Al Qobidh artinya Allah B mempunyai hak mutlak untuk menahan, menyempitkan, menggenggam, menghalangi, dan menyempitkan rezeki semua hamba-Nya. Allah B Maha Mengetahui apa yang kita butuhkan.
Selain ditemukan dalam Al-Qur'an, Al Qobidh juga disebutkan oleh Rasulullah C dalam riwayat berikut:
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
20.
AL-QÂBIDH
الْقَابِضُ
Yang Maha Menyempitkan
Al Qabidh artinya menahan dan tidak memberi rezeki atau sejenisnya kepada hamba-Nya. Juga mengandung makna mencabut nyawa ketika seorang hamba meninggal dunia.
- Al-Baqarah (2) : 245 [1]
Selain ditemukan dalam Al-Qur'an, Al Qobidh juga disebutkan oleh Rasulullah C dalam riwayat berikut:
HR. Abu Daud 2994
Pernah terjadi kenaikan harga pada masa Rasulullah ﷺ, maka orang-orang berkata, "Wahai Rasulullah, tetapkanlah harga untuk kami". Lalu beliau bersabda[2] :
Sesungguhnya Allah Sang Penetap harga, Al-Qobidh (Menyempitkan), Al-Basith (Melapangkan) rezeki dan Pemberi rezeki. Aku berharap bertemu dengan Rabb-ku dan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntut perbuatan zalim yang aku pernah lakukan kepadanya, baik berupa darah (qishas) maupun harta.
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
DALIL AL-QOBIDH AYAT AL-QUR'AN dan HADITS NABI
[1] QS. Al-Baqarah (2) : 245
QS. Al-Baqarah (2) : 245
مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةًۗ وَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ٢٤٥
man dẓalladẓî yuqridhullâha qordhon ḫasanan fa yudhô`ifahû lahû adh`âfang katsîrah, wallâhu yaqbidhu wa yabshuthu wa ilaihi turja`ûn
Siapakah yang mau memberi pinjaman yang baik kepada Allah? Dia akan melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali lipat. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
[2] Hadits Al-Qobidh dan Al-Basith
HR. Tirmidzi 1235 / 1314
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj bin Minhal, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Qatadah, Tsabit dan Humaid dari Anas ia berkata, Pernah terjadi kenaikan harga pada masa Rasulullah ﷺ, maka orang-orang berkata, Wahai Rasulullah, tetapkanlah harga untuk kami. Lalu beliau bersabda,
HR. Abu Daud 2994 / 3451
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah?, telah menceritakan kepada kami 'Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Maslamah, telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik dan Qatadah, serta Humaid dari Anas, orang-orang berkata, wahai Rasulullah, harta telah melonjang, maka tetapkanlah harga untuk kami! Maka beliau berkata,
Sunan Tirmidzi 1235 / 1314 Maktabatu Al-Ma`arif Riyadh
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ قَتَادَةَ وَثَابِتٌ وَحُمَيْدٌ عَنْ أَنَسٍ قَالَ
غَلَا السِّعْرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ سَعِّرْ لَنَا فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمُسَعِّرُ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ الرَّزَّاقُ وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ أَلْقَى رَبِّي وَلَيْسَ أَحَدٌ مِنْكُمْ يَطْلُبُنِي بِمَظْلِمَةٍ فِي دَمٍ وَلَا مَالٍ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj bin Minhal, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Qatadah, Tsabit dan Humaid dari Anas ia berkata, Pernah terjadi kenaikan harga pada masa Rasulullah ﷺ, maka orang-orang berkata, Wahai Rasulullah, tetapkanlah harga untuk kami. Lalu beliau bersabda,
"Sesungguhnya Allah Sang Penepat harga, Penggenggam, Pembentang rezeki dan Pemberi rezeki. Aku berharap bertemu dengan Rabb-ku dan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntut perbuatan zalim yang aku pernah lakukan kepadanya, baik berupa darah (qishas) maupun harta."
Abu Isa berkata, Hadits ini hasan shahih.
HR. Abu Daud 2994 / 3451 Baitul Afkar Ad Dauliah
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ وَقَتَادَةُ وَحُمَيْدٌ عَنْ أَنَسٍ قَالَ
النَّاسُ يَا رَسُولَ اللَّهِ غَلَا السِّعْرُ فَسَعِّرْ لَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمُسَعِّرُ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ الرَّازِقُ وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ أَلْقَى اللَّهَ وَلَيْسَ أَحَدٌ مِنْكُمْ يُطَالِبُنِي بِمَظْلَمَةٍ فِي دَمٍ وَلَا مَالٍ
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah?, telah menceritakan kepada kami 'Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Maslamah, telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik dan Qatadah, serta Humaid dari Anas, orang-orang berkata, wahai Rasulullah, harta telah melonjang, maka tetapkanlah harga untuk kami! Maka beliau berkata,
"Sesungguhnya Allahlah yang menentukan harga, Yang menggenggam dan Yang menghamparkan, dan Pemberi rezeki. Dan sungguh aku berharap berjumpa dengan Allah sementara tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku karena suatu kezaliman dalam hal darah, dan harta."
Abu Isa berkata, Hadits ini hasan shahih.
Post a Comment