#87 ARTI ASMAUL HUSNA AL JAMI`U

Al Jami`u artinya Yang Maha Mengumpulkan. Allah B adalah Dzat yang mengumpulkan segala sesuatu, baik di dunia maupun di akhirat. Dia yang mengatur pertemuan manusia di berbagai situasi, mengumpulkan hati yang berserakan dalam cinta dan iman, serta mengumpulkan seluruh makhluk di Hari Kiamat untuk perhitungan amal.
AL-JÂMI`U
87.
AL-JÂMI`U
الْجَامِعُ
Yang Maha Mengumpulkan
Allah B Maha Mengumpulkan, termasuk mengumpulkan seluruh hamba-Nya di akhirat nanti. Mulai Nabi Adam D hingga manusia terakhir.
  • Ali `Imran (3) : 25 [1]
  • An-Nisa (4) : 87 [2]
  • Al-Ma'idah (5) : 109 [3]
  • Al-'An`am (6) : 12 [4]
  • Al-'An`am (6) : 35 [5]
  • Al Kahfi (18) : 99 [6]
  • Saba' (34) : 26 [7]
  • Asy-Syura (42) : 15 [8]
  • Az-Zukhruf (43) : 32 [9]
  • Al-Jatsiyah (45) : 26 [10]
  • At-Taghabun (64) : 9 [11]
  • Al-Qiyamah (75) : 3 [12]
  • Al-Qiyamah (75) : 9 [13]
  • Al-Mursalat (77) : 38 [14]

lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh

Wallâhu A`lam Bish Showâb


DALIL AL-JAMI`U AYAT AL-QUR'AN

[1] QS. Ali 'Imran (3) : 25
QS. Ali 'Imran (3) : 25
فَكَيْفَ اِذَا جَمَعْنٰهُمْ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِۗ وَوُفِّيَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ٢٥
fa kaifa idẓâ jama`nâhum liyaumil lâ raiba fîh, wa wuffiyat kullu nafsim mâ kasabat wa hum lâ yudzlamûn
Bagaimanakah (nanti) jika mereka Kami kumpulkan pada hari (Kiamat) yang tidak ada keraguan padanya dan setiap jiwa diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya tanpa dizalimi?
[2] QS. An-Nisa (4) : 87
QS. An-Nisa (4) : 87
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِۗ وَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ حَدِيْثًاࣖ٨٧
allâhu lâ ilâha illâ huw, layajma`annakum ilâ yaumil-qiyâmati lâ raiba fîh, wa man ashdaqu minallâhi ḫadîtsâ
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Sungguh, Dia pasti mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak ada keraguan di dalamnya. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?
[3] QS. Al-Ma'idah (5) : 109
QS. Al-Ma'idah (5) : 109
يَوْمَ يَجْمَعُ اللّٰهُ الرُّسُلَ فَيَقُوْلُ مَاذَٓا اُجِبْتُمْۗ قَالُوْا لَا عِلْمَ لَنَاۗ اِنَّكَ اَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ١٠٩
yauma yajma`ullâhur-rusula fa yaqûlu mâdẓâ ujibtum, qôlû lâ `ilma lanâ, innaka anta `allâmul-ghuyûb
(Ingatlah) pada hari ketika Allah mengumpulkan para rasul, lalu Dia bertanya (kepada mereka), “Apa jawaban (kaummu) terhadap (seruan)-mu?” Mereka (para rasul) menjawab, “Kami tidak tahu (tentang itu). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”
[4] QS. Al-An'am (6) : 12
QS. Al-An'am (6) : 12
قُلْ لِّمَنْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ قُلْ لِّلّٰهِۗ كَتَبَ عَلٰى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَۗ لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِۗ اَلَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ١٢
qul limam mâ fis-samâwâti wal-ardh, qul lillâh, kataba `alâ nafsihir-raḫmah, layajma`annakum ilâ yaumil-qiyâmati lâ raiba fîh, alladẓîna khosirû anfusahum fa hum lâ yu'minûn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik siapakah apa yang di langit dan di bumi?” Katakanlah, “Milik Allah.” Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang pada diri-Nya. Sungguh, Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.
[5] QS. Al-An'am (6) : 35
QS. Al-An'am (6) : 35
وَاِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكَ اِعْرَاضُهُمْ فَاِنِ اسْتَطَعْتَ اَنْ تَبْتَغِيَ نَفَقًا فِى الْاَرْضِ اَوْ سُلَّمًا فِى السَّمَاۤءِ فَتَأْتِيَهُمْ بِاٰيَةٍۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدٰى فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْجٰهِلِيْنَ٣٥
wa ing kâna kabura `alaika i`râdhuhum fa inistatho`ta an tabtaghiya nafaqon fil-ardhi au sullaman fis-samâ'i fa ta'tiyahum bi'âyah, walau syâ'allâhu lajama`ahum `alal-hudâ fa lâ takûnanna minal-jâhilîn
Jika keberpalingan mereka terasa berat bagimu (Nabi Muhammad), andaikan engkau dapat membuat lubang di bumi atau tangga ke langit lalu engkau dapat mendatangkan bukti (mukjizat) kepada mereka, (maka buatlah). Seandainya Allah menghendaki, tentu Dia akan menjadikan mereka semua mengikuti petunjuk. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang bodoh.
[6] QS. Al-Kahfi (18) : 99
QS. Al-Kahfi (18) : 99
وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ يَّمُوْجُ فِيْ بَعْضٍ وَّنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَجَمَعْنٰهُمْ جَمْعًاۙ٩٩
wa taraknâ ba`dhohum yauma'idẓiy yamûju fî ba`dhiw wa nufikho fish-shûri fa jama`nâhum jam`â
Pada hari itu Kami biarkan sebagian mereka (Ya'juj dan Ma'juj) berbaur dengan sebagian yang lain. (Apabila) sangkakala ditiup (lagi), Kami benar-benar akan mengumpulkan mereka seluruhnya.
[7] QS. Saba' (34) : 26
QS. Saba' (34) : 26
قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّۗ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيْمُ٢٦
qul yajma`u bainanâ rabbunâ tsumma yaftaḫu bainanâ bil-ḫaqq, wa huwal-fattâḫul-`alîm
Katakanlah, “Tuhan kita (pada hari Kiamat) akan mengumpulkan kita, kemudian memutuskan (perkara) di antara kita dengan hak. Dialah Yang Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui.”
[8] QS. Asy-Syura (42) : 15
QS. Asy-Syura (42) : 15
فَلِذٰلِكَ فَادْعُۚ وَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَۚ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْۚ وَقُلْ اٰمَنْتُ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنْ كِتٰبٍۚ وَاُمِرْتُ لِاَعْدِلَ بَيْنَكُمْۗ اَللّٰهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْۗ لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْۗ لَاحُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْۗ اَللّٰهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَاۚ وَاِلَيْهِ الْمَصِيْرُۗ١٥
fa lidẓâlika fad`, wastaqim kamâ umirt, wa lâ tattabi` ahwâ'ahum, wa qul âmantu bimâ anzalallâhu ming kitâb, wa umirtu li'a`dila bainakum, allâhu rabbunâ wa rabbukum, lanâ a`mâlunâ wa lakum a`mâlukum, lâ ḫujjata bainanâ wa bainakum, allâhu yajma`u bainanâ, wa ilaihil-mashîr
Oleh karena itu, serulah (mereka untuk beriman), tetaplah (beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Nabi Muhammad), dan janganlah mengikuti keinginan mereka. Katakanlah, “Aku beriman kepada kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu. Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami perbuatan kami dan bagimu perbuatanmu. Tidak (perlu) ada pertengkaran di antara kami dan kamu. Allah mengumpulkan kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali.”
[9] QS. Az-Zukhruf (43) : 32
QS. Az-Zukhruf (43) : 32
اَهُمْ يَقْسِمُوْنَ رَحْمَتَ رَبِّكَۗ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيْشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۙ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّاۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ٣٢
a hum yaqsimûna raḫmata rabbik, naḫnu qosamnâ bainahum ma`îsyatahum fil-ḫayâtid-dun-yâ wa rafa`nâ ba`dhohum fauqo ba`dhin darajâtil liyattakhidẓa ba`dhuhum ba`dhon sukhriyyâ, wa raḫmatu rabbika khoirum mimmâ yajma`ûn
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
[10] QS. Al-Jatsiyah (45) : 26
QS. Al-Jatsiyah (45) : 26
قُلِ اللّٰهُ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يَجْمَعُكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَارَيْبَ فِيْهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَࣖ٢٦
qulillâhu yuḫyîkum tsumma yumîtukum tsumma yajma`ukum ilâ yaumil-qiyâmati lâ raiba fîhi wa lâkinna aktsaran-nâsi lâ ya`lamûn
Katakanlah, “Allah menghidupkan kamu lalu mematikan kamu kemudian mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak ada keraguan tentangnya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
[11] QS. At-Taghobun (64) : 9
QS. At-Taghobun (64) : 9
يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذٰلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِۗ وَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُّكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّاٰتِهٖ وَيُدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ٩
yauma yajma`ukum liyaumil-jam`i dẓâlika yaumut-taghôbun, wa may yu'mim billâhi wa ya`mal shôliḫay yukaffir `an-hu sayyi'âtihî wa yudkhil-hu jannâtin tajrî min taḫtihal-an-hâru khôlidîna fîhâ abadâ, dẓâlikal-fauzul-`adzîm
(Ingatlah) hari (ketika) Allah mengumpulkan kamu pada hari berhimpun (hari Kiamat). Itulah hari pengungkapan kesalahan. Siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan kebajikan, niscaya Dia akan menghopus kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.
[12] QS. Al-Qiyamah (75) : 3
QS. Al-Qiyamah (75) : 3
اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗۗ٣
a yaḫsabul-insânu allan najma`a `idzômah
Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?
[13] QS. Al-Qiyamah (75) : 9
QS. Al-Qiyamah (75) : 9
وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُۙ٩
wa jumi`asy-syamsu wal-qomar
serta matahari dan bulan dikumpulkan,
[14] QS. Al-Mursalat (77) : 38
QS. Al-Mursalat (77) : 38
هٰذَا يَوْمُ الْفَصْلِ جَمَعْنٰكُمْ وَالْاَوَّلِيْنَ٣٨
hâdẓâ yaumul-fashli jama`nâkum wal-awwalîn
(Dikatakan kepada mereka,) “Inilah hari Keputusan. Kami kumpulkan kamu dan orang-orang terdahulu.

Post a Comment

Previous Post Next Post