Dunia ini di sisi Allah B tidak ada nilainya sama sekali, bahkan jika dibandingkan dengan sebelah sayap nyamuk, dunia ini tidak lebih berharga.
Di dalam Surah Al-Baqarah ayat 26 dan 27[2] dijelaskan tentang perumpaan ini. Allah B tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil daripada itu. Orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?”
Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan-Nya. Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang Dia sesatkan dengan perumpamaan itu, selain orang-orang fasik, orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah perjanjian itu diteguhkan, memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan (silaturahmi), dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
Dan itulah sebabnya Allah B memberikan rezeki kepada semua manusia di dunia, karena dunia di sisi Allah B tidak ada harganya.
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
HR. Tirmidzi 2242 / 2320
Rasulullah C bersabda :
Seandainya dunia itu di sisi Allah sebanding dengan sayap nyamuk tentu Allah tidak mau memberi orang-orang kafir walaupun hanya seteguk air.[1]
Di dalam Surah Al-Baqarah ayat 26 dan 27[2] dijelaskan tentang perumpaan ini. Allah B tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil daripada itu. Orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?”
Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan-Nya. Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang Dia sesatkan dengan perumpamaan itu, selain orang-orang fasik, orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah perjanjian itu diteguhkan, memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan (silaturahmi), dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
Dan itulah sebabnya Allah B memberikan rezeki kepada semua manusia di dunia, karena dunia di sisi Allah B tidak ada harganya.
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
REFERENSI AYAT AL-QUR'AN DAN HADITS NABI
[1] HR. Tirmidzi 2242 / 2320
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami 'Abdul Hamid bin Sulaiman dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'ad dia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
Sunan Tirmidzi 2242 / 2320 Maktabatu Al-Ma`arif Riyadh
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَتْ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami 'Abdul Hamid bin Sulaiman dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'ad dia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
"Seandainya dunia itu di sisi Allah sebanding dengan sayap nyamuk tentu Allah tidak mau memberi orang-orang kafir walaupun hanya seteguk air." Dan dalam bab ini ada hadits dari Abu Hurairah, Abu Isa berkata, Hadits ini shahih gharib dari jalur sanad ini.
[2] Ayat Al-Qur'an Perumpamaan Dunia :
QS. Al-Baqarah (2) : 26
QS. Al-Baqarah (2) : 27
QS. Al-Baqarah (2) : 26
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَاۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًاۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَۙ٢٦
innallâha lâ yastaḫyî ay yadhriba matsalam mâ ba`ûdhotan fa mâ fauqohâ, fa ammalladẓîna âmanû fa ya`lamûna annahul-ḫaqqu mir rabbihim, wa ammalladẓîna kafarû fa yaqûlûna mâdẓâ arâdallâhu bihâdẓâ matsalâ, yudhillu bihî katsîraw wa yahdî bihî katsîrâ, wa mâ yudhillu bihî illal-fâsiqîn
Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil daripada itu. Adapun orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang disesatkan-Nya. Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu, selain orang-orang fasik,
QS. Al-Baqarah (2) : 27
الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖۖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ٢٧
alladẓîna yangqudhûna `ahdallâhi mim ba`di mîtsâqihî wa yaqtho`ûna mâ amarallâhu bihî ay yûshola wa yufsidûna fil-ardh, ulâ'ika humul-khôsirûn
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan (silaturahmi), dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
Post a Comment