#40 ARTI ASMAUL HUSNA AL HASIB

Al Hasib artinya adalah Yang Memberi Kecukupan, dan Yang Memperhitungkan segala sesuatu. Allah B akan membalas dengan sempurna setiap perbuatan manusia sekecil apa pun pada Hari Kiamat.
AL-ḪASÎB
40.
AL-ḪASÎB
الْحَسِيْبُ
Yang Maha Membuat Perhitungan
Allah akan mencukupi segala kebutuhan hamba-Nya. Juga menunjukkan Allah akan menghitung amal perbuatan manusia.
  • An-Nisa' (4) : 6 [1]
  • An-Nisa' (4) : 86 [2]
  • QS. Al-Isrâ' (17) : 14 [3]
  • QS. Al-Ahzab (33) : 39 [4]

lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh

Wallâhu A`lam Bish Showâb


DALIL AL-HASIB AYAT AL-QUR'AN

[1] QS. An-Nisâ' (4) : 6
QS. An-Nisâ' (4) : 6
وَابْتَلُوا الْيَتٰمٰى حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَۚ فَاِنْ اٰنَسْتُمْ مِّنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوْٓا اِلَيْهِمْ اَمْوَالَهُمْۚ وَلَا تَأْكُلُوْهَآ اِسْرَافًا وَّبِدَارًا اَنْ يَّكْبَرُوْاۗ وَمَنْ كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْۚ وَمَنْ كَانَ فَقِيْرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوْفِۗ فَاِذَا دَفَعْتُمْ اِلَيْهِمْ اَمْوَالَهُمْ فَاَشْهِدُوْا عَلَيْهِمْۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ حَسِيْبًا٦
wabtalul-yatâmâ ḫattâ idẓâ balaghun-nikâḫ, fa in ânastum min-hum rusydan fadfa`û ilaihim amwâlahum, wa lâ ta'kulûhâ isrâfaw wa bidâran ay yakbarû, wa mang kâna ghoniyyan falyasta`fif, wa mang kâna faqîran falya'kul bil-ma`rûf, fa idẓâ dafa`tum ilaihim amwâlahum fa asy-hidû `alaihim, wa kafâ billâhi ḫasîbâ
Ujilah anak-anak yatim itu (dalam hal mengatur harta) sampai ketika mereka cukup umur untuk menikah. Lalu, jika menurut penilaianmu mereka telah pandai (mengatur harta), serahkanlah kepada mereka hartanya. Janganlah kamu memakannya (harta anak yatim) melebihi batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (menghabiskannya) sebelum mereka dewasa. Siapa saja (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah dia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan siapa saja yang fakir, maka bolehlah dia makan harta itu menurut cara yang baik. Kemudian, apabila kamu menyerahkan harta itu kepada mereka, hendaklah kamu adakan saksi-saksi. Cukuplah Allah sebagai pengawas.
[2] QS. An-Nisâ' (4) : 86
QS. An-Nisâ' (4) : 86
وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ اَوْ رُدُّوْهَاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا٨٦
wa idẓâ ḫuyyîtum bitaḫiyyatin fa ḫayyû bi'aḫsana min-hâ au ruddûhâ, innallâha kâna `alâ kulli syai'in ḫasîbâ
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan (salam), balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah dengan yang sepadan. Sesungguhnya Allah Maha Memperhitungkan segala sesuatu.
[3] QS. Al-Isrâ' (17) : 14
QS. Al-Isrâ' (17) : 14
اِقْرَأْ كِتٰبَكَۗ كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًاۗ١٤
iqra' kitâbak, kafâ binafsikal-yauma `alaika ḫasîbâ
(Dikatakan,) “Bacalah kitabmu. Cukuplah dirimu pada hari ini sebagai penghitung atas (amal) dirimu.”
[4] QS. Al-Ahzab (33) : 39
QS. Al-Ahzab (33) : 39
الَّذِيْنَ يُبَلِّغُوْنَ رِسٰلٰتِ اللّٰهِ وَيَخْشَوْنَهٗ وَلَا يَخْشَوْنَ اَحَدًا اِلَّا اللّٰهَۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ حَسِيْبًا٣٩
alladẓîna yuballighûna risâlâtillâhi wa yakhsyaunahû wa lâ yakhsyauna aḫadan illallâh, wa kafâ billâhi ḫasîbâ
(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, dan takut kepada-Nya serta tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.

Post a Comment

أحدث أقدم