Ar Rafi` artinya Allah B mengangkat atau meninggikan, mengambil sesuatu untuk ditinggikan posisinya, memuliakan, menjadikan terhormat, mendekatkan yang jauh.
Semoga kita termasuk hamba yang ditinggikan derajat dan memperoleh surga firdaus, Aamiin.
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
[2] QS. Al-Baqarah (2) : 93
[3] QS. Al-Baqarah (2) : 127
[4] QS. Al-Baqarah (2) : 253
[5] QS. An-Nisâ' (4) : 154
[6] QS. An-Nisâ' (4) : 158
[7] QS. Al-An`âm (6) : 83
[8] QS. Al-An`âm (6) : 165
[9] QS. Al-A`râf (7) : 176
[10] QS. Yusuf (12) : 76
[11] QS. Yusuf (12) : 100
[12] QS. Ar-Ra`d (13) : 2
[13] QS. Maryam (19) : 57
[14] QS. Al-Nûr (24) : 36
[15] QS. Fâthir (35) : 10
[16] QS. Az-Zukhruf (43) : 32
[17] QS. Al-Ḫujurat (49) : 2
[18] QS. Ar-Rahmân (55) : 7
[19] QS. Al-Waqi`ah (56) : 3
[20] QS. Al-Mujadilah (58) : 11
[21] QS. An-Nâzi`ât (79) : 28
[22] QS. Al-Ghâsyiyah (88) : 18
[23] QS. Al-Insyirâh (94) : 4
23.
AR-RÂFI`U
الرَّافِعُ
Yang Maha Meninggikan
Allah B meninggikan wali-Nya dan menolong mereka menghadapi musuh. Juga bermakna meninggikan derajat orang-orang yang dikehendaki-Nya sebelum mereka ditinggikan di surga-Nya.
- Al-Baqarah (2) : 63 [1]
- Al-Baqarah (2) : 93 [2]
- Al-Baqarah (2) : 127 [3]
- Al-Baqarah (2) : 253 [4]
- An-Nisa' (4) : 154 [5]
- An-Nisa' (4) : 158 [6]
- Al-An`am (6) : 83 [7]
- Al-An`am (6) : 165 [8]
- Al-A`raf (7) : 176 [9]
- Yusuf (12) : 76 [10]
- Yusuf (12) : 100 [11]
- Ar-Ra`d (13) : 2 [12]
- Maryam (19) : 57 [13]
- An-Nur (24) : 36 [14]
- Fathir (35) : 10 [15]
- Az-Zukhruf (43) : 32 [16]
- Al-Hujurat (49) : 2 [17]
- Ar-Rahman (55) : 7 [18]
- Al-Waqi`ah (56) : 3 [19]
- Al-Mujadilah (58) : 11 [20]
- An-Nazi`at (79) : 28 [21]
- Al-Ghasyiyah (88) : 18 [22]
- Asy-Syarh (94) : 4 [23]
Semoga kita termasuk hamba yang ditinggikan derajat dan memperoleh surga firdaus, Aamiin.
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
DALIL AR-RAFI` AYAT AL-QUR'AN
[1] QS. Al-Baqarah (2) : 63
QS. Al-Baqarah (2) : 63
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاذْكُرُوْا مَا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ٦٣
wa idẓ akhodẓnâ mîtsâqokum wa rafa`nâ fauqokumuth-thûr, khudẓû mâ âtainâkum biquwwatiw wadẓkurû mâ fîhi la`allakum tattaqûn
(Ingatlah) ketika Kami mengambil janjimu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya agar kamu bertakwa.”
QS. Al-Baqarah (2) : 93
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاسْمَعُوْاۗ قَالُوْا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاُشْرِبُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْۗ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهٖٓ اِيْمَانُكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ٩٣
wa idẓ akhodẓnâ mîtsâqokum wa rafa`nâ fauqokumuth-thûr, khudẓû mâ âtainâkum biquwwatiw wasma`û, qôlû sami`nâ wa `ashoinâ wa usyribû fî qulûbihimul-`ijla bikufrihim, qul bi'samâ ya'murukum bihî îmânukum ing kuntum mu'minîn
(Ingatlah) ketika Kami mengambil janjimu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab, “Kami mendengarkannya, tetapi kami tidak menaatinya.” Diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekufuran mereka. Katakanlah, “Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh keimananmu kepadamu jika kamu orang-orang mukmin!”
QS. Al-Baqarah (2) : 127
وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّاۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ١٢٧
wa idẓ yarfa`u ibrâhîmul-qowâ`ida minal-baiti wa ismâ`îl, rabbanâ taqobbal minnâ, innaka antas-samî`ul-`alîm
(Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
QS. Al-Baqarah (2) : 253
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍۘ مِنْهُمْ مَّنْ كَلَّمَ اللّٰهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجٰتٍۗ وَاٰتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ وَاَيَّدْنٰهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِيْنَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ وَلٰكِنِ اخْتَلَفُوْا فَمِنْهُمْ مَّنْ اٰمَنَ وَمِنْهُمْ مَّنْ كَفَرَۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَا اقْتَتَلُوْاۗ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُࣖ٢٥٣
tilkar-rusulu fadhdholnâ ba`dhohum `alâ ba`dh, min-hum mang kallamallâhu wa rafa`a ba`dhohum darajât, wa âtainâ `îsabna maryamal-bayyinâti wa ayyadnâhu birûḫil-qudus, walau syâ'allâhu maqtatalalladẓîna mim ba`dihim mim ba`di mâ jâ'at-humul-bayyinâtu wa lâkinikhtalafû fa min-hum man âmana wa min-hum mang kafar, walau syâ'allâhu maqtatalû, wa lâkinnallâha yaf`alu mâ yurîd
Para rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain). Di antara mereka ada yang Allah berbicara (langsung) dengannya dan sebagian lagi Dia tinggikan beberapa derajat. Kami telah menganugerahkan kepada Isa putra Maryam bukti-bukti yang sangat jelas (mukjizat) dan Kami memperkuat dia dengan Ruhulkudus (Jibril). Seandainya Allah menghendaki, niscaya orang-orang setelah mereka tidak akan saling membunuh setelah bukti-bukti sampai kepada mereka. Akan tetapi, mereka berselisih sehingga ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) yang kufur. Andaikata Allah menghendaki, tidaklah mereka saling membunuh. Namun, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.
QS. An-Nisâ' (4) : 154
وَرَفَعْنَا فَوْقَهُمُ الطُّوْرَ بِمِيْثَاقِهِمْ وَقُلْنَا لَهُمُ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَّقُلْنَا لَهُمْ لَا تَعْدُوْا فِى السَّبْتِ وَاَخَذْنَا مِنْهُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًا١٥٤
wa rafa`nâ fauqohumuth-thûra bimîtsâqihim wa qulnâ lahumudkhulul-bâba sujjadaw wa qulnâ lahum lâ ta`dû fis-sabti wa akhadẓnâ min-hum mîtsâqon gholîdhâ
Kami pun telah mengangkat gunung (Sinai) di atas mereka untuk (menguatkan) perjanjian mereka. Kami perintahkan kepada mereka, “Masukilah pintu gerbang (Baitulmaqdis) itu sambil bersujud”. Kami perintahkan pula kepada mereka, “Janganlah melanggar (peraturan) pada hari Sabat.” Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kukuh.
QS. An-Nisâ' (4) : 158
بَلْ رَّفَعَهُ اللّٰهُ اِلَيْهِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا١٥٨
bal rafa`ahullâhu ilaîh, wa kânallâhu `azîzan ḫakîmâ
Akan tetapi, Allah telah mengangkatnya (Isa) ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
QS. Al-An`âm (6) : 83
وَتِلْكَ حُجَّتُنَآ اٰتَيْنٰهَآ اِبْرٰهِيْمَ عَلٰى قَوْمِهٖۗ نَرْفَعُ دَرَجٰتٍ مَّنْ نَّشَاۤءُۗ اِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ٨٣
wa tilka ḫujjatunâ âtainâhâ ibrâhîma `alâ qoumih, narfa`u darajâtim man nasyâ', inna rabbaka ḫakîmun `alîm
Itulah keterangan yang Kami anugerahkan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan orang yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
QS. Al-An`âm (6) : 165
وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَكُمْ خَلٰۤىِٕفَ الْاَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْۗ اِنَّ رَبَّكَ سَرِيْعُ الْعِقَابِۖ وَاِنَّهٗ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌࣖ١٦٥
wa huwalladẓî ja`alakum kholâ'ifal-ardhi wa rafa`a ba`dhokum fauqo ba`dhin darajâtil liyabluwakum fî mâ âtâkum, inna rabbaka sarî`ul-`iqôbi wa innahû laghofûrur raḫîm
Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu beberapa derajat atas sebagian (yang lain) untuk menguji kamu atas apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat hukuman-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. Al-A`râf (7) : 176
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنٰهُ بِهَا وَلٰكِنَّهٗٓ اَخْلَدَ اِلَى الْاَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوٰىهُۚ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ الْكَلْبِۚ اِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ اَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْۗ ذٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ١٧٦
walau syi'nâ larafa`nâhu bihâ wa lâkinnahû akhlada ilal-ardhi wattaba`a hawâh, fa matsaluhû kamatsalil-kalb, in taḫmil `alaihi yal-hats au tatruk-hu yal-hats, dẓâlika matsalul-qoumilladẓîna kadẓdẓabû bi'âyâtinâ, faqshushil-qoshosho la`allahum yatafakkarûn
Seandainya Kami menghendaki, niscaya Kami tinggikan (derajat)-nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung pada dunia dan mengikuti hawa nafsunya. Maka, perumpamaannya seperti anjing. Jika kamu menghalaunya, ia menjulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya, dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikian itu adalah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka, ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.
QS. Yusuf (12) : 76
فَبَدَاَ بِاَوْعِيَتِهِمْ قَبْلَ وِعَاۤءِ اَخِيْهِ ثُمَّ اسْتَخْرَجَهَا مِنْ وِّعَاۤءِ اَخِيْهِۗ كَذٰلِكَ كِدْنَا لِيُوْسُفَۗ مَا كَانَ لِيَأْخُذَ اَخَاهُ فِيْ دِيْنِ الْمَلِكِ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُۗ نَرْفَعُ دَرَجٰتٍ مَّنْ نَّشَاۤءُۗ وَفَوْقَ كُلِّ ذِيْ عِلْمٍ عَلِيْمٌ٧٦
fa bada'a bi'au`iyatihim qobla wi`â'i akhîhi tsummastakhrajahâ miw wi`â'i akhîh, kadẓâlika kidnâ liyûsuf, mâ kâna liya'khudẓa akhôhu fî dînil-maliki illâ ay yasyâ'allâh, narfa`u darajâtim man nasyâ', wa fauqo kulli dẓî `ilmin `alîm
Maka, mulailah dia (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri (Bunyamin), kemudian dia mengeluarkannya (cawan raja itu) dari karung saudaranya. Demikianlah Kami mengatur (rencana) untuk Yusuf. Dia tidak dapat menghukum saudaranya menurut hukum raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami angkat derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas setiap orang yang berpengetahuan ada yang lebih mengetahui.
QS. Yusuf (12) : 100
وَرَفَعَ اَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوْا لَهٗ سُجَّدًاۚ وَقَالَ يٰٓاَبَتِ هٰذَا تَأْوِيْلُ رُءْيَايَ مِنْ قَبْلُۖ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّيْ حَقًّاۗ وَقَدْ اَحْسَنَ بِيْٓ اِذْ اَخْرَجَنِيْ مِنَ السِّجْنِ وَجَاۤءَ بِكُمْ مِّنَ الْبَدْوِ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ نَّزَغَ الشَّيْطٰنُ بَيْنِيْ وَبَيْنَ اِخْوَتِيْۗ اِنَّ رَبِّيْ لَطِيْفٌ لِّمَا يَشَاۤءُۗ اِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ١٠٠
wa rafa`a abawaihi `alal-`arsyi wa khorrû lahû sujjadâ, wa qôla yâ abati hâdẓâ ta'wîlu ru'yâya ming qoblu qod ja`alahâ rabbî ḫaqqô, wa qod aḫsana bî idẓ akhrajanî minas-sijni wa jâ'a bikum minal-badwi mim ba`di an nazaghosy-syaithônu bainî wa baina ikhwatî, inna rabbî lathîful limâ yasyâ', innahû huwal-`alîmul-ḫakîm
Dia (Yusuf) menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Mereka tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dia (Yusuf) berkata, “Wahai ayahku, inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Sungguh, Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sungguh, Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
QS. Ar-Ra`d (13) : 2
اَللّٰهُ الَّذِيْ رَفَعَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ يُدَبِّرُ الْاَمْرَ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاۤءِ رَبِّكُمْ تُوْقِنُوْنَ٢
allâhulladẓî rafa`as-samâwâti bighoiri `amadin taraunahâ tsummastawâ `alal-`arsyi wa sakhkhorasy-syamsa wal-qomar, kulluy yajrî li'ajalim musammâ, yudabbirul-amra yufashshilul-âyâti la`allakum biliqô'i rabbikum tûqinûn
Allah yang meninggikan langit tanpa tiang yang (dapat) kamu lihat. Kemudian, Dia berkuasa atas `Arasy serta menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang telah ditentukan (kiamat). Dia (Allah) mengatur urusan (makhluk-Nya) dan memerinci tanda-tanda (kebesaran-Nya) agar kamu meyakini pertemuan (kamu) dengan Tuhanmu.
QS. Maryam (19) : 57
وَّرَفَعْنٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا٥٧
wa rafa`nâhu makânan `aliyyâ
Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.
QS. Al-Nûr (24) : 36
فِيْ بُيُوْتٍ اَذِنَ اللّٰهُ اَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيْهَا اسْمُهٗۙ يُسَبِّحُ لَهٗ فِيْهَا بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِۙ٣٦
fî buyûtin adẓinallâhu an turfa`a wa yudẓkara fîhasmuhû yusabbiḫu lahû fîhâ bil-ghuduwwi wal-âshôl
(Cahaya itu ada) di rumah-rumah yang telah Allah perintahkan untuk dimuliakan dan disebut di dalamnya nama-Nya. Di dalamnya senantiasa bertasbih kepada-Nya pada waktu pagi dan petang
QS. Fâthir (35) : 10
مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْعِزَّةَ فَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ جَمِيْعًاۗ اِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهٗۗ وَالَّذِيْنَ يَمْكُرُوْنَ السَّيِّاٰتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌۗ وَمَكْرُ اُولٰۤىِٕكَ هُوَ يَبُوْرُ١٠
mang kâna yurîdul-`izzata fa lillâhil-`izzatu jamî`â, ilaihi yash`adul-kalimuth-thoyyibu wal-`amalush-shôliḫu yarfa`uh, walladẓîna yamkurûnas-sayyi'âti lahum `adẓâbun syadîd, wa makru ulâ'ika huwa yabûr
Siapa yang menghendaki kemuliaan (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah. Kepada-Nyalah akan naik perkataan-perkataan yang baik dan amal saleh akan diangkat-Nya. Adapun orang-orang yang merencanakan kejahatan akan mendapat azab yang sangat keras dan rencana jahat mereka akan hancur.
QS. Az-Zukhruf (43) : 32
اَهُمْ يَقْسِمُوْنَ رَحْمَتَ رَبِّكَۗ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيْشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۙ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّاۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ٣٢
a hum yaqsimûna raḫmata rabbik, naḫnu qosamnâ bainahum ma`îsyatahum fil-ḫayâtid-dun-yâ wa rafa`nâ ba`dhohum fauqo ba`dhin darajâtil liyattakhidẓa ba`dhuhum ba`dhon sukhriyyâ, wa raḫmatu rabbika khoirum mimmâ yajma`ûn
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
QS. Al-Ḫujurat (49) : 2
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَرْفَعُوْٓا اَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوْا لَهٗ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ اَنْ تَحْبَطَ اَعْمَالُكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تَشْعُرُوْنَ٢
yâ ayyuhalladẓîna âmanû lâ tarfa`û ashwâtakum fauqo shoutin-nabiyyi wa lâ taj-harû lahû bil-qouli kajahri ba`dhikum liba`dhin an taḫbatho a`mâlukum wa antum lâ tasy`urûn
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah meninggikan suaramu melebihi suara Nabi dan janganlah berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain. Hal itu dikhawatirkan akan membuat (pahala) segala amalmu terhapus, sedangkan kamu tidak menyadarinya.
QS. Ar-Rahmân (55) : 7
وَالسَّمَاۤءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيْزَانَۙ٧
was-samâ'a rafa`ahâ wa wadho`al-mîzân
Langit telah Dia tinggikan dan Dia telah menciptakan timbangan (keadilan dan keseimbangan)
QS. Al-Waqi`ah (56) : 3
خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ٣
khôfidhotur rôfi`ah
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).
QS. Al-Mujadilah (58) : 11
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ١١
yâ ayyuhalladẓîna âmanû idẓâ qîla lakum tafassaḫû fil-majâlisi fafsaḫû yafsaḫillâhu lakum, wa idẓâ qîlansyuzû fansyuzû yarfa`illâhulladẓîna âmanû mingkum walladẓîna ûtul-`ilma darajât, wallâhu bimâ ta`malûna khobîr
Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
QS. An-Nâzi`ât (79) : 28
رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ٢٨
wa aghthosya lailahâ wa akhraja dhuḫâhâ
Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang).
QS. Al-Ghâsyiyah (88) : 18
وَاِلَى السَّمَاۤءِ كَيْفَ رُفِعَتْۗ١٨
wa ilas-samâ'i kaifa rufi`at
Bagaimana langit ditinggikan?
QS. Al-Insyirâh (94) : 4
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ٤
wa rafa`nâ laka dẓikrak
dan meninggikan (derajat)-mu (dengan selalu) menyebut-nyebut (nama)-mu?
Post a Comment