR'AN
[1] QS. Al-Baqarah (2) : 26
QS. Al-Baqarah (2) : 26
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَاۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًاۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَۙ٢٦
innallâha lâ yastaḫyî ay yadhriba matsalam mâ ba`ûdhotan fa mâ fauqohâ, fa ammalladẓîna âmanû fa ya`lamûna annahul-ḫaqqu mir rabbihim, wa ammalladẓîna kafarû fa yaqûlûna mâdẓâ arâdallâhu bihâdẓâ matsalâ, yudhillu bihî katsîraw wa yahdî bihî katsîrâ, wa mâ yudhillu bihî illal-fâsiqîn
Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil daripada itu. Adapun orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang disesatkan-Nya. Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu, selain orang-orang fasik.
إرسال تعليق