#52 ARTI ASMAUL HUSNA AL WAKIL

Al-Wakil berasal dari bahasa Arab yang berarti "pengurus", "penjamin", atau "yang dipercaya untuk mengatur urusan". Kata ini berasal dari akar kata wakala (وَكَلَ), yang berarti mempercayakan atau menyerahkan sesuatu kepada pihak lain. Al-Wakil adalah salah satu nama Allah (Asmaul Husna) yang berarti "Yang Maha Memelihara dan Mengatur segala urusan hamba-hamba-Nya dengan sempurna."
AL-WAKÎL
52.
AL-WAKÎL
الْوَكِيْلُ
Yang Maha Memelihara
Allah maha memelihara. Dialah yang berkuasa sekehendak-Nya karena kesempurnaan ilmu dan kekuasaan-Nya.
  • Ali-Imran (3) : 173 [1]
  • An-Nisa' (4) : 81 [2]
  • An-Nisa' (4) : 109 [3]
  • An-Nisa' (4) : 132 [4]
  • An-Nisa' (4) : 171 [5]
  • Al-An`am (6) : 66 [6]
  • Al-An`am (6) : 102 [7]
  • Al-An`am (6) : 107 [8]
  • Yunus (10) : 108 [9]
  • Hud (11) : 12 [10]
  • Yusuf (12) : 66 [11]
  • Al-Isra' (17) : 2 [12]
  • Al-Isra' (17) : 54 [13]
  • Al-Isra' (17) : 65 [14]
  • Al-Isra' (17) : 68 [15]
  • Al-Isra' (17) : 86 [16]
  • Al-Furqan (25) : 43 [17]
  • Al-Qashash (28) : 28 [18]
  • Al-Ahzab (33) : 3 [19]
  • Al-Ahzab (33) : 48 [20]
  • Az-Zumar (39) : 41 [21]
  • Az-Zumar (39) : 62 [22]
  • Asy-Syura (42) : 6 [23]
  • Al-Muzzammil (73) : 9 [24]

lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh

Wallâhu A`lam Bish Showâb


DALIL AL-WAKIL AYAT AL-QUR'AN

[1] QS. Ali-Imran (3) : 173
QS. Ali-Imran (3) : 173
اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ١٧٣
alladẓîna qôla lahumun-nâsu innan-nâsa qod jama`û lakum fakhsyauhum fa zâdahum îmânaw wa qôlû ḫasbunallâhu wa ni`mal-wakîl
(yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
[2] QS. An-Nisa' (4) : 81
QS. An-Nisa' (4) : 81
وَيَقُوْلُوْنَ طَاعَةٌۖ فَاِذَا بَرَزُوْا مِنْ عِنْدِكَ بَيَّتَ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِيْ تَقُوْلُۗ وَاللّٰهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُوْنَۚ فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا٨١
wa yaqûlûna thô`atun fa idẓâ barazû min `indika bayyata thô'ifatum min-hum ghoiralladẓî taqûl, wallâhu yaktubu mâ yubayyitûn, fa a`ridh `an-hum wa tawakkal `alallâh, wa kafâ billâhi wakîlâ
Mereka (orang-orang munafik) berkata, “(Kewajiban kami hanyalah) taat.” Akan tetapi, apabila mereka telah pergi darimu (Nabi Muhammad), sebagian mereka mengatur siasat pada malam hari (mengambil keputusan) berbeda dari yang telah mereka katakan. Allah mencatat siasat yang mereka atur pada malam hari itu. Berpalinglah dari mereka dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pelindung.
[3] QS. An-Nisa' (4) : 109
QS. An-Nisa' (4) : 109
هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ فَمَنْ يُّجَادِلُ اللّٰهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَمْ مَّنْ يَّكُوْنُ عَلَيْهِمْ وَكِيْلًا١٠٩
hâ'antum hâ'ulâ'i jâdaltum `an-hum fil-ḫayâtid-dun-yâ, fa may yujâdilullâha `an-hum yaumal-qiyâmati am may yakûnu `alaihim wakîlâ
Begitulah kamu. Kamu berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Akan tetapi, siapa yang akan menentang Allah untuk (membela) mereka pada hari Kiamat? Atau, siapakah yang menjadi pelindung mereka (dari azab Allah)?
[4] QS. An-Nisa' (4) : 132
QS. An-Nisa' (4) : 132
وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا١٣٢
wa lillâhi mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardh, wa kafâ billâhi wakîlâ
Hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pemelihara.
[5] QS. An-Nisa' (4) : 171
QS. An-Nisa' (4) : 171
يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ وَلَا تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَقَّۗ اِنَّمَا الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُوْلُ اللّٰهِ وَكَلِمَتُهٗۚ اَلْقٰهَآ اِلٰى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِّنْهُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ وَلَا تَقُوْلُوْا ثَلٰثَةٌۗ اِنْتَهُوْا خَيْرًا لَّكُمْۗ اِنَّمَا اللّٰهُ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۗ سُبْحٰنَهٗٓ اَنْ يَّكُوْنَ لَهٗ وَلَدٌۘ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًاࣖ١٧١
yâ ahlal-kitâbi lâ taghlû fî dînikum wa lâ taqûlû `alallâhi illal-ḫaqq, innamal-masîḫu `îsabnu maryama rasûlullâhi wa kalimatuh, alqôhâ ilâ maryama wa rûḫum min-hu fa âminû billâhi wa rusulih, wa lâ taqûlû tsalâtsah, intahû khoiral lakum, innamallâhu ilâhuw wâḫid, sub-ḫânahû ay yakûna lahû walad, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardh, wa kafâ billâhi wakîlâ
Wahai Ahlul Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan dalam (menjalankan) agamamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar. Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam, hanyalah utusan Allah dan (makhluk yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang Dia sampaikan kepada Maryam dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga.” Berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya hanya Allahlah Tuhan Yang Maha Esa. Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pelindung.
[6] QS. Al-An`am (6) : 66
QS. Al-An`am (6) : 66
وَكَذَّبَ بِهٖ قَوْمُكَ وَهُوَ الْحَقُّۗ قُلْ لَّسْتُ عَلَيْكُمْ بِوَكِيْلٍۗ٦٦
wa kadẓdẓaba bihî qoumuka wa huwal-ḫaqq, qul lastu `alaikum biwakîl
Kaummu mendustakannya (azab) padahal (azab) itu benar adanya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku ini bukanlah penanggung jawab kamu.”
[7] QS. Al-An`am (6) : 102
QS. Al-An`am (6) : 102
ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوْهُۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ١٠٢
dẓâlikumullâhu rabbukum, lâ ilâha illâ huw, khôliqu kulli syai'in fa`budûh, wa huwa `alâ kulli syai'iw wakîl
Itulah Allah Tuhanmu. Tidak ada tuhan selain Dia, pencipta segala sesuatu. Maka, sembahlah Dia. Dialah pemelihara segala sesuatu.
[8] QS. Al-An`am (6) : 107
QS. Al-An`am (6) : 107
وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَآ اَشْرَكُوْاۗ وَمَا جَعَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًاۚ وَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍ١٠٧
walau syâ'allâhu mâ asyrakû, wa mâ ja`alnâka `alaihim ḫafîdzô, wa mâ anta `alaihim biwakîl
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukan(-Nya). Kami tidak menjadikan engkau pengawas mereka dan engkau bukan pula penanggung jawab mereka.
[9] QS. Yunus (10) : 108
QS. Yunus (10) : 108
قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَكُمُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۚ فَمَنِ اهْتَدٰى فَاِنَّمَا يَهْتَدِيْ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ ضَلَّ فَاِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَاۚ وَمَآ اَنَا۠ عَلَيْكُمْ بِوَكِيْلٍۗ١٠٨
qul yâ ayyuhan-nâsu qod jâ'akumul-ḫaqqu mir rabbikum, fa manihtadâ fa innamâ yahtadî linafsih, wa man dholla fa innamâ yadhillu `alaihâ, wa mâ ana `alaikum biwakîl
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu kebenaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu. Maka, siapa yang mendapatkan petunjuk, sesungguhnya petunjuknya itu untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Siapa yang sesat, sesungguhnya kesesatannya itu (mencelakakan) dirinya sendiri. Aku bukanlah penanggung jawab kamu.”
[10] QS. Hud (11) : 12
QS. Hud (11) : 12
فَلَعَلَّكَ تَارِكٌۢ بَعْضَ مَا يُوْحٰىٓ اِلَيْكَ وَضَاۤىِٕقٌۢ بِهٖ صَدْرُكَ اَنْ يَّقُوْلُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ كَنْزٌ اَوْ جَاۤءَ مَعَهٗ مَلَكٌۗ اِنَّمَآ اَنْتَ نَذِيْرٌۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌۗ١٢
fa la`allaka târikum ba`dho mâ yûḫâ ilaika wa dhô'iqum bihî shodruka ay yaqûlû lau lâ unzila `alaihi kanzun au jâ'a ma`ahû malak, innamâ anta nadẓîr, wallâhu `alâ kulli syai'iw wakîl
Boleh jadi engkau (Nabi Muhammad) hendak meninggalkan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan dadamu menjadi sempit karena (takut) mereka mengatakan, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya harta (kekayaan) atau datang malaikat bersamanya?” Sesungguhnya engkau hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah adalah pemelihara segala sesuatu.
[11] QS. Yusuf (12) : 66
QS. Yusuf (12) : 66
قَالَ لَنْ اُرْسِلَهٗ مَعَكُمْ حَتّٰى تُؤْتُوْنِ مَوْثِقًا مِّنَ اللّٰهِ لَتَأْتُنَّنِيْ بِهٖٓ اِلَّآ اَنْ يُّحَاطَ بِكُمْۚ فَلَمَّآ اٰتَوْهُ مَوْثِقَهُمْ قَالَ اللّٰهُ عَلٰى مَا نَقُوْلُ وَكِيْلٌ٦٦
qôla lan ursilahû ma`akum ḫattâ tu'tûni mautsiqom minallâhi lata'tunnanî bihî illâ ay yuḫâtho bikum, fa lammâ âtauhu mautsiqohum qôlallâhu `alâ mâ naqûlu wakîl
Dia (Ya`qub) berkata, “Aku tidak akan melepaskannya (pergi) bersama kamu, sebelum kamu bersumpah kepadaku atas (nama) Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kembali kepadaku, kecuali jika kamu dikepung (oleh musuh).” Setelah mereka memberikan janji kepadanya, dia (Ya`qub) berkata, “Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan.”
[12] QS. Al-Isra' (17) : 2
QS. Al-Isra' (17) : 2
وَاٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَجَعَلْنٰهُ هُدًى لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَلَّا تَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِيْ وَكِيْلًاۗ٢
wa âtainâ mûsal-kitâba wa ja`alnâhu hudal libanî isrâ'îla allâ tattakhidẓû min dûnî wakîlâ
Kami memberi Musa Kitab (Taurat) dan menjadikannya sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil pelindung selain Aku.
[13] QS. Al-Isra' (17) : 54
QS. Al-Isra' (17) : 54
رَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِكُمْ اِنْ يَّشَأْ يَرْحَمْكُمْ اَوْ اِنْ يَّشَأْ يُعَذِّبْكُمْۗ وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ وَكِيْلًا٥٤
rabbukum a`lamu bikum iy yasya' yar-ḫamkum au iy yasya' yu`adẓdẓibkum, wa mâ arsalnâka `alaihim wakîlâ
Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia merahmatimu dan jika Dia menghendaki, niscaya Dia mengazabmu. Kami tidaklah mengutusmu (Nabi Muhammad) sebagai penjaga bagi mereka.
[14] QS. Al-Isra' (17) : 65
QS. Al-Isra' (17) : 65
اِنَّ عِبَادِيْ لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنٌۗ وَكَفٰى بِرَبِّكَ وَكِيْلًا٦٥
inna `ibâdî laisa laka `alaihim sulthôn, wa kafâ birabbika wakîlâ
(Allah berfirman lagi,) “Sesungguhnya tidak ada kekuasaan bagimu (Iblis) atas hamba-hamba-Ku (yang mukmin). Cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga (mereka darimu).”
[15] QS. Al-Isra' (17) : 68
QS. Al-Isra' (17) : 68
اَفَاَمِنْتُمْ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمْ جَانِبَ الْبَرِّ اَوْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ثُمَّ لَا تَجِدُوْا لَكُمْ وَكِيْلًاۙ٦٨
a fa amintum ay yakhsifa bikum jânibal-barri au yursila `alaikum ḫâshiban tsumma lâ tajidû lakum wakîlâ
Apakah kamu merasa aman dari kemungkinan Dia akan membenamkan sebagian daratan bersama kamu atau mengirimkan kerikil, lalu kamu tidak akan mendapati seorang pun sebagai pelindung?
[16] QS. Al-Isra' (17) : 86
QS. Al-Isra' (17) : 86
وَلَىِٕنْ شِئْنَا لَنَذْهَبَنَّ بِالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ بِهٖ عَلَيْنَا وَكِيْلًاۙ٨٦
wa la'in syi'nâ lanadẓ-habanna billadẓî auḫainâ ilaika tsumma lâ tajidu laka bihî `alainâ wakîlâ
Sungguh, jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan (apa) yang telah Kami wahyukan kepadamu (Nabi Muhammad) dan engkau tidak akan mendapatkan untuk dirimu seorang pembela pun terhadap Kami.
[17] QS. Al-Furqon (25) : 43
QS. Al-Furqon (25) : 43
اَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُۗ اَفَاَنْتَ تَكُوْنُ عَلَيْهِ وَكِيْلًاۙ٤٣
a ra'aita manittakhodẓa ilâhahû hawâh, a fa anta takûnu `alaihi wakîlâ
Sudahkah engkau (Nabi Muhammad) melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya?
[18] QS. Al-Qashosh (28) : 28
QS. Al-Qashosh (28) : 28
قَالَ ذٰلِكَ بَيْنِيْ وَبَيْنَكَۗ اَيَّمَا الْاَجَلَيْنِ قَضَيْتُ فَلَا عُدْوَانَ عَلَيَّۗ وَاللّٰهُ عَلٰى مَا نَقُوْلُ وَكِيْلٌࣖ٢٨
qôla dẓâlika bainî wa bainak, ayyamal-ajalaini qodhoitu fa lâ `udwâna `alayy, wallâhu `alâ mâ naqûlu wakîl
Dia (Musa) berkata, “Itu (perjanjian) antara aku dan engkau. Yang mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu yang aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan atas diriku (lagi). Allah menjadi saksi atas apa yang kita ucapkan.”
[19] QS. Al-Ahzab (33) : 3
QS. Al-Ahzab (33) : 3
وَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا٣
wa tawakkal `alallâh, wa kafâ billâhi wakîlâ
Bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pemelihara.
[20] QS. Al-Ahzab (33) : 48
QS. Al-Ahzab (33) : 48
وَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَدَعْ اَذٰىهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا٤٨
wa lâ tuthi`il-kâfirîna wal-munâfiqîna wa da` adẓâhum wa tawakkal `alallâh, wa kafâ billâhi wakîlâ
Janganlah engkau (Nabi Muhammad) menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, biarkan (saja) gangguan mereka, dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pelindung.
[21] QS. Az-Zumar (39) : 41
QS. Az-Zumar (39) : 41
اِنَّآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ لِلنَّاسِ بِالْحَقِّۚ فَمَنِ اهْتَدٰى فَلِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ ضَلَّ فَاِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَاۚ وَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍࣖ٤١
innâ anzalnâ `alaikal-kitâba lin-nâsi bil-ḫaqq, fa manihtadâ fa linafsih, wa man dholla fa innamâ yadhillu `alaihâ, wa mâ anta `alaihim biwakîl
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur'an) untuk (seluruh) manusia dengan hak. Siapa yang mendapat petunjuk, (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat, sesungguhnya kesesatan itu untuk dirinya sendiri. Engkau bukanlah penanggung jawab mereka.
[22] QS. Az-Zumar (39) : 62
QS. Az-Zumar (39) : 62
اَللّٰهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍۙ وَّهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ٦٢
allâhu khôliqu kulli syai'iw wa huwa `alâ kulli syai'iw wakîl
Allah adalah pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.
[23] QS. Asy-Syura (42) : 6
QS. Asy-Syura (42) : 6
وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهُ حَفِيْظٌ عَلَيْهِمْۖ وَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍ٦
walladẓînattakhodẓû min dûnihî auliyâ'allâhu ḫafîdzun `alaihim wa mâ anta `alaihim biwakîl
Orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain-Nya, Allah mengawasi (perbuatan) mereka, sedangkan engkau (Nabi Muhammad) bukanlah penanggung jawab mereka.
[24] QS. Al-Muzzammil (73) : 9
QS. Al-Muzzammil (73) : 9
رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا٩
rabbul-masyriqi wal-maghribi lâ ilâha illâ huwa fattakhidẓ-hu wakîlâ
(Allah) adalah Tuhan timur dan barat. Tidak ada tuhan selain Dia. Maka, jadikanlah Dia sebagai pelindung.

Post a Comment

Previous Post Next Post