TIDAK ADA PAKSAAN DALAM BERAGAMA ISLAM

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
tidak ada paksaan dalam beragama Islam
Jika dibandingkan dengan agama lain, Islam adalah satu-satunya agama dengan rujukan yang jelas, tegas, dan terbukti keasliannya. Bahkan jika kita ingin mengujinya secara ilmiah, ada begitu banyak ayat Al-Qur'an, kitab suci agama ini, yang secara menakjubkan mendahului ilmu pengetahuan dan bahkan dijadikan sebagai rujukan. Hal tersebut dapat terjadi karena Tuhan sendiri telah berjanji akan menjaga keaslian dan kemurnian Al-Qur'an.

Untuk saat ini dan ke depan, Islam adalah satu-satunya agama yang benar, karena terjaga kemurniannya, dan dapat dibuktikan bahwa ia berasal dari Tuhan. Karena berasal dari Yang Paling Tahu, bahkan atas sesuatu yang belum terjadi, maka Islam menjadi jawaban atas segala permasalahan kehidupan.

QS. Baqarah (2) : 256
Allah B berfirman[1] :
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Namun demikian, tidak ada paksaan dalam memeluk Agama Islam. Pada akhirnya kembali ke hakikat dunia ini sebagai tempat ujian. Bahwa bagaimana kita memeluk dan menjalankan ajaran Agama Islam merupakan hubungan personal seorang manusia dengan Tuhan.

Dengan demikian, Agama Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi toleransi. Nasehat atau dakwah yang sampai kepada kita bersifat ajakan ke jalan kebenaran, jalan kembali kepada Tuhan. Dan siapa pun yang masih hidup di dunia ini kelak pasti akan kembali menghadap Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa.

Semoga kita diberikan kesempatan untuk dapat memandang wajah Tuhan, Aamiin.

lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh

Wallâhu A`lam Bish Showâb


REFERENSI AYAT AL-QUR'AN

[1] QS. Baqarah (2) : 256
QS. Baqarah (2) : 256
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَاۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ٢٥٦
lâ ikrâha fid-dîn, qot tabayyanar-rusydu minal-ghoyy, fa may yakfur bith-thôghûti wa yu'mim billâhi fa qodistamsaka bil-`urwatil-wutsqô lanfishôma lahâ, wallâhu samî`un `alîm
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Post a Comment

أحدث أقدم