Al-Mumit artinya Yang Maha Mematikan. Allah B yang menentukan kematian setiap makhluk. Allah B memiliki kuasa untuk mencabut nyawa makhluk hidup sesuai dengan hikmah dan kehendak-Nya. Al-Mumit mengajarkan kita bahwa hidup dan mati berada sepenuhnya dalam kekuasaan Allah B, sehingga manusia diharapkan senantiasa berserah diri kepada-Nya.
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
[2] QS. Al-Baqorah (2): 258
[3] QS. Al-Baqorah (2): 259
[4] QS. Ali-`Imran (3): 156
[5] QS. Al-A`raf (7): 158
[6] QS. At-Taubah (9): 116
[7] QS. Yunus (10): 56
[8] QS. Al-Hijr (15): 23
[9] QS. Al-Hajj (22): 66
[10] QS. Al-Mu'minun (23): 80
[11] QS. Asy-Syu`ara' (26): 81
[12] QS. Ar-Rum (30): 40
[13] QS. ghofir (40): 11
[14] QS. ghofir (40): 68
[15] QS. Ad-Dukhon (44): 8
[16] QS. Al-Jatsiyah (45): 26
[17] QS. qof (50): 43
[18] QS. An-Najm (53): 44
[19] QS. Al-Hadid (57): 2
[20] QS. `Abasa (80): 21
61.
AL-MUMÎT
الْمُمِيْتُ
Yang Maha Mematikan
Allah B Maha Mematikan. Dia membuat makhluk mati setelah hidup dengan mengambil ruhnya.
- Al-Baqarah (2) : 28 [1]
- Al-Baqarah (2) : 258 [2]
- Al-Baqarah (2) : 259 [3]
- Ali-`Imran (3) : 156 [4]
- Al-A`raf (7) : 158 [5]
- At-Taubah (9) : 116 [6]
- Yunus (10) : 56 [7]
- Al-Hijr (15) : 23 [8]
- Al-Hajj (22) : 66 [9]
- Al-Mu'minun (23) : 80 [10]
- Asy-Syu`ara' (26) : 81 [11]
- Ar-Rum (30) : 40 [12]
- Ghafir (40) : 11 [13]
- Ghafir (40) : 68 [14]
- Ad-Dukhan (44) : 8 [15]
- Al-Jatsiyah (45) : 26 [16]
- Qaf (50) : 43 [17]
- An-Najm (53) : 44 [18]
- Al-Hadid (57) : 2 [19]
- `Abasa (80) : 21 [20]
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
DALIL AL-MUMIT AYAT AL-QUR'AN
[1] QS. Al-Baqorah (2) : 28QS. Al-Baqorah (2) : 28
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ٢٨
kaifa takfurûna billâhi wa kuntum amwâtan fa aḫyâkum, tsumma yumîtukum tsumma yuḫyîkum tsumma ilaihi turja`ûn
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?
QS. Al-Baqorah (2): 258
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ٢٥٨
a lam tara ilalladẓî ḫâjja ibrâhîma fî rabbihî an âtâhullâhul-mulk, idẓ qôla ibrâhîmu rabbiyalladẓî yuḫyî wa yumîtu qôla ana uḫyî wa umît, qôla ibrâhîmu fa innallâha ya'tî bisy-syamsi minal-masyriqi fa'ti bihâ minal-maghribi fa buhitalladẓî kafar, wallâhu lâ yahdil-qoumadz-dzôlimîn
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya karena Allah telah menganugerahkan kepadanya (orang itu) kerajaan (kekuasaan), (yakni) ketika Ibrahim berkata, “Tuhankulah yang menghidupkan dan mematikan.” (Orang itu) berkata, “Aku (pun) dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Kalau begitu, sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur. Maka, terbitkanlah ia dari barat.” Akhirnya, bingunglah orang yang kufur itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
QS. Al-Baqorah (2): 259
اَوْ كَالَّذِيْ مَرَّ عَلٰى قَرْيَةٍ وَّهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَاۚ قَالَ اَنّٰى يُحْيٖ هٰذِهِ اللّٰهُ بَعْدَ مَوْتِهَاۚ فَاَمَاتَهُ اللّٰهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهٗۗ قَالَ كَمْ لَبِثْتَۗ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالَ بَلْ لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ اِلٰى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْۚ وَانْظُرْ اِلٰى حِمَارِكَۗ وَلِنَجْعَلَكَ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَانْظُرْ اِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوْهَا لَحْمًاۗ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗۙ قَالَ اَعْلَمُ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٢٥٩
au kalladẓî marra `alâ qoryatiw wa hiya khôwiyatun `alâ `urûsyihâ, qôla annâ yuḫyî hâdẓihillâhu ba`da mautihâ, fa amâtahullâhu mi'ata `âmin tsumma ba`atsah, qôla kam labitst, qôla labitstu yauman au ba`dho yaûm, qôla bal labitsta mi'ata `âmin fandzur ilâ tho`âmika wa syarâbika lam yatasannah, wandzur ilâ ḫimârik, wa linaj`alaka âyatal lin-nâsi wandzur ilal-`idzômi kaifa nunsyizuhâ tsumma naksûhâ laḫmâ, fa lammâ tabayyana lahû qôla a`lamu annallâha `alâ kulli syai'ing qodîr
Atau, seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh menutupi (reruntuhan) atap-atapnya. Dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah kehancurannya?” Lalu, Allah mematikannya selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (kembali). Dia (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (di sini)?” Dia menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Sebenarnya engkau telah tinggal selama seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, (tetapi) lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang-belulang) dan Kami akan menjadikanmu sebagai tanda (kekuasaan Kami) bagi manusia. Lihatlah tulang-belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging (sehingga hidup kembali).” Maka, ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, “Aku mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”
QS. Ali-`Imran (3): 156
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقَالُوْا لِاِخْوَانِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَرْضِ اَوْ كَانُوْا غُزًّى لَّوْ كَانُوْا عِنْدَنَا مَا مَاتُوْا وَمَا قُتِلُوْاۚ لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْۗ وَاللّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ١٥٦
yâ ayyuhalladẓîna âmanû lâ takûnû kalladẓîna kafarû wa qôlû li'ikhwânihim idẓâ dhorabû fil-ardhi au kânû ghuzzal lau kânû `indanâ mâ mâtû wa mâ qutilû, liyaj`alallâhu dẓâlika ḫasratan fî qulûbihim, wallâhu yuḫyî wa yumît, wallâhu bimâ ta`malûna bashîr
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah seperti orang-orang yang kufur dan berbicara tentang saudara-saudaranya, apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, “Seandainya mereka tetap bersama kami, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh.” (Allah membiarkan mereka bersikap demikian) karena Allah hendak menjadikan itu (kelak) sebagai penyesalan di hati mereka.
QS. Al-A`raf (7): 158
قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا ࣙالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ النَّبِيِّ الْاُمِّيِّ الَّذِيْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَكَلِمٰتِهٖ وَاتَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ١٥٨
qul yâ ayyuhan-nâsu innî rasûlullâhi ilaikum jamî`anilladẓî lahû mulkus-samâwâti wal-ardh, lâ ilâha illâ huwa yuḫyî wa yumîtu fa âminû billâhi wa rasûlihin-nabiyyil-ummiyyilladẓî yu'minu billâhi wa kalimâtihî wattabi`ûhu la`allakum tahtadûn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai manusia, sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak ada tuhan selain Dia, serta Yang menghidupkan dan mematikan. Maka, berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) nabi ummi (tidak pandai baca tulis) yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia agar kamu mendapat petunjuk.”
QS. At-Taubah (9): 116
اِنَّ اللّٰهَ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۗ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ١١٦
innallâha lahû mulkus-samâwâti wal-ardh, yuḫyî wa yumît, wa mâ lakum min dûnillâhi miw waliyyiw wa lâ nashîr
Sesungguhnya hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah.
QS. Yunus (10): 56
هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ٥٦
huwa yuḫyî wa yumîtu wa ilaihi turja`ûn
Dialah yang menghidupkan dan mematikan serta hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.
QS. Al-Hijr (15): 23
وَاِنَّا لَنَحْنُ نُحْيٖ وَنُمِيْتُ وَنَحْنُ الْوٰرِثُوْنَ٢٣
wa innâ lanaḫnu nuḫyî wa numîtu wa naḫnul-wâritsûn
Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan dan mematikan serta Kami (pulalah) yang mewarisi.
QS. Al-Hajj (22): 66
وَهُوَ الَّذِيْٓ اَحْيَاكُمْۖ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَكَفُوْرٌ٦٦
wa huwalladẓî aḫyâkum tsumma yumîtukum tsumma yuḫyîkum, innal-insâna lakafûr
Dialah yang menghidupkanmu, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu kembali (pada hari kebangkitan). Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat kufur.
QS. Al-Mu'minun (23): 80
وَهُوَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ وَلَهُ اخْتِلَافُ الَّيْلِ وَالنَّهَارِۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ٨٠
wa huwalladẓî yuḫyî wa yumîtu wa lahukhtilâful-laili wan-nahâr, a fa lâ ta`qilûn
Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Bagi-Nyalah (kekuasaan mengatur) pergantian malam dan siang. Apakah kamu tidak mengerti?
QS. Asy-Syu`ara' (26): 81
وَالَّذِيْ يُمِيْتُنِيْ ثُمَّ يُحْيِيْنِۙ٨١
walladẓî yumîtunî tsumma yuḫyîn
(Dia) yang akan mematikanku, kemudian menghidupkanku (kembali).
QS. Ar-Rum (30): 40
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْۗ هَلْ مِنْ شُرَكَاۤىِٕكُمْ مَّنْ يَّفْعَلُ مِنْ ذٰلِكُمْ مِّنْ شَيْءٍۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَࣖ٤٠
allâhulladẓî kholaqokum tsumma razaqokum tsumma yumîtukum tsumma yuḫyîkum, hal min syurakâ'ikum may yaf`alu min dẓâlikum min syaî', sub-ḫânahû wa ta`âlâ `ammâ yusyrikûn
Allahlah yang menciptakanmu, kemudian menganugerahkanmu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara mereka yang kamu persekutukan (dengan Allah) yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu? Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.
QS. ghofir (40): 11
قَالُوْا رَبَّنَآ اَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَاَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوْبِنَا فَهَلْ اِلٰى خُرُوْجٍ مِّنْ سَبِيْلٍ١١
qôlû rabbanâ amattanatsnataini wa aḫyaitanatsnataini fa`tarafnâ bidẓunûbinâ fa hal ilâ khurûjim min sabîl
Mereka menjawab, “Wahai Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka, adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?”
QS. ghofir (40): 68
هُوَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۚ فَاِذَا قَضٰىٓ اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُࣖ٦٨
huwalladẓî yuḫyî wa yumît, fa idẓâ qodhô amran fa innamâ yaqûlu lahû kun fa yakûn
Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka, apabila Dia hendak menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
QS. Ad-Dukhon (44): 8
لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۗ رَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ٨
lâ ilâha illâ huwa yuḫyî wa yumît, rabbukum wa rabbu âbâ'ikumul-awwalîn
Tidak ada tuhan selain Dia (yang) menghidupkan dan mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu terdahulu.
QS. Al-Jatsiyah (45): 26
قُلِ اللّٰهُ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يَجْمَعُكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَارَيْبَ فِيْهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَࣖ٢٦
qulillâhu yuḫyîkum tsumma yumîtukum tsumma yajma`ukum ilâ yaumil-qiyâmati lâ raiba fîhi wa lâkinna aktsaran-nâsi lâ ya`lamûn
Katakanlah, “Allah menghidupkan kamu lalu mematikan kamu kemudian mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak ada keraguan tentangnya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
QS. qof (50): 43
اِنَّا نَحْنُ نُحْيٖ وَنُمِيْتُ وَاِلَيْنَا الْمَصِيْرُۙ٤٣
innâ naḫnu nuḫyî wa numîtu wa ilainal-mashîr
Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan dan mematikan dan kepada Kamilah kembalinya (seluruh makhluk).
QS. An-Najm (53): 44
وَاَنَّهٗ هُوَ اَمَاتَ وَاَحْيَاۙ٤٤
wa annahû huwa amâta wa aḫyâ
bahwa sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,
QS. Al-Hadid (57): 2
لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ٢
lahû mulkus-samâwâti wal-ardh, yuḫyî wa yumît, wa huwa `alâ kulli syai'ing qodîr
Milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. `Abasa (80): 21
ثُمَّ اَمَاتَهٗ فَاَقْبَرَهٗۙ٢١
tsumma amâtahû fa aqbarah
Kemudian, Dia mematikannya lalu menguburkannya.
Post a Comment