#57 ARTI ASMAUL HUSNA AL MUHSHI

Al-Muhshiy artinya Yang Maha Menghitung atau Yang Maha Menghitung dengan Teliti. Allah B Yang Maha Mengetahui mencatat segala sesuatu secara detail, tanpa ada yang luput dari perhitungan-Nya. Baik amal perbuatan, niat, maupun segala yang ada di langit dan bumi, semuanya berada dalam pengawasan dan catatan Allah B.

Makna ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam setiap tindakan karena semuanya akan diperhitungkan di akhirat. Ini juga menunjukkan keadilan Allah B yang sempurna, di mana tidak ada kebaikan atau keburukan sekecil apa pun yang terlewatkan.
AL-MUḪSHÎ
57.
AL-MUḪSHÎ
الْمُحْصِيْ
Yang Maha Menghitung
Allah mengetahui segala sesuatu dengan segala gerak dan diamnya. Ia juga berarti Allah B menghitung dan menulis perbuatan dan perkataan hamba-Nya.
  • Ibrahim (14) : 34 [1]
  • An-Nahl (16) : 18 [2]
  • Al Kahfi (18) : 12 [3]
  • Al Kahfi (18) : 49 [4]
  • Maryam (19) : 94 [5]
  • Ya-Sin (36) : 12 [6]
  • Al-Mujadilah (58) : 6 [7]
  • At-Thalaq (65) : 1 [8]
  • Al-Jinn (72) : 28 [9]
  • Al-Muzzammil (73) : 20 [10]
  • An-Naba' (78) : 29 [11]

lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh

Wallâhu A`lam Bish Showâb


DALIL AL-MUHSHI AYAT AL-QUR'AN

[1] QS. Ibrahim (14) : 34
QS. Ibrahim (14) : 34
وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌࣖ٣٤
wa âtâkum ming kulli mâ sa'altumûh, wa in ta`uddû ni`matallâhi lâ tuḫshûhâ, innal-insâna ladzolûmung kaffâr
Dia telah menganugerahkan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat zalim lagi sangat kufur.
[2] QS. An-Nahl (16) : 18
QS. An-Nahl (16) : 18
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ١٨
wa in ta`uddû ni`matallâhi lâ tuḫshûhâ, innallâha laghofûrur raḫîm
Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[3] QS. Al-Kahfi (18) : 12
QS. Al-Kahfi (18) : 12
ثُمَّ بَعَثْنٰهُمْ لِنَعْلَمَ اَيُّ الْحِزْبَيْنِ اَحْصٰى لِمَا لَبِثُوْٓا اَمَدًاࣖ١٢
tsumma ba`atsnâhum lina`lama ayyul-ḫizbaini aḫshô limâ labitsû amadâ
Kemudian Kami bangunkan mereka supaya Kami mengetahui manakah di antara dua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).
[4] QS. Al-Kahfi (18) : 49
QS. Al-Kahfi (18) : 49
وَوُضِعَ الْكِتٰبُ فَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا فِيْهِ وَيَقُوْلُوْنَ يٰوَيْلَتَنَا مَالِ هٰذَا الْكِتٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً اِلَّآ اَحْصٰىهَاۚ وَوَجَدُوْا مَا عَمِلُوْا حَاضِرًاۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ اَحَدًاࣖ٤٩
wa wudhi`al kitâbu fa taral-mujrimîna musyfiqîna mimmâ fîhi wa yaqûlûna yâ wailatanâ mâli hâdẓal-kitâbi lâ yughôdiru shoghîrataw wa lâ kabîratan illâ aḫshôhâ, wa wajadû mâ `amilû ḫâdhirâ, wa lâ yadzlimu rabbuka aḫadâ
Diletakkanlah kitab (catatan amal pada setiap orang), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya. Mereka berkata, “Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak meninggalkan yang kecil dan yang besar, kecuali mencatatnya.” Mereka mendapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Tuhanmu tidak menzalimi seorang pun.
[5] QS. Maryam (19) : 94
QS. Maryam (19) : 94
لَقَدْ اَحْصٰىهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّاۗ٩٤
laqod aḫshôhum wa `addahum `addâ
Sungguh, Dia (Allah) benar-benar telah menentukan jumlah mereka dan menghitungnya dengan teliti.
[6] QS. Ya-Sin (36) : 12
QS. Ya-Sin (36) : 12
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍࣖ١٢
innâ naḫnu nuḫyil-mautâ wa naktubu mâ qoddamû wa âtsârahum, wa kulla syai'in aḫshoinâhu fî imâmim mubîn
Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuz).
[7] QS. Al-Mujadilah (58) : 6
QS. Al-Mujadilah (58) : 6
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْاۗ اَحْصٰىهُ اللّٰهُ وَنَسُوْهُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌࣖ٦
yauma yab`atsuhumullâhu jamî`an fa yunabbi'uhum bimâ `amilû, aḫshôhullâhu wa nasûh, wallâhu `alâ kulli syai'in syahîd
Pada hari itu Allah membangkitkan mereka semua, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya (semua amal) meskipun mereka telah melupakannya. Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
[8] QS. At-Thalaq (65) : 1
QS. At-Thalaq (65) : 1
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاۤءَ فَطَلِّقُوْهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَاَحْصُوا الْعِدَّةَۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ رَبَّكُمْۚ لَا تُخْرِجُوْهُنَّ مِنْۢ بُيُوْتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِۗ وَمَنْ يَّتَعَدَّ حُدُوْدَ اللّٰهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهٗۗ لَا تَدْرِيْ لَعَلَّ اللّٰهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذٰلِكَ اَمْرًا١
yâ ayyuhan-nabiyyu idẓâ thollaqtumun-nisâ'a fa tholliqûhunna li`iddatihinna wa aḫshul-`iddah, wattaqullâha rabbakum, lâ tukhrijûhunna mim buyûtihinna wa lâ yakhrujna illâ ay ya'tîna bifâḫisyatim mubayyinah, wa tilka ḫudûdullâh, wa may yata`adda ḫudûdallâhi fa qod dzolama nafsah, lâ tadrî la`allallâha yuḫditsu ba`da dẓâlika amrâ
Wahai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu, hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghodapi) idahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu idah itu, serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumahnya dan janganlah (diizinkan) keluar kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Allah. Siapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh, dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui boleh jadi setelah itu Allah mengadakan suatu ketentuan yang baru.
[9] QS. Al-Jinn (72) : 28
QS. Al-Jinn (72) : 28
لِّيَعْلَمَ اَنْ قَدْ اَبْلَغُوْا رِسٰلٰتِ رَبِّهِمْ وَاَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَاَحْصٰى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًاࣖ٢٨
liya`lama ang qod ablaghû risâlâti rabbihim wa aḫâtho bimâ ladaihim wa aḫshô kulla syai'in `adadâ
(Yang demikian itu) agar Dia mengetahui bahwa (rasul-rasul itu) benar-benar telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (ilmu-Nya) meliputi apa yang ada pada mereka. Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.
[10] QS. Al-Muzzammil (73) : 20
QS. Al-Muzzammil (73) : 20
اِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ اَنَّكَ تَقُوْمُ اَدْنٰى مِنْ ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَۗ وَاللّٰهُ يُقَدِّرُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۗ عَلِمَ اَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِۗ عَلِمَ اَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضٰىۙ وَاٰخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِى الْاَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللّٰهِۙ وَاٰخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۖ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُۙ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًاۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِۙ هُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًاۗ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌࣖ٢٠
inna rabbaka ya`lamu annaka taqûmu adnâ min tsulutsayil-laili wa nishfahû wa tsulutsahû wa thô'ifatum minalladẓîna ma`ak, wallâhu yuqoddirul-laila wan-nahâr, `alima al lan tuḫshûhu fa tâba `alaikum faqra'û mâ tayassara minal-qur'ân, `alima an sayakûnu mingkum mardhô wa âkhorûna yadhribûna fil-ardhi yabtaghûna min fadhlillâhi wa âkhorûna yuqôtilûna fî sabîlillâhi faqra'û mâ tayassara min-hu wa aqîmush-sholâta wa âtuz-zakâta wa aqridhullâha qordhon ḫasanâ, wa mâ tuqoddimû li'anfusikum min khoirin tajidûhu `indallâhi huwa khoiraw wa a`dzoma ajrâ, wastaghfirullâh, innallâha ghofûrur raḫîm
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Nabi Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menghitungnya (secara terperinci waktu-waktu tersebut sehingga menyulitkanmu dalam melaksanakan salat malam). Maka, Dia kembali (memberi keringanan) kepadamu. Oleh karena itu, bacalah (ayat) Al-Qur'an yang mudah (bagimu). Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah serta yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) darinya (Al-Qur'an). Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)-nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[11] QS. An-Naba' (78) : 29
QS. An-Naba' (78) : 29
وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًاۙ٢٩
wa kulla syai'in aḫshoinâhu kitâbâ
Segala sesuatu telah Kami catat dalam kitab (catatan amal manusia).

Post a Comment

أحدث أقدم