Al-Mu`idu artinya Yang Maha Mengembalikan. Allah B mengembalikan makhluk kepada-Nya, baik setelah kematian dengan menghidupkannya kembali pada Hari Kiamat maupun dalam segala urusan, termasuk mengembalikan keadaan seseorang kepada jalan kebenaran atau kehendak-Nya.
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
[2] QS. Yunus (10) : 34
[3] QS. Al-Isra' (17) : 51
[4] QS. Al-Isra' (17) : 69
[5] QS. Al-Kahfi (18) : 20
[6] QS. Thaha (20) : 21
[7] QS. Thaha (20) : 55
[8] QS. Al-Anbiya' (21) : 104
[9] QS. Al-Hajj (22) : 22
[10] QS. An-Naml (27) : 64
[11] QS. Al-`Ankabut (29) : 19
[12] QS. Ar-Rum (30) : 11
[13] QS. Ar-Rum (30) : 27
[14] QS. As-Sajdah (32) : 20
[15] QS. Saba' (34) : 49
[16] QS. Nuh (71) : 18
[17] QS. Al-Buruj (85) : 13
59.
AL-MU`IDU
الْمُعِيْدُ
Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
Allah B Maha Mengembalikan kehidupan. Yakni menghidupkan kembali makhluk yang telah mati dan binasa.
- Yunus (10) : 4 [1]
- Yunus (10) : 34 [2]
- Al-Isra' (17) : 51 [3]
- Al-Isra' (17) : 69 [4]
- Al Kahfi (18) : 20 [5]
- Thaha (20) : 21 [6]
- Thaha (20) : 55 [7]
- Al-Anbiya' (21) : 104 [8]
- Al-Hajj (22) : 22 [9]
- An-Naml (27) : 64 [10]
- Al-`Ankabut (29) : 19 [11]
- Ar-Rum (30) : 11 [12]
- Ar-Rum (30) : 27 [13]
- As-Sajdah (32) : 20 [14]
- Saba' (34) : 49 [15]
- Nuh (71) : 18 [16]
- Al-Buruj (85) : 13 [17]
lâ ḫawla wa lâ quwwata illâ billâh
Wallâhu A`lam Bish Showâb
DALIL AL-MU`IDU AYAT AL-QUR'AN
[1] QS. Yunus (10) : 4QS. Yunus (10) : 4
اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّاۗ اِنَّهٗ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ بِالْقِسْطِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ بِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ٤
ilaihi marji`ukum jamî`â, wa`dallâhi ḫaqqô, innahû yabda'ul-kholqo tsumma yu`îduhû liyajziyalladẓîna âmanû wa `amilush-shôliḫâti bil-qisth, walladẓîna kafarû lahum syarâbum min ḫamîmiw wa `adẓâbun alîmum bimâ kânû yakfurûn
Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengembalikannya (menghidupkannya lagi) agar Dia memberi balasan dengan adil kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Adapun untuk orang-orang yang kufur, untuk mereka (disediakan) minuman dari air yang mendidih dan azab yang sangat pedih karena mereka selalu kufur.
QS. Yunus (10) : 34
قُلْ هَلْ مِنْ شُرَكَاۤىِٕكُمْ مَّنْ يَّبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗۗ قُلِ اللّٰهُ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ فَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَ٣٤
qul hal min syurakâ'ikum may yabda'ul-kholqo tsumma yu`îduh, qulillâhu yabda'ul-kholqo tsumma yu`îduhû fa annâ tu'fakûn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah di antara sekutu-sekutu kamu ada yang dapat memulai penciptaan (makhluk) kemudian mengembalikannya (menghidupkannya lagi)?” Katakanlah, “Allah memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengembalikannya (menghidupkannya lagi). Lalu, bagaimana kamu dapat dipalingkan (dari kebenaran)?”
QS. Al-Isra' (17) : 51
اَوْ خَلْقًا مِّمَّا يَكْبُرُ فِيْ صُدُوْرِكُمْۚ فَسَيَقُوْلُوْنَ مَنْ يُّعِيْدُنَاۗ قُلِ الَّذِيْ فَطَرَكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۗ فَسَيُنْغِضُوْنَ اِلَيْكَ رُءُوْسَهُمْ وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هُوَۗ قُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنَ قَرِيْبًا٥١
au kholqom mimmâ yakburu fî shudûrikum, fa sayaqûlûna may yu`îdunâ, qulilladẓî fathorakum awwala marrah, fa sayun-ghidhûna ilaika ru'ûsahum wa yaqûlûna matâ huw, qul `asâ ay yakûna qorîbâ
atau (jadilah) makhluk lain yang tidak mungkin hidup kembali menurut pikiranmu (maka Allah akan tetap menghidupkannya kembali).” Kemudian, mereka akan bertanya, “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah, “Yang telah menciptakan kamu pertama kali.” Mereka akan menggeleng-gelengkan kepalanya kepadamu (karena takjub) dan berkata, “Kapan (kiamat) itu (akan terjadi)?” Katakanlah, “Barangkali waktunya sudah dekat,”
QS. Al-Isra' (17) : 69
اَمْ اَمِنْتُمْ اَنْ يُّعِيْدَكُمْ فِيْهِ تَارَةً اُخْرٰى فَيُرْسِلَ عَلَيْكُمْ قَاصِفًا مِّنَ الرِّيْحِ فَيُغْرِقَكُمْ بِمَا كَفَرْتُمْۙ ثُمَّ لَا تَجِدُوْا لَكُمْ عَلَيْنَا بِهٖ تَبِيْعًا٦٩
am amintum ay yu`îdakum fîhi târatan ukhrâ fa yursila `alaikum qôshifam minar-rîḫi fa yughriqokum bimâ kafartum tsumma lâ tajidû lakum `alainâ bihî tabî`â
Ataukah kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan mengembalikanmu ke laut sekali lagi, lalu mengirimkan angin topan kepadamu dan menenggelamkanmu disebabkan kekufuranmu, kemudian kamu tidak akan mendapati seorang penolong pun dalam menghodapi (siksaan) Kami?
QS. Al-Kahfi (18) : 20
اِنَّهُمْ اِنْ يَّظْهَرُوْا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوْكُمْ اَوْ يُعِيْدُوْكُمْ فِيْ مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِحُوْٓا اِذًا اَبَدًا٢٠
innahum iy yadz-harû `alaikum yarjumûkum au yu`îdûkum fî millatihim wa lan tufliḫû idẓan abadâ
Sesungguhnya jika mereka (mengetahui dan) menangkapmu, niscaya mereka akan melemparimu dengan batu atau memaksamu kembali kepada agama mereka. Jika demikian, niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.”
QS. Thaha (20) : 21
قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْۗ سَنُعِيْدُهَا سِيْرَتَهَا الْاُوْلٰى٢١
Qāla fa`altuhā idzān wa anā mina ad-ḍālīn
"Musa berkata, 'Aku telah melakukannya ketika aku termasuk orang-orang yang sesat.'"
QS. Thaha (20) : 55
مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى٥٥
min-hâ kholaqnâkum wa fîhâ nu`îdukum wa min-hâ nukhrijukum târatan ukhrâ
Darinya (tanah) itulah Kami menciptakanmu, kepadanyalah Kami akan mengembalikanmu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkanmu pada waktu yang lain.
QS. Al-Anbiya' (21) : 104
يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ١٠٤
yauma nathwis-samâ'a kathoyyis-sijilli lil-kutub, kamâ bada'nâ awwala kholqin nu`îduh, wa`dan `alainâ, innâ kunnâ fâ`ilîn
(Ingatlah) hari ketika Kami menggulung langit seperti (halnya) gulungan lembaran-lembaran catatan. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Itu adalah) janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami akan melaksanakannya.
QS. Al-Hajj (22) : 22
كُلَّمَآ اَرَادُوْٓا اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ اُعِيْدُوْا فِيْهَا وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِࣖ٢٢
kullamâ arâdû ay yakhrujû min-hâ min ghommin u`îdû fîhâ wa dẓûqû `adẓâbal-ḫarîq
Setiap kali hendak keluar darinya (neraka) karena tersiksa, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan,) “Rasakanlah azab (neraka) yang membakar ini!”
QS. An-Naml (27) : 64
اَمَّنْ يَّبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ وَمَنْ يَّرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۗ ءَاِلٰهٌ مَّعَ اللّٰهِۗ قُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ٦٤
am may yabda'ul-kholqo tsumma yu`îduhû wa may yarzuqukum minas-samâ'i wal-ardh, a ilâhum ma`allâh, qul hâtû bur-hânakum ing kuntum shôdiqîn
Apakah (yang kamu sekutukan itu lebih baik ataukah) Zat yang menciptakan (makhluk) dari permulaannya kemudian mengulanginya (lagi) dan yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah ada tuhan (lain) bersama Allah? Katakanlah, “Kemukakanlah bukti kebenaranmu jika kamu orang-orang benar.”
QS. Al-`Ankabut (29) : 19
اَىِٕنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ ەۙ وَتَأْتُوْنَ فِيْ نَادِيْكُمُ الْمُنْكَرَۗ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ١٩
a innakum lata'tûnar-rijâla wa taqtho`ûnas-sabîla wa ta'tûna fî nâdîkumul-mungkar, fa mâ kâna jawâba qoumihî illâ ang qôlu'tinâ bi`adẓâbillâhi ing kunta minash-shôdiqîn
Pantaskah kamu mendatangi laki-laki (untuk melampiaskan syahwat), menyamun, dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka, jawaban kaumnya tidak lain hanyalah mengatakan, “Datangkanlah kepada kami azab Allah jika engkau termasuk orang-orang benar!”
QS. Ar-Rum (30) : 11
اَللّٰهُ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ١١
allâhu yabda'ul-kholqo tsumma yu`îduhû tsumma ilaihi turja`ûn
Allah memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengembalikannya (menghidupkannya) lagi. Lalu, hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.
QS. Ar-Rum (30) : 27
وَهُوَ الَّذِيْ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ وَهُوَ اَهْوَنُ عَلَيْهِۗ وَلَهُ الْمَثَلُ الْاَعْلٰى فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُࣖ٢٧
wa huwalladẓî yabda'ul-kholqo tsumma yu`îduhû wa huwa ahwanu `alaîh, wa lahul-matsalul-a`lâ fis-samâwâti wal-ardh, wa huwal-`azîzul-ḫakîm
Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengembalikannya (menghidupkannya) lagi (setelah kehancurannya). (Hal) Itu lebih mudah bagi-Nya. Milik-Nyalah sifat yang tertinggi di langit dan di bumi. Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
QS. As-Sajdah (32) : 20
وَاَمَّا الَّذِيْنَ فَسَقُوْا فَمَأْوٰىهُمُ النَّارُ كُلَّمَآ اَرَادُوْٓا اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَآ اُعِيْدُوْا فِيْهَا وَقِيْلَ لَهُمْ ذُوْقُوْا عَذَابَ النَّارِ الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَ٢٠
wa ammalladẓîna fasaqû fa ma'wâhumun-nâru kullamâ arâdû ay yakhrujû min-hâ u`îdû fîhâ wa qîla lahum dẓûqû `adẓâban-nârilladẓî kuntum bihî tukadẓdẓibûn
Adapun orang-orang yang fasik (kafir), tempat kediaman mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar darinya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah azab neraka yang dahulu selalu kamu dustakan.”
QS. Saba' (34) : 49
قُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيْدُ٤٩
qul jâ'al-ḫaqqu wa mâ yubdi'ul-bâthilu wa mâ yu`îd
Katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi.”
QS. Nuh (71) : 18
ثُمَّ يُعِيْدُكُمْ فِيْهَا وَيُخْرِجُكُمْ اِخْرَاجًا١٨
tsumma yu`îdukum fîhâ wa yukhrijukum ikhrâjâ
Kemudian, dia akan mengembalikanmu ke dalamnya (tanah) dan mengeluarkanmu (pada hari Kiamat) dengan pasti.
QS. Al-Buruj (85) : 13
اِنَّهٗ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيْدُۚ١٣
innahû huwa yubdi'u wa yu`îd
Sesungguhnya Dialah yang memulai (penciptaan makhluk) dan yang mengembalikan (hidup setelah mati).
Post a Comment