DOA MASUK PASAR SESUAI SUNNAH

Sering pergi ke pasar, mall, atau pusat perbelanjaan sejenis? Ketahuilah bahwa tempat yang paling Allah B cintai adalah masjid, sedangkan tempat yang paling Allah B benci adalah pasar.
doa masuk pasar
HR. Muslim No. 1076 / 671
Rasulullah C bersabda :
Lokasi yang paling Allah cintai adalah masjid, dan lokasi yang paling Allah benci adalah pasar.[1]

Pasar atau mall adalah salah satu tempat keramaian, pusat manusia melakukan jual beli. Berbagai macam kebathilan bisa saja terjadi di dalamnya. Misalnya pedagang yang curang, sumpah palsu, kebohongan, tidak menutup aurat, kredit riba, dan bahkan karena perniagaannya melalaikan mereka daripada sholat. Na`ûdẓubillâhimindẓâlik.

QS. An-Nur (24) : 37-38
Allah B berfirman :
...orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan jual beli dari mengingat Allah...(37) (Mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka.(38) [2]
doa masuk pasar

DO`A MEMASUKI PASAR ARAB LATIN TERJEMAH LENGKAP

Keutamaan yang sangat luar biasa akan diperoleh bagi mereka yang mengingat Allah B dengan membaca do`a[3] berikut ini ketika memasuki pasar.

DO`A MEMASUKI PASAR
لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ , لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ , وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
lâilâha illâllâhu wahdahu lâ syarîkalahu, lahul-mulku wa lahul-ḫamdu yuhyî wa yumîtu wa huwa ḫayyun lâ yamûtu biyadihil-khoîr , wahuwa `alâ kulli syai-in qodîr
Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya seluruh pujian. Dia Yang menghidupkan dan mematikan. Di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu.
Keutamaan: Barang siapa yang memasuki pasar kemudian mengucapkannya, maka Allah mencatat baginya satu juta kebaikan, menghapus darinya satu juta kesalahan, mengangkat untuknya satu juta derajat, dan membangunkan rumah untuknya di surga.[4]

Do`a yang sudah sering kita baca bukan? Hanya ditambahkan sedikit kalimat di tengah-tengahnya : yuhyî wa yumîtu wa huwa ḫayyun lâ yamûtu biyadihil-khoîr.

Wallâhu A`lam Bish Showâb


REFERENSI AYAT AL-QUR'AN DAN HADITS NABI

[1] Hadits Pasar Tempat Paling Dibenci Allah B :
HR. Muslim 1076 / 671
HR. Muslim 1076 / 671 Syarh Shahih Muslim
و حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ وَإِسْحَقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي ذُبَابٍ فِي رِوَايَةِ هَارُونَ وَفِي حَدِيثِ الْأَنْصَارِيِّ حَدَّثَنِي الْحَارِثُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مِهْرَانَ مَوْلَى أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا

Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Ishaq bin Musa Al Anshari keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Anas bin Iyadl, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Dzubab dalam periwayatan Harun dan dalam hadits Al Anshari, telah menceritakan kepadaku Al Harits dari Abdurrahman bin Mihran, mantan budak Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

"Lokasi yang paling Allah cintai adalah masjid, dan lokasi yang paling Allah benci adalah pasar."
HR. Muslim 4489 / 2451
HR. Muslim 4489 / 2451 Syarh Shahih Muslim
حَدَّثَنِي عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الْقَيْسِيُّ كِلَاهُمَا عَنْ الْمُعْتَمِرِ قَالَ ابْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي حَدَّثَنَا أَبُو عُثْمَانَ عَنْ سَلْمَانَ قَالَ لَا تَكُونَنَّ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ وَبِهَا يَنْصِبُ رَايَتَهُ قَالَ وَأُنْبِئْتُ أَنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَام أَتَى نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ أُمُّ سَلَمَةَ قَالَ فَجَعَلَ يَتَحَدَّثُ ثُمَّ قَامَ فَقَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأُمِّ سَلَمَةَ مَنْ هَذَا أَوْ كَمَا قَالَ قَالَتْ هَذَا دِحْيَةُ قَالَ فَقَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ ايْمُ اللَّهِ مَا حَسِبْتُهُ إِلَّا إِيَّاهُ حَتَّى سَمِعْتُ خُطْبَةَ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخْبِرُ خَبَرَنَا أَوْ كَمَا قَالَ قَالَ فَقُلْتُ لِأَبِي عُثْمَانَ مِمَّنْ سَمِعْتَ هَذَا قَالَ مِنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ

Telah menceritakan kepadaku 'Abdul A'laa bin Hammad dan Muhammad bin 'Abdul A'laa Al Qaisi keduanya dari Al Mu'tamir. Berkata Ibnu Hammad, telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dia berkata, aku mendengar Bapakku, telah menceritakan kepada kami Abu 'Utsman dari Salman dia berkata,

"Jika bisa, janganlah kamu menjadi orang yang pertama kali masuk ke dalam pasar dan orang terakhir kali keluar darinya. Karena, bagaimanapun, pasar itu adalah sasaran utama setan dan di situlah setan mengibarkan benderanya."

Salman berkata, "Saya pernah diberitahu bahwasanya Jibril D datang kepada Rasulullah ﷺ, yang pada saat itu Ummu Salamah ada di samping beliau. Setelah itu beliau mulai berbicara, lalu berdiri, dan akhirnya bertanya Kepada Ummu Salamah. 'Siapa ini?' (atau sebagaimana yang beliau katakan kepadanya). Ummu Salamah menjawab, "Ini Dihyah Al Kalbi." Salman berkata, "Ummu Salamah pernah berkata, 'Demi Allah, saya tidak pernah berprasangka buruk kepadanya hingga saya mendengar Rasulullah ﷺ yang menuturkan berita tentang kami (atau sebagaimana yang beliau sabdakan).' Saya bertanya kepada Abu Utsman, "Dari siapa kamu mendengar ini?" Abu Utsman menjawab, "Dari Usamah bin Zaid."
[2] Ayat Al-Qur'an Mengingat Allah B :
QS. An-Nur (24) : 37
QS. An-Nur (24) : 37
رِجَالٌ لَّا تُلْهِيْهِمْ تِجَارَةٌ وَّلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَاِقَامِ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَاۤءِ الزَّكٰوةِۙ يَخَافُوْنَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيْهِ الْقُلُوْبُ وَالْاَبْصَارُۙ٣٧
rijâlul lâ tul-hîhim tijâratuw wa lâ bai`un `an dẓikrillâhi wa iqômish-sholâti wa îtâ'iz-zakâti yakhôfûna yauman tataqollabu fîhil qulûbu wal-abshôr
orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat).
QS. An-Nur (24) : 38
QS. An-Nur (24) : 38
لِيَجْزِيَهُمُ اللّٰهُ اَحْسَنَ مَا عَمِلُوْا وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ٣٨
liyajziyahumullâhu aḫsana mâ `amilû wa yazîdahum min fadhlih, wallâhu yarzuqu may yasyâ'u bighoiri ḫisâb
(Mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Allah menganugerahkan rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas.
[3] Hadits tentang Keutamaan Berdoa :
HR. Tirmidzi 3292 / 3370
HR. Tirmidzi 3292 / 3370 Maktabatu Al-Ma`arif Riyadh
حَدَّثَنَا عَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ الْقَطَّانُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الْحَسَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنْ الدُّعَاءِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ مَرْفُوعًا إِلَّا مِنْ حَدِيثِ عِمْرَانَ الْقَطَّانِ وَعِمْرَانُ الْقَطَّانُ هُوَ ابْنُ دَاوَرَ وَيُكْنَى أَبَا الْعَوَّامِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ عِمْرَانَ الْقَطَّانِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ

Telah menceritakan kepada kami Abbas bin Abdul 'Azhim Al 'Anbari dan lebih dari satu orang, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Daud Ath Thayalisi, telah menceritakan kepada kami Imran Al Qaththan dari Qatadah dari Sa'id bin Abi Al Hasan dari Abu Hurairah E dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,

"Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah Ta'ala daripada doa."

Abu Isa berkata, Hadits ini adalah hadits hasan gharib, kami tidak mengetahuinya sebagai hadits marfu' kecuali dari hadits Imran bin Al Qaththan, dan Imran Al Qaththan adalah Ibnu Dawar dan diberi kunyah Abu Al 'Awwam. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin Mahdi dari Imran Al Qaththan dengan sanad ini seperti hadits tersebut.
HR. Ibnu Majah 3819 / 3829
HR. Ibnu Majah 3819 / 3829 Maktabatu Al-Ma`arif Riyadh
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ الْقَطَّانُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الْحَسَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ سُبْحَانَهُ مِنْ الدُّعَاءِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin yahya, telah menceritakan kepada kami Abu Daud, telah menceritakan kepada kami 'Imran Al Qatthan dari Qatadah dari Sa'id bin Abu Al Hasan dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,

Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah subhaanahu dari doa.
[4] Hadits Keutamaan Berdoa Ketika Memasuki Pasar :
HR. Tirmidzi 3350 / 3428
HR. Tirmidzi 3350 / 3428 Maktabatu Al-Ma`arif Riyadh
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا أَزْهَرُ بْنُ سِنَانٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ وَاسِعٍ قَالَ قَدِمْتُ مَكَّةَ فَلَقِيَنِي أَخِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَحَدَّثَنِي عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَقَدْ رَوَاهُ عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ وَهُوَ قَهْرَمَانُ آلِ الزُّبَيْرِ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ هَذَا الْحَدِيثَ نَحْوَهُ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani', telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun, telah mengabarkan kepada kami Azhar bin Sinan, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Wasi' ia berkata, Aku datang ke Makkah kemudian bertemu dengan saudaraku yaitu Salim bin Abdullah bin Umar kemudian ia menceritakan kepadaku dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

"Barang siapa yang memasuki pasar kemudian mengucapkan; LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA HAYYUN LAA YAMUUTU BIYADIHIL KHAIRU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR

(tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya seluruh pujian, Dia Yang menghidupkan, dan mematikan, Dia Mahahidup dan tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Mahamampu melakukan segala sesuatu),

maka Allah mencatat baginya satu juta kebaikan, dan menghapus darinya satu juta kesalahan, serta mengangkat untuknya satu juta derajat."

Abu Isa berkata, Hadits ini adalah hadits gharib. 'Amru bin Dinar yang merupakan wakil keluarga Az Zubair telah meriwayatkan dari Salim bin Abdillah hadits ini semisalnya.
HR. Tirmidzi 3351 / 3429
HR. Tirmidzi 3351 / 3429 Maktabatu Al-Ma`arif Riyadh
حَدَّثَنَا بِذَلِكَ أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ وَالْمُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَا حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ وَهُوَ قَهْرَمَانُ آلِ الزُّبَيْرِ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ فِي السُّوقِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَعَمْرُو بْنُ دِينَارٍ هَذَا هُوَ شَيْخٌ بَصْرِيٌّ تَكَلَّمَ فِيهِ بَعْضُ أَصْحَابِ الْحَدِيثِ وَرَوَاهُ يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ الطَّائِفِيُّ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

Telah menceritakan kepada kami dengan hal tersebut Ahmad bin 'Abdah adh-Dhabbi, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dan al-Mu'tamir bin Sulaiman, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami 'Amr bin Dinar, ia adalah bendahara keluarga Az Zubair, dari Salim bin Abdillah bin Umar, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

"Barang siapa yang memasuki pasar mengucapkan: "LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA HAYYUN LAA YAMUUTU BI YADIHIL KHAIRU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR

(Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya seluruh pujian. Dia Yang menghidupkan, dan mematikan. Di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Mahamampu melakukan segala sesuatu)",

maka Allah akan mencatat baginya sejuta kebaikan, dan menghapus darinya sejuta kesalahan, dan membangunkan rumah untuknya di surga."

Abu Isa: 'Amru bin Dinar ini adalah seorang tetua dari Bashrah, sebagian ulama hadis membicarakan mengenai dirinya. Dan hadis ini juga diriwayatkan oleh Yahya bin Sulaim ath-Thai, dari Imran bin Muslim, dari Abdullah bin Dinar, dari Ibnu Umar, dari Nabi ﷺ, hanya saja tidak disebutkan dari Umar E.

Post a Comment

أحدث أقدم