#55 ARTI ASMAUL HUSNA AL WALIYYU

Al-Waliyyu artinya Yang Maha Melindungi atau Yang Maha Penjaga. Kata ini berasal dari akar kata "و-ل-ي" (w-l-y), yang mengandung makna kedekatan, perlindungan, dan penjagaan. Nama ini mengandung makna bahwa Allah B adalah Tuhan yang menjaga, melindungi, dan memberi dukungan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.
AL-WALIYYU
55.
AL-WALIYYU
الْوَلِيُّ
Yang Maha Melindungi
Allah melakukan seluruh urusan makhluk dan menjamin menyelesaikan semuanya. Al Wali juga berarti Allah melindungi hamba-hambaNya yang taat.
  • Al-Baqarah (2) : 107 [1]
  • Al-Baqarah (2) : 120 [2]
  • Al-Baqarah (2) : 257 [3]
  • Al-Baqarah (2) : 282 [4]
  • Ali-Imran (3) : 28 [5]
  • Ali-Imran (3) : 68 [6]
  • Ali-Imran (3) : 122 [7]
  • Ali-Imran (3) : 175 [8]
  • An-Nisa' (4) : 45 [9]
  • An-Nisa' (4) : 75 [10]
  • An-Nisa' (4) : 76 [11]
  • An-Nisa' (4) : 89 [12]
  • An-Nisa' (4) : 119 [13]
  • An-Nisa' (4) : 123 [14]
  • An-Nisa' (4) : 139 [15]
  • An-Nisa' (4) : 144 [16]
  • An-Nisa' (4) : 173 [17]
  • Al-Maidah (5) : 51 [18]
  • Al-Maidah (5) : 55 [19]
  • Al-Maidah (5) : 57 [20]
  • Al-Maidah (5) : 81 [21]
  • Al-An`am (6) : 14 [22]
  • Al-An`am (6) : 51 [23]
  • Al-An`am (6) : 70 [24]
  • Al-An`am (6) : 121 [25]
  • Al-An`am (6) : 127 [26]
  • Al-An`am (6) : 128 [27]
  • Al-A`raf (7) : 3 [28]
  • Al-A`raf (7) : 27 [29]
  • Al-A`raf (7) : 30 [30]
  • Al-A`raf (7) : 155 [31]
  • Al-A`raf (7) : 196 [32]
  • Al-Anfal (8) : 34 [33]
  • Al-Anfal (8) : 72 [34]
  • Al-Anfal (8) : 73 [35]
  • At-Taubah (9) : 23 [36]
  • At-Taubah (9) : 71 [37]
  • At-Taubah (9) : 74 [38]
  • At-Taubah (9) : 116 [39]
  • Yunus (10) : 62 [40]
  • Hud (11) : 20 [41]
  • Hud (11) : 113 [42]
  • Yusuf (12) : 101 [43]
  • Ar-Ra`d (13) : 16 [44]
  • Ar-Ra`d (13) : 37 [45]
  • An-Nahl (16) : 63 [46]
  • Al-Isra' (17) : 33 [47]
  • Al-Isra' (17) : 97 [48]
  • Al-Isra' (17) : 111 [49]
  • Al Kahfi (18) : 17 [50]
  • Al Kahfi (18) : 26 [51]
  • Al Kahfi (18) : 50 [52]
  • Al Kahfi (18) : 102 [53]
  • Maryam (19) : 5 [54]
  • Maryam (19) : 45 [55]
  • Al-Furqan (25) : 18 [56]
  • An-Naml (27) : 49 [57]
  • Al-`Ankabut (29) : 22 [58]
  • Al-`Ankabut (29) : 41 [59]
  • As-Sajdah (32) : 4 [60]
  • Al-Ahzab (33) : 6 [61]
  • Al-Ahzab (33) : 17 [62]
  • Al-Ahzab (33) : 65 [63]
  • Saba' (34) : 41 [64]
  • Az-Zumar (39) : 3 [65]
  • Fushshilat (41) : 31 [66]
  • Fushshilat (41) : 34 [67]
  • Asy-Syura' (42) : 6 [68]
  • Asy-Syura' (42) : 8 [69]
  • Asy-Syura' (42) : 9 [70]
  • Asy-Syura' (42) : 28 [71]
  • Asy-Syura' (42) : 31 [72]
  • Asy-Syura' (42) : 44 [73]
  • Asy-Syura' (42) : 46 [74]
  • Al-Jatsiyah (45) : 10 [75]
  • Al-Jatsiyah (45) : 19 [76]
  • Al-Ahqaf (46) : 32 [77]
  • Al-Fath (48) : 22 [78]
  • Al-Mumtahanah (60) : 1 [79]
  • Al-Jumu`ah (62) : 6 [80]

lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh

Wallâhu A`lam Bish Showâb


DALIL AL-WALIYYU AYAT AL-QUR'AN

[1] QS. Al-Baqorah (2) : 107
QS. Al-Baqorah (2) : 107
اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ١٠٧
a lam ta`lam annallâha lahû mulkus-samâwâti wal-ardh, wa mâ lakum min dûnillâhi miw waliyyiw wa lâ nashîr
Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Allah memiliki kerajaan langit dan bumi? (Ketahuilah bahwa) tidak ada bagimu pelindung dan penolong selain Allah.
[2] QS. Al-Baqorah (2) : 120
QS. Al-Baqorah (2) : 120
وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰىۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ١٢٠
wa lan tardhô `angkal-yahûdu wa lan-nashôrâ ḫattâ tattabi`a millatahum, qul inna hudallâhi huwal-hudâ, wa la'inittaba`ta ahwâ'ahum ba`dalladẓî jâ'aka minal-`ilmi mâ laka minallâhi miw waliyyiw wa lâ nashîr
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Sungguh, jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari (azab) Allah.
[3] QS. Al-Baqorah (2) : 257
QS. Al-Baqorah (2) : 257
اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْلِيَاۤؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَࣖ٢٥٧
allâhu waliyyulladẓîna âmanû yukhrijuhum minadz-dzulumâti ilan-nûr, walladẓîna kafarû auliyâ'uhumuth-thôghûtu yukhrijûnahum minan-nûri iladz-dzulumât, ulâ'ika ash-ḫâbun-nâr, hum fîhâ khôlidûn
Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari aneka kegelapan menuju cahaya (iman). Sedangkan orang-orang yang kufur, pelindung-pelindung mereka adalah tagut. Mereka (tagut) mengeluarkan mereka (orang-orang kafir itu) dari cahaya menuju aneka kegelapan. Mereka itulah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
[4] QS. Al-Baqorah (2) : 282
QS. Al-Baqorah (2) : 282
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ وَلْيَكْتُبْ بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِالْعَدْلِۖ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ اَنْ يَّكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللّٰهُ فَلْيَكْتُبْۚ وَلْيُمْلِلِ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔاۗ فَاِنْ كَانَ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيْهًا اَوْ ضَعِيْفًا اَوْ لَا يَسْتَطِيْعُ اَنْ يُّمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهٗ بِالْعَدْلِۗ وَاسْتَشْهِدُوْا شَهِيْدَيْنِ مِنْ رِّجَالِكُمْۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُوْنَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَّامْرَاَتٰنِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَۤاءِ اَنْ تَضِلَّ اِحْدٰىهُمَا فَتُذَكِّرَ اِحْدٰىهُمَا الْاُخْرٰىۗ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَۤاءُ اِذَا مَا دُعُوْاۗ وَلَا تَسْـَٔمُوْٓا اَنْ تَكْتُبُوْهُ صَغِيْرًا اَوْ كَبِيْرًا اِلٰٓى اَجَلِهٖۗ ذٰلِكُمْ اَقْسَطُ عِنْدَ اللّٰهِ وَاَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَاَدْنٰىٓ اَلَّا تَرْتَابُوْٓا اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيْرُوْنَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَلَّا تَكْتُبُوْهَاۗ وَاَشْهِدُوْٓا اِذَا تَبَايَعْتُمْۖ وَلَا يُضَاۤرَّ كَاتِبٌ وَّلَا شَهِيْدٌ ەۗ وَاِنْ تَفْعَلُوْا فَاِنَّهٗ فُسُوْقٌۢ بِكُمْۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ٢٨٢
yâ ayyuhalladẓîna âmanû idẓâ tadâyantum bidainin ilâ ajalim musamman faktubûh, walyaktub bainakum kâtibum bil-`adhi wa lâ ya'ba kâtibun ay yaktuba kamâ `allamahullâhu falyaktub, walyumlililladẓî `alaihil-ḫaqqu walyattaqillâha rabbahû wa lâ yabkhos min-hu syai'â, fa ing kânalladẓî `alaihil-ḫaqqu safîhan au dho`îfan au lâ yastathî`u ay yumilla huwa falyumlil waliyyuhû bil-`adh, wastasy-hidû syahîdaini mir rijâlikum, fa il lam yakûnâ rajulaini fa rajuluw wamra'atâni mim man tardhouna minasy-syuhadâ'i an tadhilla iḫdâhumâ fa tudẓakkira iḫdâhumal-ukhrâ, wa lâ ya'basy-syuhadâ'u idẓâ mâ du`û, wa lâ tas'amû an taktubûhu shoghîran au kabîran ilâ ajalih, dẓâlikum aqsathu `indallâhi wa aqwamu lisy-syahâdati wa adnâ allâ tartâbû illâ an takûna tijâratan ḫâdhiratan tudîrûnahâ bainakum fa laisa `alaikum junâḫun allâ taktubûhâ, wa asy-hidû idẓâ tabâya`tum wa lâ yudhôrra kâtibuw wa lâ syahîd, wa in taf`alû fa innahû fusûqum bikum, wattaqullâh, wa yu`allimukumullâh, wallâhu bikulli syai'in `alîm
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berutang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu mencatatnya. Hendaklah seorang pencatat di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah pencatat menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajar-kan kepadanya. Hendaklah dia mencatat(-nya) dan orang yang berutang itu mendiktekan(-nya). Hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia menguranginya sedikit pun. Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya, lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Mintalah kesaksian dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang ada) sehingga jika salah seorang (saksi perempuan) lupa, yang lain mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Janganlah kamu bosan mencatatnya sampai batas waktunya, baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu pada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perniagaan tunai yang kamu jalankan di antara kamu. Maka, tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak mencatatnya. Ambillah saksi apabila kamu berjual beli dan janganlah pencatat mempersulit (atau dipersulit), begitu juga saksi. Jika kamu melakukan (yang demikian), sesungguhnya hal itu suatu kefasikan padamu. Bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
[5] QS. Ali-Imran (3) : 28
QS. Ali-Imran (3) : 28
لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُوْنَ الْكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللّٰهِ فِيْ شَيْءٍ اِلَّآ اَنْ تَتَّقُوْا مِنْهُمْ تُقٰىةًۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗۗ وَاِلَى اللّٰهِ الْمَصِيْرُ٢٨
lâ yattakhidẓil-mu'minûnal-kâfirîna auliyâ'a min dûnil-mu'minîn, wa may yaf`al dẓâlika fa laisa minallâhi fî syai'in illâ an tattaqû min-hum tuqôh, wa yuḫadẓdẓirukumullâhu nafsah, wa ilallâhil-mashîr
Janganlah orang-orang mukmin menjadikan orang kafir sebagai para wali dengan mengesampingkan orang-orang mukmin. Siapa yang melakukan itu, hal itu sama sekali bukan dari (ajaran) Allah, kecuali untuk menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka. Allah memperingatkan kamu tentang diri-Nya (siksa-Nya). Hanya kepada Allah tempat kembali.
[6] QS. Ali-Imran (3) : 68
QS. Ali-Imran (3) : 68
اِنَّ اَوْلَى النَّاسِ بِاِبْرٰهِيْمَ لَلَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُ وَهٰذَا النَّبِيُّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ وَاللّٰهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِيْنَ٦٨
inna aulan-nâsi bi'ibrâhîma lalladẓînattaba`ûhu wa hâdẓan-nabiyyu walladẓîna âmanû, wallâhu waliyyul-mu'minîn
Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya, Nabi ini (Nabi Muhammad), dan orang-orang yang beriman. Allah adalah pelindung orang-orang mukmin.
[7] QS. Ali-Imran (3) : 122
QS. Ali-Imran (3) : 122
اِذْ هَمَّتْ طَّۤاىِٕفَتٰنِ مِنْكُمْ اَنْ تَفْشَلَاۙ وَاللّٰهُ وَلِيُّهُمَاۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ١٢٢
idẓ hammath thô'ifatâni mingkum an tafsyalâ wallâhu waliyyuhumâ, wa `alallâhi falyatawakkalil-mu'minûn
(Ingatlah) ketika dua golongan dari pihak kamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong mereka. Oleh karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.
[8] QS. Ali-Imran (3) : 175
QS. Ali-Imran (3) : 175
اِنَّمَا ذٰلِكُمُ الشَّيْطٰنُ يُخَوِّفُ اَوْلِيَاۤءَهٗۖ فَلَا تَخَافُوْهُمْ وَخَافُوْنِ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ١٧٥
innamâ dẓâlikumusy-syaithônu yukhowwifu auliyâ'ahû fa lâ takhôfûhum wa khôfûni ing kuntum mu'minîn
Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya. Oleh karena itu, janganlah takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang mukmin.
[9] QS. An-Nisa' (4) : 45
QS. An-Nisa' (4) : 45
وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاَعْدَاۤىِٕكُمْۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَلِيًّاۙ وَّكَفٰى بِاللّٰهِ نَصِيْرًا٤٥
wallâhu a`lamu bi'a`dâ'ikum, wa kafâ billâhi waliyyaw wa kafâ billâhi nashîrâ
Allah lebih tahu (daripada kamu) tentang musuh-musuhmu. Cukuplah Allah menjadi pelindung dan cukuplah Allah menjadi penolong (kamu).
[10] QS. An-Nisa' (4) : 75
QS. An-Nisa' (4) : 75
وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاۤءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ اَهْلُهَاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ نَصِيْرًا٧٥
wa mâ lakum lâ tuqôtilûna fî sabîlillâhi wal-mustadh`afîna minar-rijâli wan-nisâ'i wal-wildânilladẓîna yaqûlûna rabbanâ akhrijnâ min hâdẓihil-qoryatidz-dzôlimi ahluhâ, waj`al lanâ mil ladungka waliyyâ, waj`al lanâ mil ladungka nashîrâ
Mengapa kamu tidak berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah dari (kalangan) laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang berdoa, “Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Makkah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu dan berilah kami penolong dari sisi-Mu.”
[11] QS. An-Nisa' (4) : 76
QS. An-Nisa' (4) : 76
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۚ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ الطَّاغُوْتِ فَقَاتِلُوْٓا اَوْلِيَاۤءَ الشَّيْطٰنِۚ اِنَّ كَيْدَ الشَّيْطٰنِ كَانَ ضَعِيْفًاۚ ࣖ٧٦
alladẓîna âmanû yuqôtilûna fî sabîlillâh, walladẓîna kafarû yuqôtilûna fî sabîlith-thôghûti fa qôtilû auliyâ'asy-syaithôn, inna kaidasy-syaithôni kâna dho`îfâ
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang yang kufur berperang di jalan tagut. Perangilah kawan-kawan setan itu. Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.
[12] QS. An-Nisa' (4) : 89
QS. An-Nisa' (4) : 89
وَدُّوْا لَوْ تَكْفُرُوْنَ كَمَا كَفَرُوْا فَتَكُوْنُوْنَ سَوَاۤءً فَلَا تَتَّخِذُوْا مِنْهُمْ اَوْلِيَاۤءَ حَتّٰى يُهَاجِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَخُذُوْهُمْ وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ وَجَدْتُّمُوْهُمْۖ وَلَا تَتَّخِذُوْا مِنْهُمْ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًاۙ٨٩
waddû lau takfurûna kamâ kafarû fa takûnûna sawâ'an fa lâ tattakhidẓû min-hum auliyâ'a ḫattâ yuhâjirû fî sabîlillâh, fa in tawallau fa khudẓûhum waqtulûhum ḫaitsu wajattumûhum wa lâ tattakhidẓû min-hum waliyyaw wa lâ nashîrâ
Mereka sangat menginginkan agar kamu mau menjadi kufur sebagaimana mereka telah kufur sehingga kamu sama (dengan mereka). Janganlah kamu jadikan siapa pun di antara mereka sebagai teman setia sebelum mereka berpindah pada jalan Allah. Jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana pun kamu temukan mereka. Janganlah kamu jadikan seorang pun di antara mereka sebagai teman setia dan jangan pula sebagai penolong.
[13] QS. An-Nisa' (4) : 119
QS. An-Nisa' (4) : 119
وَّلَاُضِلَّنَّهُمْ وَلَاُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَاٰمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ اٰذَانَ الْاَنْعَامِ وَلَاٰمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللّٰهِۚ وَمَنْ يَّتَّخِذِ الشَّيْطٰنَ وَلِيًّا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِيْنًا١١٩
wa la'udhillannahum wa la'umanniyannahum wa la'âmurannahum fa layubattikunna âdẓânal-an`âmi wa la'âmurannahum fa layughoyyirunna kholqollâh, wa may yattakhidẓisy-syaithôna waliyyam min dûnillâhi fa qod khosira khusrânam mubînâ
Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, membangkitkan angan-angan kosong mereka, menyuruh mereka (untuk memotong telinga-telinga binatang ternaknya) hingga mereka benar-benar memotongnya, dan menyuruh mereka (mengubah ciptaan Allah) hingga benar-benar mengubahnya.” Siapa yang menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah sungguh telah menderita kerugian yang nyata.
[14] QS. An-Nisa' (4) : 123
QS. An-Nisa' (4) : 123
لَيْسَ بِاَمَانِيِّكُمْ وَلَآ اَمَانِيِّ اَهْلِ الْكِتٰبِۗ مَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا يُّجْزَ بِهٖۙ وَلَا يَجِدْ لَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا١٢٣
laisa bi'amâniyyikum wa lâ amâniyyi ahlil-kitâb, may ya`mal sû'ay yujza bihî wa lâ yajid lahû min dûnillâhi waliyyaw wa lâ nashîrâ
(Pahala dari Allah) bukanlah (menurut) angan-anganmu dan bukan (pula menurut) angan-angan Ahlul Kitab. Siapa yang mengerjakan kejahatan niscaya akan dibalas sesuai dengan (kejahatan itu) dan dia tidak akan menemukan untuknya pelindung serta penolong selain Allah.
[15] QS. An-Nisa' (4) : 139
QS. An-Nisa' (4) : 139
الَّذِيْنَ يَتَّخِذُوْنَ الْكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۗ اَيَبْتَغُوْنَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَاِنَّ الْعِزَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًاۗ١٣٩
alladẓîna yattakhidẓûnal-kâfirîna auliyâ'a min dûnil-mu'minîn, a yabtaghûna `indahumul-`izzata fa innal-`izzata lillâhi jamî`â
(Yaitu) orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pelindung dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? (Ketahuilah) sesungguhnya semua kemuliaan itu milik Allah.
[16] QS. An-Nisa' (4) : 144
QS. An-Nisa' (4) : 144
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۚ اَتُرِيْدُوْنَ اَنْ تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ عَلَيْكُمْ سُلْطٰنًا مُّبِيْنًا١٤٤
yâ ayyuhalladẓîna âmanû lâ tattakhidẓul-kâfirîna auliyâ'a min dûnil-mu'minîn, a turîdûna an taj`alû lillâhi `alaikum sulthônam mubînâ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai teman setia dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah (untuk menjatuhkan hukuman) atasmu?
[17] QS. An-Nisa' (4) : 173
QS. An-Nisa' (4) : 173
فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدُهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ اسْتَنْكَفُوْا وَاسْتَكْبَرُوْا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاۙ وَّلَا يَجِدُوْنَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا١٧٣
fa ammalladẓîna âmanû wa `amilush-shôliḫâti fa yuwaffîhim ujûrahum wa yazîduhum min fadhlih, wa ammalladẓînastangkafû wastakbarû fa yu`adẓdẓibuhum `adẓâban alîmaw wa lâ yajidûna lahum min dûnillâhi waliyyaw wa lâ nashîrâ
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Allah akan menyempurnakan pahala bagi mereka dan menambah sebagian dari karunia-Nya. Sementara itu, orang-orang yang enggan (menyembah Allah) dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih. Mereka pun tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah.
[18] QS. Al-Maidah (5) : 51
QS. Al-Maidah (5) : 51
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُوْدَ وَالنَّصٰرٰٓى اَوْلِيَاۤءَۘ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاِنَّهٗ مِنْهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ٥١
yâ ayyuhalladẓîna âmanû lâ tattakhidẓul-yahûda wan-nashôrâ auliyâ', ba`dhuhum auliyâ'u ba`dh, wa may yatawallahum mingkum fa innahû min-hum, innallâha lâ yahdil-qoumadz-dzôlimîn
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia(-mu). Sebagian mereka menjadi teman setia bagi sebagian yang lain. Siapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
[19] QS. Al-Maidah (5) : 55
QS. Al-Maidah (5) : 55
اِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ رَاكِعُوْنَ٥٥
innamâ waliyyukumullâhu wa rasûluhû walladẓîna âmanulladẓîna yuqîmûnash-sholâta wa yu'tûnaz-zakâta wa hum râki`ûn
Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman yang menegakkan salat dan menunaikan zakat seraya tunduk (kepada Allah).
[20] QS. Al-Maidah (5) : 57
QS. Al-Maidah (5) : 57
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا دِيْنَكُمْ هُزُوًا وَّلَعِبًا مِّنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ اَوْلِيَاۤءَۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ٥٧
yâ ayyuhalladẓîna âmanû lâ tattakhidẓulladẓînattakhodẓû dînakum huzuwaw wa la`ibam minalladẓîna ûtul-kitâba ming qoblikum wal-kuffâra auliyâ', wattaqullâha ing kuntum mu'minîn
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang yang menjadikan agamamu bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab suci sebelummu dan orang-orang kafir, sebagai teman setia(-mu). Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang mukmin.
[21] QS. Al-Maidah (5) : 81
QS. Al-Maidah (5) : 81
وَلَوْ كَانُوْا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالنَّبِيِّ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوْهُمْ اَوْلِيَاۤءَ وَلٰكِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ٨١
walau kânû yu'minûna billâhi wan-nabiyyi wa mâ unzila ilaihi mattakhodẓûhum auliyâ'a wa lâkinna katsîram min-hum fâsiqûn
Seandainya mereka beriman kepada Allah, Nabi (Muhammad), dan apa yang diturunkan kepadanya, niscaya mereka tidak akan menjadikan orang musyrik itu sebagai sekutu. Akan tetapi, banyak di antara mereka adalah orang-orang fasik.
[22] QS. Al-An`am (6) : 14
QS. Al-An`am (6) : 14
قُلْ اَغَيْرَ اللّٰهِ اَتَّخِذُ وَلِيًّا فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَهُوَ يُطْعِمُ وَلَا يُطْعَمُۗ قُلْ اِنِّيْٓ اُمِرْتُ اَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ مَنْ اَسْلَمَ وَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ١٤
qul aghoirallâhi attakhidẓu waliyyan fâthiris-samâwâti wal-ardhi wa huwa yuth`imu wa lâ yuth`am, qul innî umirtu an akûna awwala man aslama wa lâ takûnanna minal-musyrikîn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah selain Allah, Pencipta langit dan bumi serta Dia memberi makan dan tidak diberi makan, akan aku jadikan sebagai pelindung?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku diperintahkan agar aku menjadi orang pertama yang berserah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik.”
[23] QS. Al-An`am (6) : 51
QS. Al-An`am (6) : 51
وَاَنْذِرْ بِهِ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْ يُّحْشَرُوْٓا اِلٰى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ٥١
wa andẓir bihilladẓîna yakhôfûna ay yuḫsyarû ilâ rabbihim laisa lahum min dûnihî waliyyuw wa lâ syafî`ul la`allahum yattaqûn
Peringatkanlah dengannya (Al-Qur'an) orang-orang yang takut akan dikumpulkan menghodap Tuhannya (pada hari Kiamat). Tidak ada bagi mereka pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah, agar mereka bertakwa.
[24] QS. Al-An`am (6) : 70
QS. Al-An`am (6) : 70
وَذَرِ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا دِيْنَهُمْ لَعِبًا وَّلَهْوًا وَّغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهٖٓ اَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌۢ بِمَا كَسَبَتْۖ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌۚ وَاِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لَّا يُؤْخَذْ مِنْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اُبْسِلُوْا بِمَا كَسَبُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ بِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَࣖ٧٠
wa dẓarilladẓînattakhodẓû dînahum la`ibaw wa lahwaw wa ghorrat-humul-ḫayâtud-dun-yâ wa dẓakkir bihî an tubsala nafsum bimâ kasabat laisa lahâ min dûnillâhi waliyyuw wa lâ syafî`, wa in ta`dil kulla `adhil lâ yu'khodẓ min-hâ, ulâ'ikalladẓîna ubsilû bimâ kasabû lahum syarâbum min ḫamîmiw wa `adẓâbun alîmum bimâ kânû yakfurûn
Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan kelengahan, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengannya (Al-Qur'an) agar seseorang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah. Jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena mereka selalu kufur.
[25] QS. Al-An`am (6) : 121
QS. Al-An`am (6) : 121
وَلَا تَأْكُلُوْا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللّٰهِ عَلَيْهِ وَاِنَّهٗ لَفِسْقٌۗ وَاِنَّ الشَّيٰطِيْنَ لَيُوْحُوْنَ اِلٰٓى اَوْلِيَاۤىِٕهِمْ لِيُجَادِلُوْكُمْۚ وَاِنْ اَطَعْتُمُوْهُمْ اِنَّكُمْ لَمُشْرِكُوْنَࣖ١٢١
wa lâ ta'kulû mimmâ lam yudẓkarismullâhi `alaihi wa innahû lafisq, wa innasy-syayâthîna layûḫûna ilâ auliyâ'ihim liyujâdilûkum, wa in atho`tumûhum innakum lamusyrikûn
Janganlah kamu memakan sesuatu dari (daging hewan) yang (ketika disembelih) tidak disebut nama Allah. Perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan. Sesungguhnya setan benar-benar selalu membisiki kawan-kawannya agar mereka membantahmu. Jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu benar-benar musyrik.
[26] QS. Al-An`am (6) : 127
QS. Al-An`am (6) : 127
لَهُمْ دَارُ السَّلٰمِ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَهُوَ وَلِيُّهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ١٢٧
lahum dârus-salâmi `inda rabbihim wa huwa waliyyuhum bimâ kânû ya`malûn
Bagi mereka (disediakan) tempat yang damai (surga) di sisi Tuhannya. Dialah pelindung mereka karena apa (amal kebajikan) yang mereka kerjakan.
[27] QS. Al-An`am (6) : 128
QS. Al-An`am (6) : 128
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًاۚ يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِّنَ الْاِنْسِۚ وَقَالَ اَوْلِيَاۤؤُهُمْ مِّنَ الْاِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَّبَلَغْنَآ اَجَلَنَا الَّذِيْٓ اَجَّلْتَ لَنَاۗ قَالَ النَّارُ مَثْوٰىكُمْ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُۗ اِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ١٢٨
wa yauma yaḫsyuruhum jamî`â, yâ ma`syaral-jinni qodistaktsartum minal-ins, wa qôla auliyâ'uhum minal-insi rabbanastamta`a ba`dhunâ biba`dhiw wa balaghnâ ajalanalladẓî ajjalta lanâ, qôlan-nâru matswâkum khôlidîna fîhâ illâ mâ syâ'allâh, inna rabbaka ḫakîmun `alîm
(Ingatlah) pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua (dan Allah berfirman), “Wahai golongan jin, kamu telah sering kali (menyesatkan) manusia.” Kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan kami telah sampai pada waktu yang telah Engkau tentukan buat kami.” Allah berfirman, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
[28] QS. Al-A`raf (7) : 3
QS. Al-A`raf (7) : 3
اِتَّبِعُوْا مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۗ قَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَ٣
ittabi`û mâ unzila ilaikum mir rabbikum wa lâ tattabi`û min dûnihî auliyâ', qolîlam mâ tadẓakkarûn
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu ikuti pelindung selain Dia. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.
[29] QS. Al-A`raf (7) : 27
QS. Al-A`raf (7) : 27
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءٰتِهِمَاۗ اِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ٢٧
yâ banî âdama lâ yaftinannakumusy-syaithônu kamâ akhraja abawaikum minal-jannati yanzi`u `an-humâ libâsahumâ liyuriyahumâ sau'âtihimâ, innahû yarâkum huwa wa qobîluhû min ḫaitsu lâ taraunahum, innâ ja`alnasy-syayâthîna auliyâ'a lilladẓîna lâ yu'minûn
Wahai anak cucu Adam, janganlah sekali-kali kamu tertipu oleh setan sebagaimana ia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya aurat mereka berdua. Sesungguhnya ia (setan) dan para pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak (bisa) melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu (sebagai) penolong bagi orang-orang yang tidak beriman.
[30] QS. Al-A`raf (7) : 30
QS. Al-A`raf (7) : 30
فَرِيْقًا هَدٰى وَفَرِيْقًا حَقَّ عَلَيْهِمُ الضَّلٰلَةُۗ اِنَّهُمُ اتَّخَذُوا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَيَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ٣٠
farîqon hadâ wa farîqon ḫaqqo `alaihimudh-dholâlah, innahumuttakhodẓusy-syayâthîna auliyâ'a min dûnillâhi wa yaḫsabûna annahum muhtadûn
Sekelompok (manusia) telah diberi-Nya petunjuk dan sekelompok (lainnya) telah pasti kesesatan atas mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan setan-setan sebagai pelindung selain Allah. Mereka mengira bahwa mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
[31] QS. Al-A`raf (7) : 155
QS. Al-A`raf (7) : 155
وَاخْتَارَ مُوْسٰى قَوْمَهٗ سَبْعِيْنَ رَجُلًا لِّمِيْقَاتِنَاۚ فَلَمَّآ اَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغٰفِرِيْنَ١٥٥
wakhtâra mûsâ qoumahû sab`îna rajulal limîqôtinâ, fa lammâ akhodẓat-humur-rajfatu qôla rabbi lau syi'ta ahlaktahum ming qoblu wa iyyây, a tuhlikunâ bimâ fa`alas-sufahâ'u minnâ, in hiya illâ fitnatuk, tudhillu bihâ man tasyâ'u wa tahdî man tasyâ', anta waliyyunâ faghfir lanâ war-ḫamnâ wa anta khoirul-ghôfirîn
Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon tobat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Ketika mereka ditimpa gempa bumi, Musa berkata, “Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? (Penyembahan terhadap patung anak sapi) itu hanyalah cobaan dari-Mu. Engkau menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki dengan cobaan itu dan Engkau memberi petunjuk siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Pelindung kami. Maka, ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun.”
[32] QS. Al-A`raf (7) : 196
QS. Al-A`raf (7) : 196
اِنَّ وَلِـيِّـىَ اللّٰهُ الَّذِيْ نَزَّلَ الْكِتٰبَۖ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصّٰلِحِيْنَ١٩٦
inna waliyyiyallâhulladẓî nazzalal-kitâba wa huwa yatawallash-shôliḫîn
Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan kitab suci (Al-Qur'an). Dia melindungi orang-orang saleh.
[33] QS. Al-Anfal (8) : 34
QS. Al-Anfal (8) : 34
وَمَا لَهُمْ اَلَّا يُعَذِّبَهُمُ اللّٰهُ وَهُمْ يَصُدُّوْنَ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَا كَانُوْٓا اَوْلِيَاۤءَهٗۗ اِنْ اَوْلِيَاۤؤُهٗٓ اِلَّا الْمُتَّقُوْنَ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ٣٤
wa mâ lahum allâ yu`adẓdẓibahumullâhu wa hum yashuddûna `anil-masjidil-ḫarâmi wa mâ kânû auliyâ'ah, in auliyâ'uhû illal-muttaqûna wa lâkinna aktsarahum lâ ya`lamûn
Mengapa Allah tidak mengazab mereka, sedangkan mereka mengholang-halangi (orang) untuk (beribadah di) Masjidilharam? Mereka bukanlah orang-orang yang berhak menjadi pengurusnya. Orang yang berhak menjadi pengurusnya hanyalah orang-orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
[34] QS. Al-Anfal (8) : 72
QS. Al-Anfal (8) : 72
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يُهَاجِرُوْا مَا لَكُمْ مِّنْ وَّلَايَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتّٰى يُهَاجِرُوْاۚ وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ٧٢
innalladẓîna âmanû wa hâjarû wa jâhadû bi'amwâlihim wa anfusihim fî sabîlillâhi walladẓîna âwaw wa nashorû ulâ'ika ba`dhuhum auliyâ'u ba`dh, walladẓîna âmanû wa lam yuhâjirû mâ lakum miw walâyatihim min syai'in ḫattâ yuhâjirû, wa inistanshorûkum fid-dîni fa `alaikumun-nashru illâ `alâ qoumim bainakum wa bainahum mîtsâq, wallâhu bimâ ta`malûna bashîr
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah, serta orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu sebagiannya merupakan pelindung bagi sebagian yang lain. Orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atas kamu untuk melindungi mereka sehingga mereka berhijrah. (Akan tetapi,) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama (Islam), wajib atas kamu memberikan pertolongan, kecuali dalam menghodapi kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
[35] QS. Al-Anfal (8) : 73
QS. Al-Anfal (8) : 73
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ اِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الْاَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌۗ٧٣
walladẓîna kafarû ba`dhuhum auliyâ'u ba`dh, illâ taf`alûhu takun fitnatun fil-ardhi wa fasâdung kabîr
Orang-orang yang kufur, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (untuk saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.
[36] QS. At-Taubah (9) : 23
QS. At-Taubah (9) : 23
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْٓا اٰبَاۤءَكُمْ وَاِخْوَانَكُمْ اَوْلِيَاۤءَ اِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْاِيْمَانِۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ٢٣
yâ ayyuhalladẓîna âmanû lâ tattakhidẓû âbâ'akum wa ikhwânakum auliyâ'a inistaḫabbul-kufra `alal-îmân, wa may yatawallahum mingkum fa ulâ'ika humudz-dzôlimûn
Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai pelindung jika mereka lebih mencintai kekufuran atas keimanan. Siapa pun di antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
[37] QS. At-Taubah (9) : 71
QS. At-Taubah (9) : 71
وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۗ اُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ٧١
wal-mu'minûna wal-mu'minâtu ba`dhuhum auliyâ'u ba`dh, ya'murûna bil-ma`rûfi wa yan-hauna `anil-mungkari wa yuqîmûnash-sholâta wa yu'tûnaz-zakâta wa yuthî`ûnallâha wa rasûlah, ulâ'ika sayar-ḫamuhumullâh, innallâha `azîzun ḫakîm
Orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah (berbuat) mungkar, menegakkan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
[38] QS. At-Taubah (9) : 74
QS. At-Taubah (9) : 74
يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ مَا قَالُوْاۗ وَلَقَدْ قَالُوْا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوْا بَعْدَ اِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوْا بِمَا لَمْ يَنَالُوْاۚ وَمَا نَقَمُوْٓا اِلَّآ اَنْ اَغْنٰىهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ مِنْ فَضْلِهٖۚ فَاِنْ يَّتُوْبُوْا يَكُ خَيْرًا لَّهُمْۚ وَاِنْ يَّتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ عَذَابًا اَلِيْمًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ وَمَا لَهُمْ فِى الْاَرْضِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ٧٤
yaḫlifûna billâhi mâ qôlû, wa laqod qôlû kalimatal-kufri wa kafarû ba`da islâmihim wa hammû bimâ lam yanalû, wa mâ naqomû illâ an aghnâhumullâhu wa rasûluhû min fadhlih, fa iy yatûbû yaku khoiral lahum, wa iy yatawallau yu`adẓdẓib-humullâhu `adẓâban alîman fid-dun-yâ wal-âkhirah, wa mâ lahum fil-ardhi miw waliyyiw wa lâ nashîr
Mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakiti Nabi Muhammad). Sungguh, mereka benar-benar telah mengucapkan perkataan kekafiran (dengan mencela Nabi Muhammad) dan (karenanya) menjadi kafir setelah berislam. Mereka menginginkan apa yang tidak dapat mereka capai. Mereka tidak mencela melainkan karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka, jika mereka bertobat, itu lebih baik bagi mereka. Jika berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat. Mereka tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di bumi.
[39] QS. At-Taubah (9) : 116
QS. At-Taubah (9) : 116
اِنَّ اللّٰهَ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۗ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ١١٦
innallâha lahû mulkus-samâwâti wal-ardh, yuḫyî wa yumît, wa mâ lakum min dûnillâhi miw waliyyiw wa lâ nashîr
Sesungguhnya hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah.
[40] QS. Yunus (10) : 62
QS. Yunus (10) : 62
اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ٦٢
alâ inna auliyâ'allâhi lâ khoufun `alaihim wa lâ hum yaḫzanûn
Ketahuilah bahwa sesungguhnya (bagi) para wali Allah itu tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih.
[41] QS. Hud (11) : 20
QS. Hud (11) : 20
اُولٰۤىِٕكَ لَمْ يَكُوْنُوْا مُعْجِزِيْنَ فِى الْاَرْضِ وَمَا كَانَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ اَوْلِيَاۤءَۘ يُضٰعَفُ لَهُمُ الْعَذَابُۗ مَا كَانُوْا يَسْتَطِيْعُوْنَ السَّمْعَ وَمَا كَانُوْا يُبْصِرُوْنَ٢٠
ulâ'ika lam yakûnû mu`jizîna fil-ardhi wa mâ kâna lahum min dûnillâhi min auliyâ', yudhô`afu lahumul-`adẓâb, mâ kânû yastathî`ûnas-sam`a wa mâ kânû yubshirûn
Mereka tidak mampu mengholangi (siksaan Allah) di bumi dan tidak akan ada bagi mereka penolong selain Allah. Azab itu akan dilipatgandakan kepada mereka (di akhirat kelak). Mereka tidak mampu mendengar (kebenaran) dan tidak dapat melihat (kekuasaan Allah).
[42] QS. Hud (11) : 113
QS. Hud (11) : 113
وَلَا تَرْكَنُوْٓا اِلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُۙ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ اَوْلِيَاۤءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ١١٣
wa lâ tarkanû ilalladẓîna dzolamû fa tamassakumun-nâru wa mâ lakum min dûnillâhi min auliyâ'a tsumma lâ tunshorûn
Janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim sehingga menyebabkan api neraka menyentuhmu, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.
[43] QS. Yusuf (12) : 101
QS. Yusuf (12) : 101
رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۚ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ١٠١
rabbi qod âtaitanî minal-mulki wa `allamtanî min ta'wîlil-aḫâdîts, fâthiras-samâwâti wal-ardh, anta waliyyî fid-dun-yâ wal-âkhirah, tawaffanî muslimaw wa al-ḫiqnî bish-shôliḫîn
Tuhanku, sungguh Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh.”
[44] QS. Ar-Ra'd (13) : 16
QS. Ar-Ra'd (13) : 16
قُلْ مَنْ رَّبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ قُلِ اللّٰهُۗ قُلْ اَفَاتَّخَذْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَ لَا يَمْلِكُوْنَ لِاَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَّلَا ضَرًّاۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُ ەۙ اَمْ هَلْ تَسْتَوِى الظُّلُمٰتُ وَالنُّوْرُ ەۚ اَمْ جَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَاۤءَ خَلَقُوْا كَخَلْقِهٖ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْۗ قُلِ اللّٰهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ١٦
qul mar rabbus-samâwâti wal-ardh, qulillâh, qul a fattakhodẓtum min dûnihî auliyâ'a lâ yamlikûna li'anfusihim naf`aw wa lâ dhorrâ, qul hal yastawil-a`mâ wal-bashîru am hal tastawidz-dzulumâtu wan-nûr, am ja`alû lillâhi syurakâ'a kholaqû kakholqihî fa tasyâbahal-kholqu `alaihim, qulillâhu khôliqu kulli syai'iw wa huwal-wâḫidul-qohhâr
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah, “Allah.” Katakanlah, “Pantaskah kamu menjadikan selain Dia sebagai pelindung, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?” Katakanlah, “Apakah sama orang yang buta dengan orang yang dapat melihat? Atau, samakah kegelapan dengan cahaya? Atau, apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang (diyakini) dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah, “Allah pencipta segala sesuatu dan Dialah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”
[45] QS. Ar-Ra'd (13) : 37
QS. Ar-Ra'd (13) : 37
وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنٰهُ حُكْمًا عَرَبِيًّاۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَمَا جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا وَاقٍࣖ٣٧
wa kadẓâlika anzalnâhu ḫukman `arabiyyâ, wa la'inittaba`ta ahwâ'ahum ba`da mâ jâ'aka minal-`ilmi mâ laka minallâhi miw waliyyiw wa lâ wâq
Demikianlah Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) sebagai penentu hukum yang berbahasa Arab. Sungguh, jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, niscaya engkau sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) pemelihara dari (siksa) Allah.
[46] QS. An-Nahl (16) : 63
QS. An-Nahl (16) : 63
تَاللّٰهِ لَقَدْ اَرْسَلْنَآ اِلٰٓى اُمَمٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ فَهُوَ وَلِيُّهُمُ الْيَوْمَ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ٦٣
tallâhi laqod arsalnâ ilâ umamim ming qoblika fa zayyana lahumusy-syaithônu a`mâlahum fa huwa waliyyuhumul-yauma wa lahum `adẓâbun alîm
Demi Allah, sungguh Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau (Nabi Muhammad). Akan tetapi, setan menjadikan perbuatan mereka (yang buruk) terasa indah bagi mereka sehingga ia (setan) menjadi pemimpin mereka pada hari ini (di dunia) dan bagi mereka azab yang sangat pedih (di akhirat).
[47] QS. Al-Isra' (17) : 33
QS. Al-Isra' (17) : 33
وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّۗ وَمَنْ قُتِلَ مَظْلُوْمًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهٖ سُلْطٰنًا فَلَا يُسْرِفْ فِّى الْقَتْلِۗ اِنَّهٗ كَانَ مَنْصُوْرًا٣٣
wa lâ taqtulun-nafsallatî ḫarramallâhu illâ bil-ḫaqq, wa mang qutila madzlûman fa qod ja`alnâ liwaliyyihî sulthônan fa lâ yusrif fil-qotl, innahû kâna manshûrâ
Janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. Siapa yang dibunuh secara teraniaya, sungguh Kami telah memberi kekuasaan kepada walinya. Akan tetapi, janganlah dia (walinya itu) melampaui batas dalam pembunuhan (kisas). Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan.
[48] QS. Al-Isra' (17) : 97
QS. Al-Isra' (17) : 97
وَمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِۚ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِهٖۗ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عَلٰى وُجُوْهِهِمْ عُمْيًا وَّبُكْمًا وَّصُمًّاۗ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۗ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنٰهُمْ سَعِيْرًا٩٧
wa may yahdillâhu fa huwal-muhtad, wa may yudhlil fa lan tajida lahum auliyâ'a min dûnih, wa naḫsyuruhum yaumal-qiyâmati `alâ wujûhihim `umyaw wa bukmaw wa shummâ, ma'wâhum jahannam, kullamâ khobat zidnâhum sa`îrâ
Siapa yang dianugerahi petunjuk oleh Allah (karena kecenderungan dan pilihannya terhadap kebaikan) dialah yang mendapat petunjuk. Siapa yang Dia sesatkan, engkau tidak akan mendapatkan penolong-penolong bagi mereka selain Dia. Kami akan mengumpulkan mereka pada hari Kiamat dengan wajah tersungkur, dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah (neraka) Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka.
[49] QS. Al-Isra' (17) : 111
QS. Al-Isra' (17) : 111
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًاࣖ١١١
wa qulil-ḫamdu lillâhilladẓî lam yattakhidẓ waladaw wa lam yakul lahû syarîkun fil-mulki wa lam yakul lahû waliyyum minadẓ-dẓulli wa kabbir-hu takbîrâ
Katakanlah, “Segala puji bagi Allah yang tidak mengangkat seorang anak, tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya, dan tidak memerlukan penolong dari kehinaan! Agungkanlah Dia setinggi-tingginya!”
[50] QS. Al-Kahfi (18) : 17
QS. Al-Kahfi (18) : 17
وَتَرَى الشَّمْسَ اِذَا طَلَعَتْ تَّزٰوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَاِذَا غَرَبَتْ تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِيْ فَجْوَةٍ مِّنْهُۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِۗ مَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرْشِدًاࣖ١٧
wa tarasy-syamsa idẓâ thola`at tazâwaru `ang kahfihim dẓâtal-yamîni wa idẓâ ghorabat taqridhuhum dẓâtasy-syimâli wa hum fî fajwatim min-h, dẓâlika min âyâtillâh, may yahdillâhu fa huwal-muhtadi wa may yudhlil fa lan tajida lahû waliyyam mursyidâ
Engkau akan melihat matahari yang ketika terbit condong ke sebelah kanan dari gua mereka dan yang ketika terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri, sedang mereka berada di tempat yang luas di dalamnya (gua itu). Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Siapa yang Allah memberinya petunjuk, dialah yang mendapat petunjuk. Siapa yang Dia sesatkan, engkau tidak akan menemukan seorang penolong pun yang dapat memberinya petunjuk.
[51] QS. Al-Kahfi (18) : 26
QS. Al-Kahfi (18) : 26
قُلِ اللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوْاۚ لَهٗ غَيْبُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَبْصِرْ بِهٖ وَاَسْمِعْۗ مَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّۗ وَلَا يُشْرِكُ فِيْ حُكْمِهٖٓ اَحَدًا٢٦
qulillâhu a`lamu bimâ labitsû, lahû ghoibus-samâwâti wal-ardh, abshir bihî wa asmi`, mâ lahum min dûnihî miw waliyy, wa lâ yusyriku fî ḫukmihî aḫadâ
Katakanlah, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua). Milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya. Tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan.”
[52] QS. Al-Kahfi (18) : 50
QS. Al-Kahfi (18) : 50
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهٖۗ اَفَتَتَّخِذُوْنَهٗ وَذُرِّيَّتَهٗٓ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِيْ وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّۗ بِئْسَ لِلظّٰلِمِيْنَ بَدَلًا٥٠
wa idẓ qulnâ lil-malâ'ikatisjudû li'âdama fa sajadû illâ iblîs, kâna minal-jinni fa fasaqo `an amri rabbih, a fa tattakhidẓûnahû wa dẓurriyyatahû auliyâ'a min dûnî wa hum lakum `aduww, bi'sa lidz-dzôlimîna badalâ
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudhoh kamu semua kepada Adam!” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Dia termasuk (golongan) jin, kemudian dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai penolong selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Dia (Iblis) seburuk-buruk pengganti (Allah) bagi orang-orang zalim.
[53] QS. Al-Kahfi (18) : 102
QS. Al-Kahfi (18) : 102
اَفَحَسِبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنْ يَّتَّخِذُوْا عِبَادِيْ مِنْ دُوْنِيْٓ اَوْلِيَاۤءَۗ اِنَّآ اَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ نُزُلًا١٠٢
a fa ḫasiballadẓîna kafarû ay yattakhidẓû `ibâdî min dûnî auliyâ', innâ a`tadnâ jahannama lil-kâfirîna nuzulâ
Maka, apakah orang-orang yang kufur mengira bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir.
[54] QS. Maryam (19) : 5
QS. Maryam (19) : 5
وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۙ٥
wa innî khiftul-mawâliya miw wara'î wa kânatimra'atî `âqiran fa hab lî mil ladungka waliyyâ
Sesungguhnya aku khowatir terhadap keluargaku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul. Anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu.
[55] QS. Maryam (19) : 45
QS. Maryam (19) : 45
يٰٓاَبَتِ اِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يَّمَسَّكَ عَذَابٌ مِّنَ الرَّحْمٰنِ فَتَكُوْنَ لِلشَّيْطٰنِ وَلِيًّا٤٥
yâ abati innî akhôfu ay yamassaka `adẓâbum minar-raḫmâni fa takûna lisy-syaithôni waliyyâ
Wahai Bapakku, sesungguhnya aku takut azab dari (Tuhan) Yang Maha Pemurah menimpamu sehingga engkau menjadi teman setan.”
[56] QS. Al-Furqon (25) : 18
QS. Al-Furqon (25) : 18
قَالُوْا سُبْحٰنَكَ مَا كَانَ يَنْۢبَغِيْ لَنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ مِنْ دُوْنِكَ مِنْ اَوْلِيَاۤءَ وَلٰكِنْ مَّتَّعْتَهُمْ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى نَسُوا الذِّكْرَۚ وَكَانُوْا قَوْمًا ۢ بُوْرًا١٨
qôlû sub-ḫânaka mâ kâna yambaghî lanâ an nattakhidẓa min dûnika min auliyâ'a wa lâkim matta`tahum wa âbâ'ahum ḫattâ nasudẓ-dẓikr, wa kânû qoumam bûrâ
Mereka (yang disembah itu) menjawab, “Maha Suci Engkau. Tidaklah pantas bagi kami mengambil pelindung selain Engkau, tetapi Engkau telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup sehingga mereka melupakan peringatan dan mereka kaum yang binasa.”
[57] QS. An-Naml (27) : 49
QS. An-Naml (27) : 49
قَالُوْا تَقَاسَمُوْا بِاللّٰهِ لَنُبَيِّتَنَّهٗ وَاَهْلَهٗ ثُمَّ لَنَقُوْلَنَّ لِوَلِيِّهٖ مَا شَهِدْنَا مَهْلِكَ اَهْلِهٖ وَاِنَّا لَصٰدِقُوْنَ٤٩
qôlû taqôsamû billâhi lanubayyitannahû wa ahlahû tsumma lanaqûlanna liwaliyyihî mâ syahidnâ mahlika ahlihî wa innâ lashôdiqûn
Mereka berkata, “Bersumpahlah kamu masing-masing dengan (nama) Allah bahwa kita pasti akan menyerang dia (Saleh) bersama keluarganya pada malam hari. Kemudian, kita akan mengatakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu. Sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar.”
[58] QS. Al-`Ankabut (29) : 22
QS. Al-`Ankabut (29) : 22
وَمَآ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِۖ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍࣖ٢٢
wa mâ antum bimu`jizîna fil-ardhi wa lâ fis-samâ'i wa mâ lakum min dûnillâhi miw waliyyiw wa lâ nashîr
Kamu sama sekali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di bumi dan di langit. Tidak ada pula pelindung dan penolong bagimu selain Allah.”
[59] QS. Al-`Ankabut (29) : 41
QS. Al-`Ankabut (29) : 41
مَثَلُ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْلِيَاۤءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوْتِۚ اِتَّخَذَتْ بَيْتًاۗ وَاِنَّ اَوْهَنَ الْبُيُوْتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوْتِۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ٤١
matsalulladẓînattakhodẓû min dûnillâhi auliyâ'a kamatsalil-`angkabût, ittakhodẓat baitâ, wa inna auhanal-buyûti labaitul-`angkabût, lau kânû ya`lamûn
Perumpamaan orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai pelindung adalah seperti laba-laba betina yang membuat rumah. Sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba. Jika mereka tahu, (niscaya tidak akan menyembahnya).
[60] QS. As-Sajdah (32) : 4
QS. As-Sajdah (32) : 4
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ مَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا شَفِيْعٍۗ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ٤
allâhulladẓî kholaqos-samâwâti wal-ardho wa mâ bainahumâ fî sittati ayyâmin tsummastawâ `alal-`arsy, mâ lakum min dûnihî miw waliyyiw wa lâ syafî`, a fa lâ tatadẓakkarûn
Allah adalah Zat yang menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia berkuasa atas `Arasy. Bagimu tidak ada seorang pun pelindung dan pemberi syafaat selain Dia. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan?
[62] QS. Al-Ahzab (33) : 17
QS. Al-Ahzab (33) : 17
قُلْ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَعْصِمُكُمْ مِّنَ اللّٰهِ اِنْ اَرَادَ بِكُمْ سُوْۤءًا اَوْ اَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةًۗ وَلَا يَجِدُوْنَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا١٧
qul man dẓalladẓî ya`shimukum minallâhi in arâda bikum sû'an au arâda bikum raḫmah, wa lâ yajidûna lahum min dûnillâhi waliyyaw wa lâ nashîrâ
Katakanlah, “Siapa yang dapat melindungi kamu dari (ketentuan) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?” Mereka itu tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah.
[63] QS. Al-Ahzab (33) : 65
QS. Al-Ahzab (33) : 65
خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۚ لَا يَجِدُوْنَ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًاۚ٦٥
khôlidîna fîhâ abadâ, lâ yajidûna waliyyaw wa lâ nashîrâ
dalam keadaan mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka tidak akan memperoleh pelindung dan tidak (pula) penolong.
[64] QS. Saba' (34) : 41
QS. Saba' (34) : 41
قَالُوْا سُبْحٰنَكَ اَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُوْنِهِمْۚ بَلْ كَانُوْا يَعْبُدُوْنَ الْجِنَّ اَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُّؤْمِنُوْنَ٤١
qôlû sub-ḫânaka anta waliyyunâ min dûnihim, bal kânû ya`budûnal-jinna aktsaruhum bihim mu'minûn
Malaikat menjawab, “Mahasuci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka. Sebenarnya, mereka selalu menyembah jin (dan) kebanyakan mereka beriman kepadanya.”
[65] QS. Az-Zumar (39) : 3
QS. Az-Zumar (39) : 3
اَلَا لِلّٰهِ الدِّيْنُ الْخَالِصُۗ وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۘ مَا نَعْبُدُهُمْ اِلَّا لِيُقَرِّبُوْنَآ اِلَى اللّٰهِ زُلْفٰىۗ اِنَّ اللّٰهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِيْ مَا هُمْ فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ ەۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ كٰذِبٌ كَفَّارٌ٣
alâ lillâhid-dînul-khôlish, walladẓînattakhodẓû min dûnihî auliyâ', mâ na`buduhum illâ liyuqorribûnâ ilallâhi zulfâ, innallâha yaḫkumu bainahum fî mâ hum fîhi yakhtalifûn, innallâha lâ yahdî man huwa kâdẓibung kaffâr
Ketahuilah, hanya untuk Allah agama yang bersih (dari syirik). Orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata,) “Kami tidak menyembah mereka, kecuali (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sesungguhnya Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta lagi sangat ingkar.
[66] QS. Fushshilat (41) : 31
QS. Fushshilat (41) : 31
نَحْنُ اَوْلِيَاۤؤُكُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۚ وَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَشْتَهِيْٓ اَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَدَّعُوْنَۗ٣١
naḫnu auliyâ'ukum fil-ḫayâtid-dun-yâ wa fil-âkhirah, wa lakum fîhâ mâ tasytahî anfusukum wa lakum fîhâ mâ tadda`ûn
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Di dalamnya (surga) kamu akan memperoleh apa yang kamu sukai dan apa yang kamu minta.
[67] QS. Fushshilat (41) : 34
QS. Fushshilat (41) : 34
وَلَا تَسْتَوِى الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُۗ اِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ فَاِذَا الَّذِيْ بَيْنَكَ وَبَيْنَهٗ عَدَاوَةٌ كَاَنَّهٗ وَلِيٌّ حَمِيْمٌ٣٤
wa lâ tastawil-ḫasanatu wa las-sayyi'ah, idfa` billatî hiya aḫsanu fa idẓalladẓî bainaka wa bainahû `adâwatung ka'annahû waliyyun ḫamîm
Tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) dengan perilaku yang lebih baik sehingga orang yang ada permusuhan denganmu serta-merta menjadi seperti teman yang sangat setia.
[68] QS. Asy-Syura' (42) : 6
QS. Asy-Syura' (42) : 6
وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهُ حَفِيْظٌ عَلَيْهِمْۖ وَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍ٦
walladẓînattakhodẓû min dûnihî auliyâ'allâhu ḫafîdzun `alaihim wa mâ anta `alaihim biwakîl
Orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain-Nya, Allah mengawasi (perbuatan) mereka, sedangkan engkau (Nabi Muhammad) bukanlah penanggung jawab mereka.
[69] QS. Asy-Syura' (42) : 8
QS. Asy-Syura' (42) : 8
وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَهُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَاۤءُ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ وَالظّٰلِمُوْنَ مَا لَهُمْ مِّنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ٨
walau syâ'allâhu laja`alahum ummataw wâḫidataw wa lâkiy yudkhilu may yasyâ'u fî raḫmatih, wadz-dzôlimûna mâ lahum miw waliyyiw wa lâ nashîr
Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia akan menjadikan mereka umat yang satu. Akan tetapi, Dia memasukkan orang-orang yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya. Adapun orang-orang zalim, mereka sama sekali tidak memiliki pelindung dan penolong.
[70] QS. Asy-Syura' (42) : 9
QS. Asy-Syura' (42) : 9
اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۚ فَاللّٰهُ هُوَ الْوَلِيُّ وَهُوَ يُحْيِ الْمَوْتٰىۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌࣖ٩
amittakhodẓû min dûnihî auliyâ', fallâhu huwal-waliyyu wa huwa yuḫyil-mautâ wa huwa `alâ kulli syai'ing qodîr
Bahkan, apakah mereka mengambil pelindung-pelindung selain Dia? Padahal, hanya Allahlah pelindung (yang sebenarnya). Dia menghidupkan orang-orang mati dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[71] QS. Asy-Syura' (42) : 28
QS. Asy-Syura' (42) : 28
وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗۗ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ٢٨
wa huwalladẓî yunazzilul-ghoitsa mim ba`di mâ qonathû wa yansyuru raḫmatah, wa huwal-waliyyul-ḫamîd
Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan (Dia pula yang) menyebarkan rahmat-Nya. Dialah Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.
[72] QS. Asy-Syura' (42) : 31
QS. Asy-Syura' (42) : 31
وَمَآ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ فِى الْاَرْضِۚ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ٣١
wa mâ antum bimu`jizîna fil-ardh, wa mâ lakum min dûnillâhi miw waliyyiw wa lâ nashîr
Kamu tidak dapat melepaskan diri di bumi (dari siksaan Allah) dan kamu tidak mempunyai (satu) pelindung atau (satu) penolong pun selain Allah.
[73] QS. Asy-Syura' (42) : 44
QS. Asy-Syura' (42) : 44
وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ وَّلِيٍّ مِّنْۢ بَعْدِهٖۗ وَتَرَى الظّٰلِمِيْنَ لَمَّا رَاَوُا الْعَذَابَ يَقُوْلُوْنَ هَلْ اِلٰى مَرَدٍّ مِّنْ سَبِيْلٍۚ٤٤
wa may yudhlilillâhu fa mâ lahû miw waliyyim mim ba`dih, wa taradz-dzôlimîna lammâ ra'awul-`adẓâba yaqûlûna hal ilâ maraddim min sabîl
Siapa yang dibiarkan sesat oleh Allah (karena kecenderungan dan pilihannya sendiri), tidak ada baginya pelindung setelah itu. Kamu akan melihat orang-orang zalim, ketika mereka melihat azab, berkata, “Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?”
[74] QS. Asy-Syura' (42) : 46
QS. Asy-Syura' (42) : 46
وَمَا كَانَ لَهُمْ مِّنْ اَوْلِيَاۤءَ يَنْصُرُوْنَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِۗ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ سَبِيْلٍۗ٤٦
wa mâ kâna lahum min auliyâ'a yanshurûnahum min dûnillâh, wa may yudhlilillâhu fa mâ lahû min sabîl
Mereka tidak akan mempunyai pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah. Siapa pun yang disesatkan oleh Allah (berdasarkan kecenderungan dan pilihannya sendiri) tidak akan ada jalan baginya (untuk mendapat petunjuk).
[75] QS. Al-Jatsiyah (45) : 10
QS. Al-Jatsiyah (45) : 10
مِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ جَهَنَّمُۚ وَلَا يُغْنِيْ عَنْهُمْ مَّا كَسَبُوْا شَيْـًٔا وَّلَا مَا اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْلِيَاۤءَۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌۗ١٠
miw warâ'ihim jahannam, wa lâ yughnî `an-hum mâ kasabû syai'aw wa lâ mattakhodẓû min dûnillâhi auliyâ', wa lahum `adẓâbun `adzîm
Di hadapan mereka ada (neraka) Jahanam. Tidak akan berguna sedikit pun bagi mereka apa yang telah mereka kerjakan dan tidak (pula bermanfaat) apa yang mereka jadikan sebagai sesembahan selain Allah. Bagi mereka azab yang sangat berat.
[76] QS. Al-Jatsiyah (45) : 19
QS. Al-Jatsiyah (45) : 19
اِنَّهُمْ لَنْ يُّغْنُوْا عَنْكَ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔاۗ وَاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۚ وَاللّٰهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِيْنَ١٩
innahum lay yughnû `angka minallâhi syai'â, wa innadz-dzôlimîna ba`dhuhum auliyâ'u ba`dh, wallâhu waliyyul-muttaqîn
Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menghindarkan engkau sedikit pun dari (azab) Allah. Sesungguhnya orang-orang zalim itu sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Adapun Allah adalah pelindung orang-orang bertakwa.
[77] QS. Al-Ahqof (46) : 32
QS. Al-Ahqof (46) : 32
وَمَنْ لَّا يُجِبْ دَاعِيَ اللّٰهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِى الْاَرْضِ وَلَيْسَ لَهٗ مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءُۗ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ٣٢
wa mal lâ yujib dâ`iyallâhi fa laisa bimu`jizin fil-ardhi wa laisa lahû min dûnihî auliyâ', ulâ'ika fî dholâlim mubîn
Siapa yang tidak memenuhi (seruan Nabi Muhammad) yang mengajak pada (agama) Allah tidak kuasa (melepaskan diri dari siksa Allah) di bumi dan tidak ada para pelindung baginya selain Allah. Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata.”
[78] QS. Al-Fath (48) : 22
QS. Al-Fath (48) : 22
وَلَوْ قَاتَلَكُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوَلَّوُا الْاَدْبَارَ ثُمَّ لَا يَجِدُوْنَ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا٢٢
walau qôtalakumulladẓîna kafarû lawallawul-adbâra tsumma lâ yajidûna waliyyaw wa lâ nashîrâ
Sekiranya orang-orang yang kufur itu memerangi kamu, pastilah mereka akan berbalik melarikan diri (kalah), kemudian mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong.
[79] QS. Al-Mumtahanah (60) : 1
QS. Al-Mumtahanah (60) : 1
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا عَدُوِّيْ وَعَدُوَّكُمْ اَوْلِيَاۤءَ تُلْقُوْنَ اِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوْا بِمَا جَاۤءَكُمْ مِّنَ الْحَقِّۚ يُخْرِجُوْنَ الرَّسُوْلَ وَاِيَّاكُمْ اَنْ تُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ رَبِّكُمْۗ اِنْ كُنْتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِيْ سَبِيْلِيْ وَابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِيْ تُسِرُّوْنَ اِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَاَنَا۠ اَعْلَمُ بِمَآ اَخْفَيْتُمْ وَمَآ اَعْلَنْتُمْۗ وَمَنْ يَّفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ١
yâ ayyuhalladẓîna âmanû lâ tattakhidẓû `aduwwî wa `aduwwakum auliyâ'a tulqûna ilaihim bil-mawaddati wa qod kafarû bimâ jâ'akum minal-ḫaqq, yukhrijûnar-rasûla wa iyyâkum an tu'minû billâhi rabbikum, ing kuntum khorajtum jihâdan fî sabîlî wabtighô'a mardhôtî tusirrûna ilaihim bil-mawaddati wa ana a`lamu bimâ akhfaitum wa mâ a`lantum, wa may yaf`al-hu mingkum fa qod dholla sawâ'as-sabîl
Wahai orang-orang yang beriman. Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman setia. Kamu sampaikan kepada mereka (hal-hal yang seharusnya dirahasiakan) karena rasa kasih sayang (kamu kepada mereka). Padahal, mereka telah mengingkari kebenaran yang datang kepadamu. Mereka mengusir Rasul dan kamu (dari Makkah) karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku, (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (hal-hal yang seharusnya dirahasiakan) kepada mereka karena rasa kasih sayang. Aku lebih tahu tentang apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Siapa di antara kamu yang melakukannya sungguh telah tersesat dari jalan yang lurus.
[80] QS. Al-Jumu`ah (62) : 6
QS. Al-Jumu`ah (62) : 6
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ هَادُوْٓا اِنْ زَعَمْتُمْ اَنَّكُمْ اَوْلِيَاۤءُ لِلّٰهِ مِنْ دُوْنِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ٦
qul yâ ayyuhalladẓîna hâdû in za`amtum annakum auliyâ'u lillâhi min dûnin-nâsi fa tamannawul-mauta ing kuntum shôdiqîn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai orang-orang Yahudi, jika kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah (dan) bukan orang lain, harapkanlah kematianmu, jika kamu orang-orang benar.”

Post a Comment

Previous Post Next Post