Al-Qodir artinya Yang Maha Menentukan. Segala sesuatu di alam semesta berada dalam kekuasaan-Nya. Tidak ada kejadian, perubahan, atau keputusan yang terjadi tanpa izin dan kehendak-Nya. Allah B menetapkan segala sesuatu dengan hikmah yang sempurna, menentukan takdir makhluk-Nya, dan menggenggam kendali penuh atas masa depan.
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
[2] QS. Al-Baqorah (2) : 106
[3] QS. Al-Baqorah (2) : 109
[4] QS. Al-Baqorah (2) : 148
[5] QS. Al-Baqorah (2) : 259
[6] QS. Al-Baqorah (2) : 284
[7] QS. Ali-`Imran (3) : 26
[8] QS. Ali-`Imran (3) : 29
[9] QS. Ali-`Imran (3) : 165
[10] QS. Ali-`Imran (3) : 189
[11] QS. An-Nisa' (4) : 133
[12] QS. An-Nisa' (4) : 149
[13] QS. Al-Maidah (5) : 17
[14] QS. Al-Maidah (5) : 19
[15] QS. Al-Maidah (5) : 40
[16] QS. Al-Maidah (5) : 120
[17] QS. Al-An`am (6) : 17
[18] QS. Al-Anfal (8) : 41
[19] QS. At-Taubah (9) : 39
[20] QS. Hud (11) : 4
[21] QS. An-Nahl (16) : 70
[22] QS. An-Nahl (16) : 77
[23] QS. Al-Hajj (22) : 6
[24] QS. Al-Hajj (22) : 39
[25] QS. An-Nur (24) : 45
[26] QS. Al-Furqon (25) : 54
[27] QS. Al-`Ankabut (29) : 20
[28] QS. Ar-Rum (30) : 50
[29] QS. Ar-Rum (30) : 54
[30] QS. Al-Ahzab (33) : 27
[31] QS. Fathir (35) : 1
[32] QS. Fathir (35) : 44
[33] QS. Fushshilat (41) : 39
[34] QS. Asy-Syura' (42) : 9
[35] QS. Asy-Syura' (42) : 29
[36] QS. Asy-Syura' (42) : 50
[37] QS. Al-'Ahqof (46) : 33
[38] QS. Al-Fath (48) : 21
[39] QS. Al-Hadid (57) : 2
[40] QS. Al-Hasyr (59) : 6
[41] QS. Al-Mumtahanah (60) : 7
[42] QS. At-Taghobun (64) : 1
[43] QS. At-Thalaq (65) : 12
[44] QS. At-Tahrim (66) : 8
[45] QS. Al-Mulk (67) : 1
69.
AL-QÂDIR
الْقَادِرُ
Yang Maha Menentukan
Allah Maha berkuasa. Dia memiliki kekuasaan penuh, tiada yang bisa menandingi dan mengalahkan-Nya.
- Al-Baqarah (2) : 20 [1]
- Al-Baqarah (2) : 106 [2]
- Al-Baqarah (2) : 109 [3]
- Al-Baqarah (2) : 148 [4]
- Al-Baqarah (2) : 259 [5]
- Al-Baqarah (2) : 284 [6]
- Ali-`Imran (3) : 26 [7]
- Ali-`Imran (3) : 29 [8]
- Ali-`Imran (3) : 165 [9]
- Ali-`Imran (3) : 189 [10]
- An-Nisa' (4) : 133 [11]
- An-Nisa' (4) : 149 [12]
- Al-Maidah (5) : 17 [13]
- Al-Maidah (5) : 19 [14]
- Al-Maidah (5) : 40 [15]
- Al-Maidah (5) : 120 [16]
- Al-An`am (6) : 17 [17]
- Al-Anfal (8) : 41 [18]
- At-Taubah (9) : 39 [19]
- Hud (11) : 4 [20]
- An-Nahl (16) : 70 [21]
- An-Nahl (16) : 77 [22]
- Al-Hajj (22) : 6 [23]
- Al-Hajj (22) : 39 [24]
- An-Nur (24) : 45 [25]
- Al-Furqan (25) : 54 [26]
- Al-`Ankabut (29) : 20 [27]
- Ar-Rum (30) : 50 [28]
- Ar-Rum (30) : 54 [29]
- Al-Ahzab (33) : 27 [30]
- Fathir (35) : 1 [31]
- Fathir (35) : 44 [32]
- Fushshilat (41) : 39 [33]
- Asy-Syura' (42) : 9 [34]
- Asy-Syura' (42) : 29 [35]
- Asy-Syura' (42) : 50 [36]
- Al-'Ahqof (46) : 33 [37]
- Al-Fath (48) : 21 [38]
- Al-Hadid (57) : 2 [39]
- Al-Hasyr (59) : 6 [40]
- Al-Mumtahanah (60) : 7 [41]
- At-Taghabun (64) : 1 [42]
- At-Thalaq (65) : 12 [43]
- At-Tahrim (66) : 8 [44]
- Al-Mulk (67) : 1 [45]
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
DALIL AL-QODIR AYAT AL-QUR'AN
[1] QS. Al-Baqorah (2) : 20QS. Al-Baqorah (2) : 20
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْاۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌࣖ٢٠
yakâdul-barqu yakhthofu abshôrahum, kullamâ adhô'a lahum masyau fîhi wa idẓâ adzlama `alaihim qômû, walau syâ'allâhu ladẓahaba bisam`ihim wa abshôrihim, innallâha `alâ kulli syai'ing qodîr
Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu. Apabila gelap menerpa mereka, mereka berdiri (tidak bergerak). Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Baqorah (2) : 106
مَا نَنْسَخْ مِنْ اٰيَةٍ اَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَآ اَوْ مِثْلِهَاۗ اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ١٠٦
mâ nansakh min âyatin au nunsihâ na'ti bikhoirim min-hâ au mitslihâ, a lam ta`lam annallâha `alâ kulli syai'ing qodîr
Ayat yang Kami nasakh (batalkan) atau Kami jadikan (manusia) lupa padanya, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya. Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
QS. Al-Baqorah (2) : 109
وَدَّ كَثِيْرٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يَرُدُّوْنَكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ اِيْمَانِكُمْ كُفَّارًاۚ حَسَدًا مِّنْ عِنْدِ اَنْفُسِهِمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّۚ فَاعْفُوْا وَاصْفَحُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ١٠٩
wadda katsîrum min ahlil-kitâbi lau yaruddûnakum mim ba`di îmânikum kuffârâ, ḫasadam min `indi anfusihim mim ba`di mâ tabayyana lahumul-ḫaqq, fa`fû washfaḫû ḫattâ ya'tiyallâhu bi'amrih, innallâha `alâ kulli syai'ing qodîr
Banyak di antara Ahlulkitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman menjadi kafir kembali karena rasa dengki dalam diri mereka setelah kebenaran jelas bagi mereka. Maka, maafkanlah (biarkanlah) dan berlapang dadalah (berpalinglah dari mereka) sehingga Allah memberikan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Baqorah (2) : 148
وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ١٤٨
wa likulliw wij-hatun huwa muwallîhâ fastabiqul-khoirât, aina mâ takûnû ya'ti bikumullâhu jamî`â, innallâha `alâ kulli syai'ing qodîr
Bagi setiap umat ada kiblat yang dia menghodap ke arahnya. Maka, berlomba-lombalah kamu dalam berbagai kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Baqorah (2) : 259
اَوْ كَالَّذِيْ مَرَّ عَلٰى قَرْيَةٍ وَّهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَاۚ قَالَ اَنّٰى يُحْيٖ هٰذِهِ اللّٰهُ بَعْدَ مَوْتِهَاۚ فَاَمَاتَهُ اللّٰهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهٗۗ قَالَ كَمْ لَبِثْتَۗ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالَ بَلْ لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ اِلٰى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْۚ وَانْظُرْ اِلٰى حِمَارِكَۗ وَلِنَجْعَلَكَ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَانْظُرْ اِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوْهَا لَحْمًاۗ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗۙ قَالَ اَعْلَمُ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٢٥٩
au kalladẓî marra `alâ qoryatiw wa hiya khôwiyatun `alâ `urûsyihâ, qôla annâ yuḫyî hâdẓihillâhu ba`da mautihâ, fa amâtahullâhu mi'ata `âmin tsumma ba`atsah, qôla kam labitst, qôla labitstu yauman au ba`dho yaûm, qôla bal labitsta mi'ata `âmin fandzur ilâ tho`âmika wa syarâbika lam yatasannah, wandzur ilâ ḫimârik, wa linaj`alaka âyatal lin-nâsi wandzur ilal-`idzômi kaifa nunsyizuhâ tsumma naksûhâ laḫmâ, fa lammâ tabayyana lahû qôla a`lamu annallâha `alâ kulli syai'ing qodîr
Atau, seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh menutupi (reruntuhan) atap-atapnya. Dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah kehancurannya?” Lalu, Allah mematikannya selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (kembali). Dia (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (di sini)?” Dia menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Sebenarnya engkau telah tinggal selama seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, (tetapi) lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang-belulang) dan Kami akan menjadikanmu sebagai tanda (kekuasaan Kami) bagi manusia. Lihatlah tulang-belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging (sehingga hidup kembali).” Maka, ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, “Aku mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
QS. Al-Baqorah (2) : 284
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٢٨٤
lillâhi mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardh, wa in tubdû mâ fî anfusikum au tukhfûhu yuḫâsibkum bihillâh, fa yaghfiru limay yasyâ'u wa yu`adẓdẓibu may yasyâ', wallâhu `alâ kulli syai'ing qodîr
Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Ali-`Imran (3) : 26
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٢٦
qulillâhumma mâlikal-mulki tu'til-mulka man tasyâ'u wa tanzi`ul-mulka mim man tasyâ'u wa tu`izzu man tasyâ'u wa tudẓillu man tasyâ', biyadikal-khoîr, innaka `alâ kulli syai'ing qodîr
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Ali-`Imran (3) : 29
قُلْ اِنْ تُخْفُوْا مَا فِيْ صُدُوْرِكُمْ اَوْ تُبْدُوْهُ يَعْلَمْهُ اللّٰهُۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٢٩
qul in tukhfû mâ fî shudûrikum au tubdûhu ya`lam-hullâh, wa ya`lamu mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardh, wallâhu `alâ kulli syai'ing qodîr
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu menampakkannya, Allah pasti mengetahuinya.” Dia mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Ali-`Imran (3) : 165
اَوَلَمَّآ اَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةٌ قَدْ اَصَبْتُمْ مِّثْلَيْهَاۙ قُلْتُمْ اَنّٰى هٰذَاۗ قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اَنْفُسِكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ١٦٥
a wa lammâ ashôbatkum mushîbatung qod ashobtum mitslaihâ qultum annâ hâdẓâ, qul huwa min `indi anfusikum, innallâha `alâ kulli syai'ing qodîr
Apakah ketika kamu ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal kamu telah memperoleh (kenikmatan) dua kali lipatnya (pada Perang Badar), kamu berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Ali-`Imran (3) : 189
وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌࣖ١٨٩
wa lillâhi mulkus-samâwâti wal-ardh, wallâhu `alâ kulli syai'ing qodîr
Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. An-Nisa' (4) : 133
اِنْ يَّشَأْ يُذْهِبْكُمْ اَيُّهَا النَّاسُ وَيَأْتِ بِاٰخَرِيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى ذٰلِكَ قَدِيْرًا١٣٣
iy yasya' yudẓ-hibkum ayyuhan-nâsu wa ya'ti bi'âkhorîn, wa kânallâhu `alâ dẓâlika qodîrâ
Jika Dia menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu semua wahai manusia, dan Dia datangkan (umat) yang lain (sebagai penggantimu). Allah Maha Kuasa berbuat demikian.
QS. An-Nisa' (4) : 149
اِنْ تُبْدُوْا خَيْرًا اَوْ تُخْفُوْهُ اَوْ تَعْفُوْا عَنْ سُوْۤءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيْرًا١٤٩
in tubdû khoiran au tukhfûhu au ta`fû `an sû'in fa innallâha kâna `afuwwang qodîrâ
Jika kamu menampakkan atau menyembunyikan suatu kebaikan atau memaafkan suatu kesalahan, sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.
QS. Al-Maidah (5) : 17
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَۗ قُلْ فَمَنْ يَّمْلِكُ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا اِنْ اَرَادَ اَنْ يُّهْلِكَ الْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَاُمَّهٗ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًاۗ وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۗ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ١٧
laqod kafaralladẓîna qôlû innallâha huwal-masîḫubnu maryam, qul fa may yamliku minallâhi syai'an in arâda ay yuhlikal-masîḫabna maryama wa ummahû wa man fil-ardhi jamî`â, wa lillâhi mulkus-samâwâti wal-ardhi wa mâ bainahumâ, yakhluqu mâ yasyâ', wallâhu `alâ kulli syai'ing qodîr
Sungguh, benar-benar telah kufur orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itulah Almasih putra Maryam.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “(Jika benar begitu,) siapakah yang dapat mengholang-halangi kehendak Allah jika Dia hendak membinasakan Almasih putra Maryam, ibunya, dan seluruh yang berada di bumi?” Milik Allahlah kerajaan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Maidah (5) : 19
يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ عَلٰى فَتْرَةٍ مِّنَ الرُّسُلِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا جَاۤءَنَا مِنْۢ بَشِيْرٍ وَّلَا نَذِيْرٍۗ فَقَدْ جَاۤءَكُمْ بَشِيْرٌ وَّنَذِيْرٌۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌࣖ١٩
yâ ahlal-kitâbi qod jâ'akum rasûlunâ yubayyinu lakum `alâ fatratim minar-rusuli an taqûlû mâ jâ'anâ mim basyîriw wa lâ nadẓîr, fa qod jâ'akum basyîruw wa nadẓîr, wallâhu `alâ kulli syai'ing qodîr
Wahai Ahlulkitab, sungguh rasul Kami telah datang kepadamu untuk memberi penjelasan setelah beberapa saat terhentinya (pengutusan) rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan, “Tidak ada yang datang kepada kami, baik pembawa berita gembira maupun pemberi peringatan.” Sungguh, telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Maidah (5) : 40
اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٤٠
a lam ta`lam annallâha lahû mulkus-samâwâti wal-ardh, yu`adẓdẓibu may yasyâ'u wa yaghfiru limay yasyâ', wallâhu `alâ kulli syai'ing qodîr
Tidakkah engkau tahu bahwa sesungguhnya milik Allahlah kerajaan langit dan bumi? Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki dan mengampuni siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Maidah (5) : 120
لِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا فِيْهِنَّۗ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌࣖ١٢٠
lillâhi mulkus-samâwâti wal-ardhi wa mâ fîhinn, wa huwa `alâ kulli syai'ing qodîr
Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-An`am (6) : 17
وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗٓ اِلَّا هُوَۗ وَاِنْ يَّمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ١٧
wa iy yamsaskallâhu bidhurrin fa lâ kâsyifa lahû illâ huw, wa iy yamsaska bikhoirin fa huwa `alâ kulli syai'ing qodîr
Jika Allah menimpakan kemudaratan kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia; dan jika Dia memberikan kebaikan kepadamu, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Anfal (8) : 41
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٤١
wa`lamû annamâ ghonimtum min syai'in fa anna lillâhi khumusahû wa lir-rasûli wa lidẓil-qurbâ wal-yatâmâ wal-masâkîni wabnis-sabîli ing kuntum âmantum billâhi wa mâ anzalnâ `alâ `abdinâ yaumal-furqôni yaumaltaqol jam`ân, wallâhu `alâ kulli syai'ing qodîr
Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. At-Taubah (9) : 39
اِلَّا تَنْفِرُوْا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا اَلِيمًاۙ وَّيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوْهُ شَيْـًٔاۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٣٩
illâ tanfirû yu`adẓdẓibkum `adẓâban alîmaw wa yastabdil qouman ghoirakum wa lâ tadhurrûhu syai'â, wallâhu `alâ kulli syai'ing qodîr
Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih serta menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikit pun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Hud (11) : 4
اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٤
ilallâhi marji`ukum, wa huwa `alâ kulli syai'ing qodîr
Kepada Allahlah kembalimu. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
QS. An-Nahl (16) : 70
وَاللّٰهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفّٰىكُمْ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌࣖ٧٠
wallâhu kholaqokum tsumma yatawaffâkum wa mingkum may yuraddu ilâ ardẓalil-`umuri likai lâ ya`lama ba`da `ilmin syai'â, innallâha `alîmung qodîr
Allah telah menciptakanmu, kemudian mewafatkanmu. Di antara kamu ada yang dikembalikan pada usia yang tua renta (pikun) sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
QS. An-Nahl (16) : 77
وَلِلّٰهِ غَيْبُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَآ اَمْرُ السَّاعَةِ اِلَّا كَلَمْحِ الْبَصَرِ اَوْ هُوَ اَقْرَبُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٧٧
wa lillâhi ghoibus-samâwâti wal-ardh, wa mâ amrus-sâ`ati illâ kalam-ḫil-bashori au huwa aqrab, innallâha `alâ kulli syai'ing qodîr
Milik Allah (segala) yang tersembunyi di langit dan di bumi. Urusan kejadian Kiamat itu hanya seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Hajj (22) : 6
ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّهٗ يُحْيِ الْمَوْتٰى وَاَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ٦
dẓâlika bi'annallâha huwal-ḫaqqu wa annahû yuḫyil-mautâ wa annahû `alâ kulli syai'ing qodîr
Demikianlah (penciptaan manusia) itu karena sesungguhnya Allah, Dialah yang Mahabenar dan sesungguhnya Dia menghidupkan orang-orang yang mati dan sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Hajj (22) : 39
اُذِنَ لِلَّذِيْنَ يُقَاتَلُوْنَ بِاَنَّهُمْ ظُلِمُوْاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى نَصْرِهِمْ لَقَدِيْرٌۙ٣٩
udẓina lilladẓîna yuqôtalûna bi'annahum dzulimû, wa innallâha `alâ nashrihim laqodîr
Diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa membela mereka.
QS. An-Nur (24) : 45
وَاللّٰهُ خَلَقَ كُلَّ دَاۤبَّةٍ مِّنْ مَّاۤءٍۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ يَّمْشِيْ عَلٰى بَطْنِهٖۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّمْشِيْ عَلٰى رِجْلَيْنِۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّمْشِيْ عَلٰٓى اَرْبَعٍۗ يَخْلُقُ اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٤٥
wallâhu kholaqo kulla dâbbatim mim mâ', fa min-hum may yamsyî `alâ bathnih, wa min-hum may yamsyî `alâ rijlaîn, wa min-hum may yamsyî `alâ arba`, yakhluqullâhu mâ yasyâ', innallâha `alâ kulli syai'ing qodîr
Allah menciptakan semua jenis hewan dari air. Sebagian berjalan dengan perutnya, sebagian berjalan dengan dua kaki, dan sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Furqon (25) : 54
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَاۤءِ بَشَرًا فَجَعَلَهٗ نَسَبًا وَّصِهْرًاۗ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا٥٤
wa huwalladẓî kholaqo minal-mâ'i basyaran fa ja`alahû nasabaw wa shihrâ, wa kâna rabbuka qodîrâ
Dialah (pula) yang menciptakan manusia dari air (mani). Lalu, Dia menjadikannya (manusia itu mempunyai) keturunan dan muṣāharah (persemendaan). Tuhanmu adalah Maha Kuasa.
QS. Al-`Ankabut (29) : 20
قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَاَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللّٰهُ يُنْشِئُ النَّشْاَةَ الْاٰخِرَةَۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۚ٢٠
qul sîrû fil-ardhi fandzurû kaifa bada'al-kholqo tsummallâhu yunsyi'un-nasy'atal-âkhirah, innallâha `alâ kulli syai'ing qodîr
Katakanlah, “Berjalanlah di (muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan (semua makhluk). Kemudian, Allah membuat kejadian yang akhir (setelah mati di akhirat kelak). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
QS. Ar-Rum (30) : 50
فَانْظُرْ اِلٰٓى اٰثٰرِ رَحْمَتِ اللّٰهِ كَيْفَ يُحْيِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَاۗ اِنَّ ذٰلِكَ لَمُحْيِ الْمَوْتٰىۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٥٠
fandzur ilâ âtsâri raḫmatillâhi kaifa yuḫyil-ardho ba`da mautihâ, inna dẓâlika lamuḫyil mautâ, wa huwa `alâ kulli syai'ing qodîr
Perhatikanlah jejak-jejak rahmat Allah, bagaimana Dia menghidupkan bumi setelah mati (kering). Sesungguhnya (Zat yang melakukan) itu pasti berkuasa menghidupkan orang yang telah mati. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Ar-Rum (30) : 54
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةًۗ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ٥٤
allâhulladẓî kholaqokum min dho`fin tsumma ja`ala mim ba`di dho`fing quwwatan tsumma ja`ala mim ba`di quwwatin dho`faw wa syaibah, yakhluqu mâ yasyâ', wa huwal-`alîmul-qodîr
Allah adalah Zat yang menciptakanmu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan(-mu) kuat setelah keadaan lemah. Lalu, Dia menjadikan(-mu) lemah (kembali) setelah keadaan kuat dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
QS. Al-Ahzab (33) : 27
وَاَوْرَثَكُمْ اَرْضَهُمْ وَدِيَارَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ وَاَرْضًا لَّمْ تَطَـُٔوْهَاۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرًاࣖ٢٧
wa auratsakum ardhohum wa diyârahum wa amwâlahum wa ardhol lam tatho`ûhâ, wa kânallâhu `alâ kulli syai'ing qodîrâ
Dia mewariskan kepadamu tanah-tanah, rumah-rumah, harta benda mereka, dan tanah yang belum kamu injak. Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu.
QS. Fathir (35) : 1
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ١
al-ḫamdu lillâhi fâthiris-samâwâti wal-ardhi jâ`ilil-malâ'ikati rusulan ulî ajniḫatim matsnâ wa tsulâtsa wa rubâ`, yazîdu fil-kholqi mâ yasyâ', innallâha `alâ kulli syai'ing qodîr
Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap. Masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat. Dia menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Fathir (35) : 44
اَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَكَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةًۗ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعْجِزَهٗ مِنْ شَيْءٍ فِى السَّمٰوٰتِ وَلَا فِى الْاَرْضِۗ اِنَّهٗ كَانَ عَلِيْمًا قَدِيْرًا٤٤
a wa lam yasîrû fil-ardhi fa yandzurû kaifa kâna `âqibatulladẓîna ming qoblihim wa kânû asyadda min-hum quwwah, wa mâ kânallâhu liyu`jizahû min syai'in fis-samâwâti wa lâ fil-ardh, innahû kâna `alîmang qodîrâ
Tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul), padahal orang-orang itu lebih besar kekuatannya dari mereka? Tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah, baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
QS. Fushshilat (41) : 39
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنَّكَ تَرَى الْاَرْضَ خَاشِعَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْۗ اِنَّ الَّذِيْٓ اَحْيَاهَا لَمُحْيِ الْمَوْتٰىۗ اِنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٣٩
wa min âyâtihî annaka taral-ardho khôsyi`atan fa idẓâ anzalnâ `alaihal-mâ'ahtazzat wa rabat, innalladẓî aḫyâhâ lamuḫyil-mautâ, innahû `alâ kulli syai'ing qodîr
Sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa engkau melihat bumi kering dan tandus, kemudian apabila Kami menurunkan air (hujan) padanya, ia pun hidup dan menjadi subur. Sesungguhnya Zat yang menghidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Asy-Syura' (42) : 9
اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۚ فَاللّٰهُ هُوَ الْوَلِيُّ وَهُوَ يُحْيِ الْمَوْتٰىۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌࣖ٩
amittakhodẓû min dûnihî auliyâ', fallâhu huwal-waliyyu wa huwa yuḫyil-mautâ wa huwa `alâ kulli syai'ing qodîr
Bahkan, apakah mereka mengambil pelindung-pelindung selain Dia? Padahal, hanya Allahlah pelindung (yang sebenarnya). Dia menghidupkan orang-orang mati dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Asy-Syura' (42) : 29
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيْهِمَا مِنْ دَاۤبَّةٍۗ وَهُوَ عَلٰى جَمْعِهِمْ اِذَا يَشَاۤءُ قَدِيْرٌࣖ٢٩
wa min âyâtihî kholqus-samâwâti wal-ardhi wa mâ batstsa fîhimâ min dâbbah, wa huwa `alâ jam`ihim idẓâ yasyâ'u qodîr
Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah penciptaan langit dan bumi serta makhluk-makhluk melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia menghendaki.
QS. Asy-Syura' (42) : 50
اَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَّاِنَاثًاۚ وَيَجْعَلُ مَنْ يَّشَاۤءُ عَقِيْمًاۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌ٥٠
au yuzawwijuhum dẓukrânaw wa inâtsâ, wa yaj`alu may yasyâ'u `aqîmâ, innahû `alîmung qodîr
atau Dia menganugerahkan (keturunan) laki-laki dan perempuan, serta menjadikan mandul siapa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
QS. Al-'Ahqof (46) : 33
اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَلَمْ يَعْيَ بِخَلْقِهِنَّ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِىَ الْمَوْتٰىۗ بَلٰٓى اِنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٣٣
a wa lam yarau annallâhalladẓî kholaqos-samâwâti wal-ardho wa lam ya`ya bikholqihinna biqôdirin `alâ ay yuḫyiyal-mautâ, balâ innahû `alâ kulli syai'ing qodîr
Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi serta tidak merasa lelah karena menciptakannya, Dia kuasa untuk menghidupkan yang mati? Tentu demikian. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Fath (48) : 21
وَّاُخْرٰى لَمْ تَقْدِرُوْا عَلَيْهَا قَدْ اَحَاطَ اللّٰهُ بِهَاۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرًا٢١
wa ukhrâ lam taqdirû `alaihâ qod aḫâthollâhu bihâ, wa kânallâhu `alâ kulli syai'ing qodîrâ
(Allah menjanjikan pula rampasan perang) lain yang kamu belum dapat menguasainya, tetapi sungguh Allah telah menguasainya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Hadid (57) : 2
لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٢
lahû mulkus-samâwâti wal-ardh, yuḫyî wa yumît, wa huwa `alâ kulli syai'ing qodîr
Milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Hasyr (59) : 6
وَمَآ اَفَاۤءَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ مِنْهُمْ فَمَآ اَوْجَفْتُمْ عَلَيْهِ مِنْ خَيْلٍ وَّلَا رِكَابٍ وَّلٰكِنَّ اللّٰهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهٗ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٦
wa mâ afâ'allâhu `alâ rasûlihî min-hum fa mâ aujaftum `alaihi min khoiliw wa lâ rikâbiw wa lâkinnallâha yusallithu rusulahû `alâ may yasyâ', wallâhu `alâ kulli syai'ing qodîr
Apa saja (harta yang diperoleh tanpa peperangan) yang dianugerahkan Allah kepada Rasul-Nya dari mereka tidak (perlu) kamu memacu kuda atau unta (untuk mendapatkannya). Akan tetapi, Allah memberikan kekuasaan kepada rasul-rasul-Nya terhadap siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Mumtahanah (60) : 7
عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّجْعَلَ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ عَادَيْتُمْ مِّنْهُمْ مَّوَدَّةًۗ وَاللّٰهُ قَدِيْرٌۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ٧
`asallâhu ay yaj`ala bainakum wa bainalladẓîna `âdaitum min-hum mawaddah, wallâhu qodîrun, wallâhu ghofûrur raḫîm
Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang di antara kamu dengan orang-orang yang pernah kamu musuhi di antara mereka. Allah Maha Kuasa dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. At-Taghobun (64) : 1
يُسَبِّحُ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ١
yusabbiḫu lillâhi mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardh, lahul-mulku wa lahul-ḫamdu wa huwa `alâ kulli syai'ing qodîr
Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Milik-Nyalah segala kerajaan dan segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. At-Thalaq (65) : 12
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ وَّمِنَ الْاَرْضِ مِثْلَهُنَّۗ يَتَنَزَّلُ الْاَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ەۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًاࣖ١٢
allâhulladẓî kholaqo sab`a samâwâtiw wa minal-ardhi mitslahunn, yatanazzalul-amru bainahunna lita`lamû annallâha `alâ kulli syai'ing qodîruw wa annallâha qod aḫâtho bikulli syai'in `ilmâ
Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan (menciptakan pula) bumi seperti itu. Perintah-Nya berlaku padanya agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.
QS. At-Tahrim (66) : 8
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٨
yâ ayyuhalladẓîna âmanû tûbû ilallâhi taubatan nashûḫâ, `asâ rabbukum ay yukaffira `angkum sayyi'âtikum wa yudkhilakum jannâtin tajrî min taḫtihal-an-hâru yauma lâ yukhzillâhun-nabiyya walladẓîna âmanû ma`ah, nûruhum yas`â baina aidîhim wa bi'aimânihim yaqûlûna rabbanâ atmim lanâ nûranâ waghfir lanâ, innaka `alâ kulli syai'ing qodîr
Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghopus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
QS. Al-Mulk (67) : 1
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ١
tabârakalladẓî biyadihil-mulku wa huwa `alâ kulli syai'ing qodîr
Maha Berkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
إرسال تعليق