#93 ARTI ASMAUL HUSNA AN NUR

An Nur artinya Yang Maha Cahaya atau Sumber Cahaya. Allah B adalah sumber dari segala cahaya yang ada di alam semesta, baik itu cahaya yang tampak secara fisik (seperti cahaya matahari dan bulan) maupun cahaya yang bersifat spiritual, yaitu petunjuk, hikmah, dan kebijaksanaan yang diterangi oleh Allah B dalam kehidupan manusia.
AN-NÛR
93.
AN-NÛR
النُّوْرُ
Yang Maha Bercahaya
Allah B Maha Bercahaya. Dia terang dengan sendiri-Nya dan menerangi makhluk-Nya. An Nur juga berarti Dia yang menampakkan sesuatu yang Dia kehendaki.
  • Al-Baqarah (2) : 257 [1]
  • An-Nisa' (4) : 174 [2]
  • Al-Maidah (5) : 15 [3]
  • Al-Maidah (5) : 16 [4]
  • Al-Maidah (5) : 44 [5]
  • Al-Maidah (5) : 46 [6]
  • Al-An`am (6) : 1 [7]
  • Al-An`am (6) : 91 [8]
  • Al-An`am (6) : 122 [9]
  • Al-A`raf (7) : 157 [10]
  • At-Taubah (9) : 32 [11]
  • Yunus (10) : 107 [12]
  • Ibrahim (14) : 1 [13]
  • Ibrahim (14) : 5 [14]
  • An-Nur (24) : 35 [15]
  • An-Nur (24) : 40 [16]
  • Al-Ahzab (33) : 43 [17]
  • Az-Zumar (39) : 22 [18]
  • Az-Zumar (39) : 69 [19]
  • Asy-Syura (42) : 52 [20]
  • Al-Hadid (57) : 9 [21]
  • Al-Hadid (57) : 13 [22]
  • Al-Hadid (57) : 19 [23]
  • Al-Hadid (57) : 28 [24]
  • Ash-Shoff (61) : 8 [25]
  • At-Taghabun (64) : 8 [26]
  • Ath-Tholaq (65) :11 [27]
  • At-Tahrim (66) : 8 [28]
  • Nuh (71) : 4 [29]

lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh

Wallâhu A`lam Bish Showâb


DALIL AN-NUR AYAT AL-QUR'AN

[1] QS. Al-Baqorah (2) : 257
QS. Al-Baqorah (2) : 257
اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْلِيَاۤؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَࣖ٢٥٧
allâhu waliyyulladẓîna âmanû yukhrijuhum minadz-dzulumâti ilan-nûr, walladẓîna kafarû auliyâ'uhumuth-thôghûtu yukhrijûnahum minan-nûri iladz-dzulumât, ulâ'ika ash-ḫâbun-nâr, hum fîhâ khôlidûn
Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari aneka kegelapan menuju cahaya (iman). Sedangkan orang-orang yang kufur, pelindung-pelindung mereka adalah tagut. Mereka (tagut) mengeluarkan mereka (orang-orang kafir itu) dari cahaya menuju aneka kegelapan. Mereka itulah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
[2] QS. An-Nisa' (4) : 174
QS. An-Nisa' (4) : 174
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَكُمْ بُرْهَانٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ نُوْرًا مُّبِيْنًا١٧٤
yâ ayyuhan-nâsu qod jâ'akum bur-hânum mir rabbikum wa anzalnâ ilaikum nûram mubînâ
Wahai manusia, sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran (Nabi Muhammad dengan mukjizatnya) dari Tuhanmu dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an).
[3] QS. Al-Maidah (5) : 15
QS. Al-Maidah (5) : 15
يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيْرًا مِّمَّا كُنْتُمْ تُخْفُوْنَ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍ ەۗ قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ١٥
yâ ahlal-kitâbi qod jâ'akum rasûlunâ yubayyinu lakum katsîram mimmâ kuntum tukhfûna minal-kitâbi wa ya`fû `ang katsîr, qod jâ'akum minallâhi nûruw wa kitâbum mubîn
Wahai Ahlul Kitab, sungguh rasul Kami telah datang kepadamu untuk menjelaskan banyak hal dari (isi) kitab suci yang kamu sembunyikan dan membiarkan (tidak menjelaskan) banyak hal (pula). Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab suci yang jelas.
[4] QS. Al-Maidah (5) : 16
QS. Al-Maidah (5) : 16
يَّهْدِيْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ بِاِذْنِهٖ وَيَهْدِيْهِمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ١٦
yahdî bihillâhu manittaba`a ridhwânahû subulas-salâmi wa yukhrijuhum minadz-dzulumâti ilan-nûri bi'idẓnihî wa yahdîhim ilâ shirâthim mustaqîm
Dengannya (kitab suci) Allah menunjukkan kepada orang yang mengikuti rida-Nya jalan-jalan keselamatan, mengeluarkannya dari berbagai kegelapan menuju cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan kepadanya (satu) jalan yang lurus.
[5] QS. Al-Maidah (5) : 44
QS. Al-Maidah (5) : 44
اِنَّآ اَنْزَلْنَا التَّوْرٰىةَ فِيْهَا هُدًى وَّنُوْرٌۚ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّوْنَ الَّذِيْنَ اَسْلَمُوْا لِلَّذِيْنَ هَادُوْا وَالرَّبّٰنِيُّوْنَ وَالْاَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوْا مِنْ كِتٰبِ اللّٰهِ وَكَانُوْا عَلَيْهِ شُهَدَاۤءَۚ فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوْا بِاٰيٰتِيْ ثَمَنًا قَلِيْلًاۗ وَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكٰفِرُوْنَ٤٤
innâ anzalnat-taurâta fîhâ hudaw wa nûr, yaḫkumu bihan-nabiyyûnalladẓîna aslamû lilladẓîna hâdû war-rabbâniyyûna wal-aḫbâru bimastuḫfidzû ming kitâbillâhi wa kânû `alaihi syuhadâ', fa lâ takhsyawun-nâsa wakhsyauni wa lâ tasytarû bi'âyâtî tsamanang qolîlâ, wa mal lam yaḫkum bimâ anzalallâhu fa ulâ'ika humul-kâfirûn
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat. Di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Dengannya para nabi, yang berserah diri (kepada Allah), memberi putusan atas perkara orang Yahudi. Demikian pula para rabi dan ulama-ulama mereka (juga memberi putusan) sebab mereka diperintahkan (oleh Allah untuk) menjaga kitab Allah dan mereka merupakan saksi-saksi terhadapnya. Oleh karena itu, janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang murah. Siapa yang tidak memutuskan (suatu urusan) menurut ketentuan yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir.
[6] QS. Al-Maidah (5) : 46
QS. Al-Maidah (5) : 46
وَقَفَّيْنَا عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰىةِۖ واٰتَيْنٰهُ الْاِنْجِيْلَ فِيْهِ هُدًى وَّنُوْرٌۙ وَّمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِيْنَۗ٤٦
wa qoffainâ `alâ âtsârihim bi`îsabni maryama mushoddiqol limâ baina yadaihi minat-taurâti wa âtainâhul-injîla fîhi hudaw wa nûruw wa mushoddiqol limâ baina yadaihi minat-taurâti wa hudaw wa mau`idzotal lil-muttaqîn
Kami meneruskan jejak mereka (para nabi Bani Israil) dengan (mengutus) Isa putra Maryam yang membenarkan apa (kitab suci) yang sebelumnya, yaitu Taurat. Kami menurunkan Injil kepadanya (yang) di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya; yang membenarkan kitab suci yang sebelumnya, yaitu Taurat; dan menjadi petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
[7] QS. Al-An`am (6) : 1
QS. Al-An`am (6) : 1
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمٰتِ وَالنُّوْرَ ەۗ ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ١
al-ḫamdu lillâhilladẓî kholaqos-samâwâti wal-ardho wa ja`aladz-dzulumâti wan-nûr, tsummalladẓîna kafarû birabbihim ya`dilûn
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan kegelapan-kegelapan dan cahaya. Sungguhpun demikian, orang-orang yang kufur mempersamakan tuhan mereka (dengan sesuatu yang lain).
[8] QS. Al-An`am (6) : 91
QS. Al-An`am (6) : 91
وَمَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدْرِهٖٓ اِذْ قَالُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ عَلٰى بَشَرٍ مِّنْ شَيْءٍۗ قُلْ مَنْ اَنْزَلَ الْكِتٰبَ الَّذِيْ جَاۤءَ بِهٖ مُوْسٰى نُوْرًا وَّهُدًى لِّلنَّاسِ تَجْعَلُوْنَهٗ قَرَاطِيْسَ تُبْدُوْنَهَا وَتُخْفُوْنَ كَثِيْرًاۚ وَعُلِّمْتُمْ مَّا لَمْ تَعْلَمُوْٓا اَنْتُمْ وَلَآ اٰبَاۤؤُكُمْۗ قُلِ اللّٰهُۙ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِيْ خَوْضِهِمْ يَلْعَبُوْنَ٩١
wa mâ qodarullâha ḫaqqo qodrihî idẓ qôlû mâ anzalallâhu `alâ basyarim min syaî', qul man anzalal-kitâballadẓî jâ'a bihî mûsâ nûraw wa hudal lin-nâsi taj`alûnahû qorâthîsa tubdûnahâ wa tukhfûna katsîrâ, wa `ullimtum mâ lam ta`lamû antum wa lâ âbâ'ukum, qulillâhu tsumma dẓar-hum fî khoudhihim yal`abûn
Mereka (Bani Israil) tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya ketika mereka berkata, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah yang menurunkan kitab suci (Taurat) yang dibawa Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia? Kamu (Bani Israil) menjadikannya lembaran-lembaran lepas. Kamu memperlihatkan (sebagiannya) dan banyak yang kamu sembunyikan, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang tidak diketahui baik olehmu maupun oleh nenek moyangmu.” Katakanlah, “Allah.” Kemudian, biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.
[9] QS. Al-An`am (6) : 122
QS. Al-An`am (6) : 122
اَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَاَحْيَيْنٰهُ وَجَعَلْنَا لَهٗ نُوْرًا يَّمْشِيْ بِهٖ فِى النَّاسِ كَمَنْ مَّثَلُهٗ فِى الظُّلُمٰتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِّنْهَاۗ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلْكٰفِرِيْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ١٢٢
a wa mang kâna maitan fa aḫyainâhu wa ja`alnâ lahû nûray yamsyî bihî fin-nâsi kamam matsaluhû fidz-dzulumâti laisa bikhôrijim min-hâ, kadẓâlika zuyyina lil-kâfirîna mâ kânû ya`malûn
Apakah orang yang sudah mati lalu Kami hidupkan dan beri dia cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak, seperti orang yang berada dalam kegelapan sehingga dia tidak dapat keluar dari sana? Demikianlah, dijadikan terasa indah bagi orang-orang kafir apa yang mereka kerjakan.
[10] QS. Al-A`raf (7) : 157
QS. Al-A`raf (7) : 157
اَلَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الرَّسُوْلَ النَّبِيَّ الْاُمِّيَّ الَّذِيْ يَجِدُوْنَهٗ مَكْتُوْبًا عِنْدَهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهٰىهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبٰۤىِٕثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ اِصْرَهُمْ وَالْاَغْلٰلَ الَّتِيْ كَانَتْ عَلَيْهِمْۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِهٖ وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ مَعَهٗٓۙ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَࣖ١٥٧
alladẓîna yattabi`ûnar-rasûlan-nabiyyal-ummiyyalladẓî yajidûnahû maktûban `indahum fit-taurâti wal-injîli ya'muruhum bil-ma`rûfi wa yan-hâhum `anil-mungkari wa yuḫillu lahumuth-thoyyibâti wa yuḫarrimu `alaihimul-khobâ'itsa wa yadho`u `an-hum ishrahum wal-aghlâlallatî kânat `alaihim, falladẓîna âmanû bihî wa `azzarûhu wa nashorûhu wattaba`un-nûralladẓî unzila ma`ahû ulâ'ika humul-mufliḫûn
(Yaitu,) orang-orang yang mengikuti Rasul (Muhammad), Nabi yang ummi (tidak pandai baca tulis) yang (namanya) mereka temukan tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka. Dia menyuruh mereka pada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mengholalkan segala yang baik bagi mereka, menghoramkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban serta belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya terang yang diturunkan bersamanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung.
[11] QS. At-Taubah (9) : 32
QS. At-Taubah (9) : 32
يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ٣٢
yurîdûna ay yuthfi'û nûrallâhi bi'afwâhihim wa ya'ballâhu illâ ay yutimma nûrahû walau karihal-kâfirûn
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut-mulut (ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, justru hendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai.
[12] QS. Yunus (10) : 107
QS. Yunus (10) : 107
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ٥
huwalladẓî ja`alasy-syamsa dhiyâ'aw wal-qomara nûraw wa qoddarahû manâzila lita`lamû `adadas-sinîna wal-ḫisâb, mâ kholaqollâhu dẓâlika illâ bil-ḫaqq, yufashshilul-âyâti liqoumiy ya`lamûn
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Dialah pula yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu, kecuali dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada kaum yang mengetahui.
[13] QS. Ibrahim (14) : 1
QS. Ibrahim (14) : 1
الۤرٰۗ كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ەۙ بِاِذْنِ رَبِّهِمْ اِلٰى صِرَاطِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ١
alif lâm râ, kitâbun anzalnâhu ilaika litukhrijan-nâsa minadz-dzulumâti ilan-nûri bi'idẓni rabbihim ilâ shirâthil-`azîzil-ḫamîd
Alif Lām Rā. (Ini adalah) Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari berbagai kegelapan pada cahaya (terang-benderang) dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji.
[14] QS. Ibrahim (14) : 5
QS. Ibrahim (14) : 5
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مُوْسٰى بِاٰيٰتِنَآ اَنْ اَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ەۙ وَذَكِّرْهُمْ بِاَيّٰىمِ اللّٰهِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُوْرٍ٥
wa laqod arsalnā mụsā bi`āyātinā an akhrij qoumaka minaẓ-ẓulumāti ilan-nụri
Dan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami (dan perintah), “Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang.”
[15] QS. An-Nur (24) : 35
QS. An-Nur (24) : 35
اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌۗ اَلْمِصْبَاحُ فِيْ زُجَاجَةٍۗ اَلزُّجَاجَةُ كَاَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا غَرْبِيَّةٍۙ يَّكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْۤءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌۗ نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍۗ يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌۙ٣٥
allāhu nụrus-samāwāti wal-arḍ, maṡalu nụrihī kamisy-kātin fīhā miṣbāḥ
Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya seperti sebuah lubang yang tak tembus yang di dalamnya ada pelita besar.
[16] QS. An-Nur (24) : 40
QS. An-Nur (24) : 40
اَوْ كَظُلُمٰتٍ فِيْ بَحْرٍ لُّجِّيٍّ يَّغْشٰىهُ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ سَحَابٌۗ ظُلُمٰتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍۗ اِذَآ اَخْرَجَ يَدَهٗ لَمْ يَكَدْ يَرٰىهَاۗ وَمَنْ لَّمْ يَجْعَلِ اللّٰهُ لَهٗ نُوْرًا فَمَا لَهٗ مِنْ نُّوْرٍࣖ٤٠
au kadzulumâtin fî baḫril lujjiyyiy yaghsyâhu maujum min fauqihî maujum min fauqihî saḫâb, dzulumâtum ba`dhuhâ fauqo ba`dh, idẓâ akhraja yadahû lam yakad yarâhâ, wa mal lam yaj`alillâhu lahû nûran fa mâ lahû min nûr
Atau, (amal perbuatan orang-orang yang kufur itu) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang yang di atasnya ada awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya, ia benar-benar tidak dapat melihatnya. Siapa yang tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun.
[17] QS. Al-Ahzab (33) : 43
QS. Al-Ahzab (33) : 43
هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَمَلٰۤىِٕكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا٤٣
huwalladẓî yushollî `alaikum wa malâ'ikatuhû liyukhrijakum minadz-dzulumâti ilan-nûr, wa kâna bil-mu'minîna raḫîmâ
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari berbagai kegelapan menuju cahaya (yang terang benderang). Dia Maha Penyayang kepada orang-orang mukmin.
[18] QS. Az-Zumar (39) : 22
QS. Az-Zumar (39) : 22
اَفَمَنْ شَرَحَ اللّٰهُ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِ فَهُوَ عَلٰى نُوْرٍ مِّنْ رَّبِّهٖۗ فَوَيْلٌ لِّلْقٰسِيَةِ قُلُوْبُهُمْ مِّنْ ذِكْرِ اللّٰهِۗ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ٢٢
a fa man syaraḫallâhu shodrahû lil-islâmi fa huwa `alâ nûrim mir rabbih, fa wailul lil-qôsiyati qulûbuhum min dẓikrillâh, ulâ'ika fî dholâlim mubîn
Maka, apakah orang yang Allah bukakan hatinya untuk (menerima) agama Islam, lalu mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? Maka, celakalah mereka yang hatinya membatu dari mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.
[19] QS. Az-Zumar (39) : 69
QS. Az-Zumar (39) : 69
وَاَشْرَقَتِ الْاَرْضُ بِنُوْرِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الْكِتٰبُ وَجِايْۤءَ بِالنَّبِيّٖنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ٦٩
wa asyraqotil-ardhu binûri rabbihâ wa wudhi`al-kitâbu wajî'a bin-nabiyyîna wasy-syuhadâ'i wa qudhiya bainahum bil-ḫaqqi wa hum lâ yudzlamûn
Bumi (padang Mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya Tuhannya, buku (catatan amal) diberikan (kepada setiap orang), para nabi dan para saksi pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil dan mereka tidak dizalimi.
[20] QS. Asy-Syura (42) : 52
QS. Asy-Syura (42) : 52
وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَاۗ مَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْاِيْمَانُ وَلٰكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِنَاۗ وَاِنَّكَ لَتَهْدِيْٓ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۙ٥٢
wa kadẓâlika auḫainâ ilaika rûḫam min amrinâ, mâ kunta tadrî mal-kitâbu wa lal-îmânu wa lâkin ja`alnâhu nûran nahdî bihî man nasyâ'u min `ibâdinâ, wa innaka latahdî ilâ shirâthim mustaqîm
Demikianlah Kami mewahyukan kepadamu (Nabi Muhammad) rūh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami menjadikannya (Al-Qur'an) cahaya yang dengannya Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Sesungguhnya engkau benar-benar membimbing (manusia) ke jalan yang lurus,
[21] QS. Al-Hadid (57) : 9
QS. Al-Hadid (57) : 9
هُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ عَلٰى عَبْدِهٖٓ اٰيٰتٍ ۢ بَيِّنٰتٍ لِّيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَاِنَّ اللّٰهَ بِكُمْ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ٩
huwalladẓî yunazzilu `alâ `abdihî âyâtim bayyinâtil liyukhrijakum minadz-dzulumâti ilan-nûr, wa innallâha bikum lara'ûfur raḫîm
Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Nabi Muhammad) untuk mengeluarkanmu dari kegelapan kepada cahaya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang kepadamu.
[22] QS. Al-Hadid (57) : 13
QS. Al-Hadid (57) : 13
يَوْمَ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا انْظُرُوْنَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُّوْرِكُمْۚ قِيْلَ ارْجِعُوْا وَرَاۤءَكُمْ فَالْتَمِسُوْا نُوْرًاۗ فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُوْرٍ لَّهٗ بَابٌۗ بَاطِنُهٗ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهٗ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُۗ١٣
yauma yaqûlul-munâfiqûna wal-munâfiqôtu lilladẓîna âmanundzurûnâ naqtabis min nûrikum, qîlarji`û warâ'akum faltamisû nûrâ, fa dhuriba bainahum bisûril lahû bâb, bâthinuhû fîhir-raḫmatu wa dzôhiruhû ming qibalihil-`adẓâb
Pada hari (itu juga) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu.” (Kepada mereka) dikatakan, “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu).” Lalu, di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di luarnya ada azab.
[23] QS. Al-Hadid (57) : 19
QS. Al-Hadid (57) : 19
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصِّدِّيْقُوْنَۖ وَالشُّهَدَاۤءُ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ لَهُمْ اَجْرُهُمْ وَنُوْرُهُمْۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِࣖ١٩
walladẓîna âmanû billâhi wa rusulihî ulâ'ika humush-shiddîqûna wasy-syuhadâ'u `inda rabbihim, lahum ajruhum wa nûruhum, walladẓîna kafarû wa kadẓdẓabû bi'âyâtinâ ulâ'ika ash-ḫâbul-jaḫîm
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya mereka itulah aṣ-ṣiddīqūn (yang sangat kukuh dalam kebenaran dan pembenarannya) dan syuhadā' (orang-orang yang disaksikan kebenaran dan kebajikannya) di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapatkan pahala dan cahaya (dari Tuhan) mereka. Adapun orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami itulah penghuni (neraka) Jahim.
[24] QS. Al-Hadid (57) : 28
QS. Al-Hadid (57) : 28
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ٢٨
yâ ayyuhalladẓîna âmanuttaqullâha wa âminû birasûlihî yu'tikum kiflaini mir raḫmatihî wa yaj`al lakum nûran tamsyûna bihî wa yaghfir lakum, wallâhu ghofûrur raḫîm
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya (Nabi Muhammad), niscaya Allah menganugerahkan kepadamu dua bagian dari rahmat-Nya dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya itu kamu berjalan serta Dia mengampunimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[25] QS. Ash-Shoff (61) : 8
QS. Ash-Shoff (61) : 8
يُرِيْدُوْنَ لِيُطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْۗ وَاللّٰهُ مُتِمُّ نُوْرِهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ٨
yurîdûna liyuthfi'û nûrallâhi bi'afwâhihim, wallâhu mutimmu nûrihî walau karihal-kâfirûn
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut mereka, sedangkan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang kafir tidak menyukai.
[26] QS. At-Taghobun (64) : 8
QS. At-Taghobun (64) : 8
فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالنُّوْرِ الَّذِيْٓ اَنْزَلْنَاۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ٨
fa âminû billâhi wa rasûlihî wan-nûrilladẓî anzalnâ, wallâhu bimâ ta`malûna khobîr
(Jika demikian halnya,) berimanlah kamu kepada Allah, Rasul-Nya, dan cahaya (Al-Qur'an) yang telah Kami turunkan. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
[27] QS. Ath-Tholaq (65) : 11
QS. Ath-Tholaq (65) : 11
رَّسُوْلًا يَّتْلُوْا عَلَيْكُمْ اٰيٰتِ اللّٰهِ مُبَيِّنٰتٍ لِّيُخْرِجَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُّدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ قَدْ اَحْسَنَ اللّٰهُ لَهٗ رِزْقًا١١
rasûlay yatlû `alaikum âyâtillâhi mubayyinâtil liyukhrijalladẓîna âmanû wa `amilush-shôliḫâti minadz-dzulumâti ilan-nûr, wa may yu'mim billâhi wa ya`mal shôliḫay yudkhil-hu jannâtin tajrî min taḫtihal-an-hâru khôlidîna fîhâ abadâ, qod aḫsanallâhu lahû rizqô
(berupa) seorang Rasul yang membacakan ayat-ayat Allah kepadamu yang menerangkan (bermacam-macam hukum) agar dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dari kegelapan kepada cahaya. Siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan kebajikan, niscaya akan Dia masukkan ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sungguh, Allah telah menganugerahkan rezeki yang baik kepadanya.
[28] QS. At-Tahrim (66) : 8
QS. At-Tahrim (66) : 8
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٨
yâ ayyuhalladẓîna âmanû tûbû ilallâhi taubatan nashûḫâ, `asâ rabbukum ay yukaffira `angkum sayyi'âtikum wa yudkhilakum jannâtin tajrî min taḫtihal-an-hâru yauma lâ yukhzillâhun-nabiyya walladẓîna âmanû ma`ah, nûruhum yas`â baina aidîhim wa bi'aimânihim yaqûlûna rabbanâ atmim lanâ nûranâ waghfir lanâ, innaka `alâ kulli syai'ing qodîr
Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghopus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”
[29] QS. Nuh (71) : 4
QS. Nuh (71) : 4
يَغْفِرْ لَكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ اِذَا جَاۤءَ لَا يُؤَخَّرُۘ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ٤
yaghfir lakum min dẓunûbikum wa yu'akhkhirkum ilâ ajalim musammâ, inna ajalallâhi idẓâ jâ'a lâ yu'akhkhor, lau kuntum ta`lamûn
niscaya Dia akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkanmu (memanjangkan umurmu) sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah itu, apabila telah datang, tidak dapat ditunda. Seandainya kamu mengetahui(-nya).”

Post a Comment

Previous Post Next Post